Keduanya semakin bersemangat. Mereka menikmati apa yang ada hingga akhirnya, keduanya menemukan klimaks bersama-sama.Klimaks ini adalah yang kelima untuk Wilona tetapi yang pertama untuk Daniel, karena itulah mata Daniel merem-melek untuk menikmati apa yang dia rasakan untuk pertama kalinya di hidupnya ini.Keduanya saling peluk dengan mata terpejam. Mereka seperti baru habis berlari berkilo-kilo meter atau mengerjakan pekerjaan berat sehingga keduanya langsung tertidur pulas dengan tubuh saling tempel dengan posisi Daniel memeluk Wilona dari belakang.**Hari ini, 3 hari sesudah malam pertama yang menguras energi namun membuat Daniel dan Wilona bahagia itu.Kini Daniel dan Wilona sedang berada di atas sebuah kapal laut besar bersama ribuan prajuritnya, mereka akan menuju ke Spartania.Sore ini, Wilona berdiri di anjungan kapal besar yang merupakan kapal angkatan laut Hawking yang akan membawa Daniel dan Mathias sebagai utusan Negara Hawking untuk menuju ke konferensi para negara yan
Hari ini, Daniel dan Mathias menjalani acara konferensi yang padat. Para perwakilan negara membicarakan tentang issue-issue terkini tentang alam dan juga tentang ekonomi di banyak negara.Ada 100 lebih negara yang mengirim utusannya untuk mengikuti konferensi ini dan setelah setiap sesi dijalani, ada masa istirahat, tapi, tidak semua utusan negara mengambil istirahat karena ada yang mengisi istirahat dengan melakukan pembicaraan bilateral antara 2 negara yang ingin lebih meningkatkan kerjasama ekonomi mereka atau kerjasama militer mereka dan itu juga yang dilakukan Daniel.Daniel cuma sempat pulang ke kamarnya sekali untuk mandi, waktu dia pulang ke kamarnya, Wilona tidak berada di kamarnya. Nampaknya Wilona masih jalan-jalan sendiri di ibukota Spartania. Setelah mandi, Daniel kembali mengikuti konferensi.Saat kembali ke acara konferensi, seorang gadis cantik jelita dengan body gitar Spanyol mendekati Daniel dan menyapa Daniel, "halo, Daniel.'"Halo, Anastasia." sapa Daniel yang mera
Saat ini, keadaan di depan sana semakin terlihat tidak senonoh saat Helena membuka bajunya dan mulai berjalan berlenggak-lenggok bak seorang model di atas panggung dibawah tatapan mata banyak pria di ruangan ini.Bahkan ada yang mengeluarkan air liur gara-gara terpesona dengan pemandangan yang ada di atas panggung itu.Helena memang sangat cantik, tubuhnya sangat indah sehingga membuat banyak mata pria hidung belang langsung melotot seakan mau meloncat keluar dari rongga mata.Banyak mulut para tamu yang berada di ruangan ini yang terbuka lebar karena walaupun mereka terbiasa melihat gadis cantik sebelumnya, tapi, kecantikan Helena jauh lebih cantik dari semua gadis-gadis itu sehingga mayoritas lelaki di ruangan ini terus terpesona melihat Helena yang masih berlenggak-lenggok di atas panggung.Melihat tatapan mata banyak pria yang berada di ruangan ini, Jorazhan semakin bangga. Dia tertawa-tawa karena istri cantiknya berhasil membuat banyak mata tak berkedip.Ada kebanggaan di dalam h
"Ada apa?" tanya Daniel sambil menatap bergantian ke arah Adammenmon dan Jorazhan.Melihat wajah tegang di wajah keduanya apalagi di wajah Jorazhan, Daniel menatap bingung ke arah Adammenmon yang memang lebih dikenalnya dan lebih akrab dengannya sambil meminta penjelasan dengan pandangan matanya."Kamu tunggu lah di situ, biar aku yang bicara dengannya," kata Adammenmon kepada Jorazhan.Jorazhan mengangguk dan melirik sedikit ke arah Daniel, setelah itu, dia duduk di kursi di depan ruangan tempat Daniel menginap, sekitar 5 meter dari pintu kamar Daniel."Sorry, aku lupa mengundang kalian untuk masuk ke dalam," kata Daniel yang teringat kalau dia hanya berdiri di pintu dan tidak mengundang tuan rumah dan temannya untuk masuk ke dalam."Tidak usah, Daniel. Kita bicara disini saja. Soalnya masalahnya sangat pelik.""Apa maksudmu Adam? Sebenarnya ada apa?""Adikmu telah bermain api. Dia menculik Permaisuri Helena, istri kesayangan dari Jorazhan dan membawanya ke kapal kalian.""What? Ini
"No. Itu tidak bisa terjadi! Kalian berdua tidak boleh melakukan itu!" tegas Daniel."Iya, kalian berdua tidak boleh berpikiran bodoh seperti itu," tambah Wilona."Iya, Mathias. Kamu tidak perlu mengikuti aku, ya? Aku sudah bahagia sempat mengenal kamu, walaupun pertemuan kita tidak terlalu lama, tapi sudah sangat berkesan di hatiku. Please, relakan aku. Biarkan aku pergi," kata Helena sambil menatap dalam ke arah Mathias. Setelah itu, Helena berlari menuju ke arah luar."Aku tidak ak dedan membiarkanmu pergi sendiri, aku akan ikut denganmu." Mathias langsung mengejar Helena tapi langkahnya langsung dihentikan oleh Daniel.Daniel menahan tubuh Mathias, Mathias meronta-ronta, tapi dia tidak mampu menahan tenaga Daniel yang sangat kuat itu."BIARKAN AKU PERGI!!! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KAMU! KALAU KAMU MENCEGAH AKU UNTUK MATI BERSAMA HELENA, AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KAMU, DANIEL!!!" teriak Mathias.Daniel berpikir sejenak sementara Mathias terus meneriakinya, akhirnya, Daniel terpaksa
Daniel langsung terdiam mendengar kata-kata dari Jenderal Shichenko ini. Dia bisa membayangkan sekarang, apa yang akan terjadi kepada negaranya kalau sampai pengepungan dilakukan berminggu-minggu.Itu akan menghentikan pasokan makanan dan kebutuhan bahan pokok di negaranya hingga membuat rakyatnya kelaparan, krisis bahan makanan akan menjadi masalah berat bagi Hawking."Karena perserikatan para bangsa tidak membolehkan penggunaan serangan udara maka dengan demikian helikopter dan pesawat kita juga tidak bisa keluar masuk dari dan keluar dari negara kita untuk mengambil bahan makanan. Kalau kita nekad melakukan itu, maka musuh akan menganggap kita melanggar peraturan perserikatan para bangsa dan musuh bisa melakukan serangan udara dan itu akan menghancurkan benteng kita," lanjut Jenderal Shichenko sambil menatap prihatin ke arah Daniel."Bagaimana dengan jumlah pasukan mereka dibandingkan jumlah pasukan kita?""Aku sudah mendapatkan info kalau jumlah prajurit musuh yang ikut dalam pepe
Daniel masih merenung sambil menatap ke arah bawah, ke arah pantai, di mana pantai Hawking itu sudah penuh dengan kapal-kapal perang yang memuat banyak sekali prajurit hingga tak terhitung lagi jumlahnya itu.Daniel dan Brigjen James terus termenung bingung. Mereka berdua benar-benar tidak habis pikir bagaimana strateginya untuk mengalahkan musuh sebanyak itu.Kegalauan mereka berdua semakin menjadi-jadi saat mereka mendengar kabar kalau pasukan musuh sudah mulai turun dari kapal mereka, naik ke daratan dan menyebar ke tembok di sekeliling Hawking dan mulai mengepung Hawking.Selama 1 jam, Daniel dan Brigjen James masih terdiam di atas menara. Mereka berdua masih bingung untuk menerapkan strategi.Apalagi saat ini, musuh yang jumlahnya sangat besar itu sudah praktis mengepung seluruh negara Hawking ini hingga mungkin yang tidak mereka ganggu hanya masyarakat Hawking yang berada di pegunungan di perbatasan dengan Fandor dan Krimea yang letaknya memang agak jauh dari tembok ibukota Hawk
"Baiklah. Nampaknya itu memang harus terjadi. Berikan strategi gerilya A kepada pasukan Letjen Kalashnikov itu supaya mereka mulai bersiap. Tapi, bilang dia, untuk menunggu aba-aba dari kita dulu sebelum bertindak," kata Daniel akhirnya."Siap, jenderal. Aku akan sampaikan kepadanya," kata Brigjen James.Sesudah itu, rapat militer dilanjutkan yang dihadiri oleh banyak sekali petinggi militer Hawking.Tapi, karena Daniel juga masih buntu pikirannya untuk menentukan strategi perang yang terbaik, maka, dia biarkan para penasehat militernya untuk mengungkapkan ide-ide mereka ataupun strategi mereka tetapi pada akhirnya setelah berembuk berjam-jam tetap saja belum ada ide cemerlang yang bisa mereka lakukan untuk mulai menyerang. Kebanyakan lebih memilih untuk bertahan di dalam benteng."Bagaimana dengan simpanan bahan makanan kita?" tanya Daniel kepada menteri bagian logistik yang memang diminta Daniel untuk ikut rapat pada saat ini."Dengan tidak adanya pasokan bahan makanan dari pegunung