Karena teriakan dari Pangeran William itu membuat layar besar langsung terganti dengan video lainnya. Kali ini, video yang diperlihatkan adalah film propaganda masa lalu yang memperlihatkan kejayaan Dinasti Antoninus di masa lalu.Dinasti Antoninus adalah dinasti dari Keluarga Raja Lukas yang pada ratusan tahun yang lalu sangat disegani sebagai keluarga pemimpin negara kerajaan yang membuat negara Hawking ditakuti lawan dan disegani lawan.Pada saat itu, ada banyak rakyat yang hidup sejahtera sehingga banyak rakyat yang rela mati untuk keluarga Antoninus, pemimpin dari dinasti Antoninus.Hal itulah yang ditunjukkan dalam film propaganda tentang keluarga Antoninus sebagai pemimpin Hawking yang membawa terang bagi rakyat negara Hawking di masa lalu.Di masa lalu, setiap kali pemutaran film tentang dinasti Antoninus ini, maka ada banyak rakyat yang segera memegang dadanya dan terus menatap ke arah film itu tanpa mau untuk mengganti siaran film itu dengan video atau acara yang lain.Karen
Rakyat yang marah, berbondong-bondong naik ke atas sana untuk menuju ke dalam istana.Maka Jenderal Besar Raven dan Jendral Shichenko langsung memerintahkan militer untuk terus melindungi rakyat dari ancaman diserang oleh anggota pengawal istana.Saat itulah seseorang menyapa Jenderal Besar Raven dari belakang. Ternyata orang itu adalah Jenderal Hernandez. "Halo, jenderal Raven. Aku sangat lega karena Jenderal berhasil lolos dari rencana licik istana.""Jenderal Hernandez, sudah berapa lama Anda di sini?""Sebenarnya sudah sejak tadi. Aku yang ikut mengerahkan massa ke dalam istana. Tapi sebelumnya, karena massa sangat banyak, aku mengalami kesulitan untuk mendekatimu.""Oke, Jenderal Hernandez. Mari kita sekarang naik ke istana untuk mencari orang-orang lalim yang sudah membunuh Raja Lukas.""Baik, Jenderal Raven. Kita naik ke istana."Massa yang sudah sangat marah itu, kini menggebrak masuk ke dalam istana.Dengan pengawalan dari anggota militer, maka pasukan pengawal istana tidak m
"Baik, jenderal." Vigo memilih untuk mengikuti apa yang dikatakan oleh Jenderal Besar Raven. Dia memilih untuk menunggu di luar sementara Jenderal Besar Raven sendiri yang memutuskan untuk masuk sendirian ke dalam sebuah ruangan.Jenderal Besar Raven meninggalkan senjata api otomatisnya di luar, kemudian dia memutuskan untuk masuk sendirian ke dalam ruangan yang memiliki cahaya yang cukup terang itu.Seseorang bertubuh besar dengan otot-otot menyembul keluar dengan berat hampir dua kali lipat dari Jenderal Besar Raven sudah menunggu Jenderal Besar Raven di dalam sana.Orang itu mengepalkan tangan. Dia menggeram dan berkata, "aku adalah pengawal pribadi Pangeran William. Sudah lama kutunggu pertemuan kita ini, jenderal.""Apa aku mengenalmu?" tanya Jenderal Besar Raven sambil melangkah pelan ke arah pria bertubuh besar di depannya ini.Pria itu seperti raksasa dengan tinggi mencapai tiga meter. Tubuhnya sangat besar yang nampaknya terbentuk secara alami dan juga hasil latihan keras seh
Saat ini, di dalam bungker mewah, kepala staf kerajaan sedang mondar-mandir ketakutan sementara itu di depannya Pangeran William sedang memegang sebuah benda yaitu detonator bom."Yang mulia Pangeran William, sebaiknya kita tidak melakukan tindakan nekat itu. Karena kalau kita meledakkan bom, maka bukan hanya orang-orang yang mengejar kita yang akan tewas tapi bisa-bisa, kita juga ikut tewas, yang mulia.""Aku tidak peduli!" sergah Pangeran William. "Kalau memang mereka terus mengejar kita dan terus memaksa masuk ke sini, maka aku akan meledakkan bom ini dan biar semuanya habis!""Tapi, kita akan ikut tewas, pangeran," kata Pamela cemas. Pamela merupakan salah satu selir kesayangan Pangeran William.Beberapa saat sebelumnya, Pangeran William dalam pelariannya menuju ke arah bungker langsung menarik tangan Pamela untuk dibawanya ke dalam bungker untuk menghiburnya saat harus hidup di dalam Bungker ini.Sebenarnya yang menjadi tujuan utama Pangeran William adalah Wilona. Tapi karena dia
Begitu Jenderal Besar Raven dan Vigo naik ke atas istana, ternyata keadaan di atas sana sudah terjadi banyak perubahan.Tidak ada lagi teriakan-teriakan histeris dari keluarga istana yang dihakimi oleh massa yang marah.Tidak ada lagi suara teriakan kesakitan dari anggota keluarga istana maupun beberapa menteri dan keluarga mereka yang kesakitan karena amukan massa.Tidak ada lagi teriakan-teriakan dari anggota militer yang berusaha mengendalikan emosi massa yang tidak tertahankan saat menghakimi anggota kerajaan dan kroni-kroninya.Karena saat ini, keadaan sudah bisa dikendalikan secara penuh oleh anggota militer di bawah pimpinan Jenderal Shichenko yang tidak jadi mengundurkan diri karena runtuhnya kekuasaan dinasty Antoninus.Jenderal Besar Raven yang memang naik ke atas dalam usahanya untuk menghentikan amukan massa, menjadi senang dengan keadaan yang terjadi saat ini.Jenderal Besar Raven mengangguk ke arah Jenderal Shichenko karena dia tahu pengendalian massa ini terjadi karena
Diiringi dengan sorak sorai dan tepuk tangan dari semua orang yang berada di ruangan rapat Mahkamah Konstitusi ini, maka dua Jenderal ini melambaikan tangan ke arah para hadirin.Beberapa saat kemudian, setelah suasana agak reda, setelah tepuk tangan mulai mereda, Jenderal Fernandez mengambil pengeras suara dan berkata, "beberapa saat yang lalu, mahkamah konstitusi yang baru telah mengambil dua keputusan."Jenderal Hernandez berhenti sejenak kemudian dia berkata, "dua keputusan itu, yang pertama adalah mengembalikan negara ini untuk kembali berbentuk negara parlementer. Karena itu, mari kita memberikan tepuk tangan kepada Mahkamah Konstitusi."Tepuk tangan banyak orang kembali berkembang di ruang rapat gedung Mahkamah Konstitusi ini.Setelah itu, Jenderal Hernandez berkata, "keputusan kedua adalah Mahkamah Konstitusi menyatakan partai kami yaitu partai Liberal Demokrat, ditetapkan sebagai pemenang pemilu lalu dan karena kompetitor kami sudah dilarang untuk terlibat dalam Parlemen, mak
"Baiklah. Kalau begitu, aku terima amanah ini dan aku akan laksanakan amanah ini untuk berusaha mensejahterakan rakyat," tegas Jenderal Besar Raven akhirnya.Kesediaan dari Jenderal Besar Raven ini untuk menjadi perdana menteri, langsung disambut oleh sorak-sorai semua orang yang berada di gedung Mahkamah Konstitusi ini.Dan karena situasi di dalam ruang rapat Mahkamah Konstitusi ini disiarkan secara langsung oleh TV militer dan juga beberapa TV berita ke seluruh negara Hawking, maka dengan cepatnya situasi di dalam ruang rapat Mahkamah Konstitusi ini menyebar keluar.Sorak-sorai membahana dari jutaan rakyat Hawking kini terjadi di seluruh Hawking. Banyak yang sangat bersukacita dengan persetujuan dari Jenderal Besar Raven untuk mengambil tanggung jawab sebagai perdana menteri, atau orang nomor satu di negara ini.Karena walaupun jutaan rakyat Hawking menyukai Jendral Hernandez untuk menjadi perdana menteri yang baru, tetapi mereka juga lebih menyukai dan lebih memilih Jenderal Besar
Daniel tidak menjawab pertanyaan Wilona itu, bertepatan dengan itu, pintu lift terbuka dan saat ini mereka berdua telah berada di lantai yang langit-langitnya sangat tinggi sekitar 15 meter ke atas.Daniel memegang tangan Wilona dan mengajak Wilona untuk menuju ke sebuah jendela berkaca besar dan menatap jauh keluar jendela.Saat ini, Wilona menatap ke bawah, menatap keindahan ibukota Hawking ini dengan kelap-kelip indahnya lampu-lampu di kota ini saat malam seperti ini, karena saat ini sudah mulai gelap, hari sudah berganti malam sehingga lampu-lampu kota mulai dipasang dan terlihat sangat indah dari atas sini.Daniel memeluk tubuh Wilona dari belakang, wajah Daniel agak condong ke depan hingga wajahnya sudah berada dalam jarak yang dekat sekali, tinggal beberapa sentimeter saja dari wajah Wilona.Kemudian, Daniel menunjuk ke arah utara. "Aku ingin kamu melihat itu.""Apa itu?""Itu adalah Auburn, kotamu. Sejak dulu, hampir setiap kali aku pulang sehabis latihan militer, aku selalu m