Daniel tidak menjawab pertanyaan Wilona itu, bertepatan dengan itu, pintu lift terbuka dan saat ini mereka berdua telah berada di lantai yang langit-langitnya sangat tinggi sekitar 15 meter ke atas.Daniel memegang tangan Wilona dan mengajak Wilona untuk menuju ke sebuah jendela berkaca besar dan menatap jauh keluar jendela.Saat ini, Wilona menatap ke bawah, menatap keindahan ibukota Hawking ini dengan kelap-kelip indahnya lampu-lampu di kota ini saat malam seperti ini, karena saat ini sudah mulai gelap, hari sudah berganti malam sehingga lampu-lampu kota mulai dipasang dan terlihat sangat indah dari atas sini.Daniel memeluk tubuh Wilona dari belakang, wajah Daniel agak condong ke depan hingga wajahnya sudah berada dalam jarak yang dekat sekali, tinggal beberapa sentimeter saja dari wajah Wilona.Kemudian, Daniel menunjuk ke arah utara. "Aku ingin kamu melihat itu.""Apa itu?""Itu adalah Auburn, kotamu. Sejak dulu, hampir setiap kali aku pulang sehabis latihan militer, aku selalu m
Baru saja Wilona duduk di samping Maria Tudor, tiba-tiba seseorang datang dan langsung nyelonong masuk mendekati Daniel, Maria Tudor dan Wilona."Kebetulan kamu datang, Fallon. Kamu harus berkenalan dengan calon kakak iparmu," kata Daniel kepada orang yang baru datang itu yang ternyata adalah Fallon, sekretaris yang juga, adik angkat dari Daniel.Fallon, gadis berusia belasan tahun yang sangat ceria itu langsung duduk di samping Wilona dan memuji-muji kecantikan Wilona."Ini anak, kalau muji-muji begini, biasanya ada maunya" kata Maria Tudor sambil menggeleng-gelengkan kepala. Karena memang sedari kecil, kalau ingin sesuatu tapi tidak dikasih orang tuanya, Fallon akan mengambil hati Maria Tudor, nenek angkatnya agar keinginannya dipenuhi."Aku bukan lagi muji karena ada maunya, nek. Tapi, memang karena Kak Wilona ini sangat cantik. Pantesan kakakku yang kaku itu jadi kesengsem sampai-sampai dia sempat menantang satu negara sendirian cuma gara-gara seorang wanita. Sekarang aku maklum,
Walaupun baru sejenak terpisah dari Wilona, tapi, Daniel sudah ingin sekali bisa kembali melihat Wilona. Karena itu, Daniel putuskan untuk kembali masuk ke The Grand Orchard tetapi Daniel tidak diizinkan masuk oleh para penjaga.Sambil berulang-ulang kali meminta-minta maaf pada Daniel, para penjaga tetap kukuh pada pendirian mereka untuk tidak memberi kesempatan bagi Daniel untuk masuk.Bahkan Daniel kembali diusir saat Maria Tudor keluar dari dalam untuk mengusir Daniel secara langsung hingga akhirnya Daniel menyerah juga dan kembali ke kamarnya untuk tidur.**Besok paginya, selama hampir 1 jam, Daniel menghabiskan waktunya untuk video call dengan Wilona. Sesudah itu, karena ada panggilan dari markas militer, dengan berat hati, Daniel putuskan hubungan telepon dengan Wilona dan segera menuju ke markas militer.Daniel melakukan pidato militer pertamanya setelah kembali dari perang dengan negara Fandor. Walaupun kini Daniel sudah dinonaktifkan dari jabatan panglima Besar tapi, dengan
Masih Ada waktu 2 jam dan itu dirasa cukup oleh Daniel untuk bisa bermesraan dengan Wilona, karena itu, dia langsung memegang tangan Wilona untuk diajak menuju ke kamar pengantin mereka.Sebenarnya Daniel ingin segera mengajak Wilona ke kamar tetapi ternyata, protokoler istana negara yang mencegah Daniel masuk ke kamar karena ternyata ada beberapa tamu penting dari negara lain yang baru datang dan ingin bertemu dengan Daniel.Karena itulah impian Daniel untuk segera berduaan dengan Wilona belum langsung terjadi. Daniel harus bersabar hingga malam nanti untuk melangsungkan malam pertama yang sudah dia impikan selama beberapa hari ini.Ternyata ada 1 tamu penting yang ngotot ingin bertemu dengan Daniel, karena tamu penting ini adalah pimpinan negara dan juga dikenal Daniel saat mengikuti pelatihan militer internasional di perserikatan para bangsa pada beberapa bulan yang lalu saat Daniel mendapatkan bintang limanya.Tamu yang satu ini sempat akrab dengan Daniel di pelatihan militer kare
Keduanya semakin bersemangat. Mereka menikmati apa yang ada hingga akhirnya, keduanya menemukan klimaks bersama-sama.Klimaks ini adalah yang kelima untuk Wilona tetapi yang pertama untuk Daniel, karena itulah mata Daniel merem-melek untuk menikmati apa yang dia rasakan untuk pertama kalinya di hidupnya ini.Keduanya saling peluk dengan mata terpejam. Mereka seperti baru habis berlari berkilo-kilo meter atau mengerjakan pekerjaan berat sehingga keduanya langsung tertidur pulas dengan tubuh saling tempel dengan posisi Daniel memeluk Wilona dari belakang.**Hari ini, 3 hari sesudah malam pertama yang menguras energi namun membuat Daniel dan Wilona bahagia itu.Kini Daniel dan Wilona sedang berada di atas sebuah kapal laut besar bersama ribuan prajuritnya, mereka akan menuju ke Spartania.Sore ini, Wilona berdiri di anjungan kapal besar yang merupakan kapal angkatan laut Hawking yang akan membawa Daniel dan Mathias sebagai utusan Negara Hawking untuk menuju ke konferensi para negara yan
Hari ini, Daniel dan Mathias menjalani acara konferensi yang padat. Para perwakilan negara membicarakan tentang issue-issue terkini tentang alam dan juga tentang ekonomi di banyak negara.Ada 100 lebih negara yang mengirim utusannya untuk mengikuti konferensi ini dan setelah setiap sesi dijalani, ada masa istirahat, tapi, tidak semua utusan negara mengambil istirahat karena ada yang mengisi istirahat dengan melakukan pembicaraan bilateral antara 2 negara yang ingin lebih meningkatkan kerjasama ekonomi mereka atau kerjasama militer mereka dan itu juga yang dilakukan Daniel.Daniel cuma sempat pulang ke kamarnya sekali untuk mandi, waktu dia pulang ke kamarnya, Wilona tidak berada di kamarnya. Nampaknya Wilona masih jalan-jalan sendiri di ibukota Spartania. Setelah mandi, Daniel kembali mengikuti konferensi.Saat kembali ke acara konferensi, seorang gadis cantik jelita dengan body gitar Spanyol mendekati Daniel dan menyapa Daniel, "halo, Daniel.'"Halo, Anastasia." sapa Daniel yang mera
Saat ini, keadaan di depan sana semakin terlihat tidak senonoh saat Helena membuka bajunya dan mulai berjalan berlenggak-lenggok bak seorang model di atas panggung dibawah tatapan mata banyak pria di ruangan ini.Bahkan ada yang mengeluarkan air liur gara-gara terpesona dengan pemandangan yang ada di atas panggung itu.Helena memang sangat cantik, tubuhnya sangat indah sehingga membuat banyak mata pria hidung belang langsung melotot seakan mau meloncat keluar dari rongga mata.Banyak mulut para tamu yang berada di ruangan ini yang terbuka lebar karena walaupun mereka terbiasa melihat gadis cantik sebelumnya, tapi, kecantikan Helena jauh lebih cantik dari semua gadis-gadis itu sehingga mayoritas lelaki di ruangan ini terus terpesona melihat Helena yang masih berlenggak-lenggok di atas panggung.Melihat tatapan mata banyak pria yang berada di ruangan ini, Jorazhan semakin bangga. Dia tertawa-tawa karena istri cantiknya berhasil membuat banyak mata tak berkedip.Ada kebanggaan di dalam h
"Ada apa?" tanya Daniel sambil menatap bergantian ke arah Adammenmon dan Jorazhan.Melihat wajah tegang di wajah keduanya apalagi di wajah Jorazhan, Daniel menatap bingung ke arah Adammenmon yang memang lebih dikenalnya dan lebih akrab dengannya sambil meminta penjelasan dengan pandangan matanya."Kamu tunggu lah di situ, biar aku yang bicara dengannya," kata Adammenmon kepada Jorazhan.Jorazhan mengangguk dan melirik sedikit ke arah Daniel, setelah itu, dia duduk di kursi di depan ruangan tempat Daniel menginap, sekitar 5 meter dari pintu kamar Daniel."Sorry, aku lupa mengundang kalian untuk masuk ke dalam," kata Daniel yang teringat kalau dia hanya berdiri di pintu dan tidak mengundang tuan rumah dan temannya untuk masuk ke dalam."Tidak usah, Daniel. Kita bicara disini saja. Soalnya masalahnya sangat pelik.""Apa maksudmu Adam? Sebenarnya ada apa?""Adikmu telah bermain api. Dia menculik Permaisuri Helena, istri kesayangan dari Jorazhan dan membawanya ke kapal kalian.""What? Ini