"Ada apa?" tanya Daniel sambil menatap bergantian ke arah Adammenmon dan Jorazhan.Melihat wajah tegang di wajah keduanya apalagi di wajah Jorazhan, Daniel menatap bingung ke arah Adammenmon yang memang lebih dikenalnya dan lebih akrab dengannya sambil meminta penjelasan dengan pandangan matanya."Kamu tunggu lah di situ, biar aku yang bicara dengannya," kata Adammenmon kepada Jorazhan.Jorazhan mengangguk dan melirik sedikit ke arah Daniel, setelah itu, dia duduk di kursi di depan ruangan tempat Daniel menginap, sekitar 5 meter dari pintu kamar Daniel."Sorry, aku lupa mengundang kalian untuk masuk ke dalam," kata Daniel yang teringat kalau dia hanya berdiri di pintu dan tidak mengundang tuan rumah dan temannya untuk masuk ke dalam."Tidak usah, Daniel. Kita bicara disini saja. Soalnya masalahnya sangat pelik.""Apa maksudmu Adam? Sebenarnya ada apa?""Adikmu telah bermain api. Dia menculik Permaisuri Helena, istri kesayangan dari Jorazhan dan membawanya ke kapal kalian.""What? Ini
"No. Itu tidak bisa terjadi! Kalian berdua tidak boleh melakukan itu!" tegas Daniel."Iya, kalian berdua tidak boleh berpikiran bodoh seperti itu," tambah Wilona."Iya, Mathias. Kamu tidak perlu mengikuti aku, ya? Aku sudah bahagia sempat mengenal kamu, walaupun pertemuan kita tidak terlalu lama, tapi sudah sangat berkesan di hatiku. Please, relakan aku. Biarkan aku pergi," kata Helena sambil menatap dalam ke arah Mathias. Setelah itu, Helena berlari menuju ke arah luar."Aku tidak ak dedan membiarkanmu pergi sendiri, aku akan ikut denganmu." Mathias langsung mengejar Helena tapi langkahnya langsung dihentikan oleh Daniel.Daniel menahan tubuh Mathias, Mathias meronta-ronta, tapi dia tidak mampu menahan tenaga Daniel yang sangat kuat itu."BIARKAN AKU PERGI!!! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KAMU! KALAU KAMU MENCEGAH AKU UNTUK MATI BERSAMA HELENA, AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KAMU, DANIEL!!!" teriak Mathias.Daniel berpikir sejenak sementara Mathias terus meneriakinya, akhirnya, Daniel terpaksa
Daniel langsung terdiam mendengar kata-kata dari Jenderal Shichenko ini. Dia bisa membayangkan sekarang, apa yang akan terjadi kepada negaranya kalau sampai pengepungan dilakukan berminggu-minggu.Itu akan menghentikan pasokan makanan dan kebutuhan bahan pokok di negaranya hingga membuat rakyatnya kelaparan, krisis bahan makanan akan menjadi masalah berat bagi Hawking."Karena perserikatan para bangsa tidak membolehkan penggunaan serangan udara maka dengan demikian helikopter dan pesawat kita juga tidak bisa keluar masuk dari dan keluar dari negara kita untuk mengambil bahan makanan. Kalau kita nekad melakukan itu, maka musuh akan menganggap kita melanggar peraturan perserikatan para bangsa dan musuh bisa melakukan serangan udara dan itu akan menghancurkan benteng kita," lanjut Jenderal Shichenko sambil menatap prihatin ke arah Daniel."Bagaimana dengan jumlah pasukan mereka dibandingkan jumlah pasukan kita?""Aku sudah mendapatkan info kalau jumlah prajurit musuh yang ikut dalam pepe
Daniel masih merenung sambil menatap ke arah bawah, ke arah pantai, di mana pantai Hawking itu sudah penuh dengan kapal-kapal perang yang memuat banyak sekali prajurit hingga tak terhitung lagi jumlahnya itu.Daniel dan Brigjen James terus termenung bingung. Mereka berdua benar-benar tidak habis pikir bagaimana strateginya untuk mengalahkan musuh sebanyak itu.Kegalauan mereka berdua semakin menjadi-jadi saat mereka mendengar kabar kalau pasukan musuh sudah mulai turun dari kapal mereka, naik ke daratan dan menyebar ke tembok di sekeliling Hawking dan mulai mengepung Hawking.Selama 1 jam, Daniel dan Brigjen James masih terdiam di atas menara. Mereka berdua masih bingung untuk menerapkan strategi.Apalagi saat ini, musuh yang jumlahnya sangat besar itu sudah praktis mengepung seluruh negara Hawking ini hingga mungkin yang tidak mereka ganggu hanya masyarakat Hawking yang berada di pegunungan di perbatasan dengan Fandor dan Krimea yang letaknya memang agak jauh dari tembok ibukota Hawk
"Baiklah. Nampaknya itu memang harus terjadi. Berikan strategi gerilya A kepada pasukan Letjen Kalashnikov itu supaya mereka mulai bersiap. Tapi, bilang dia, untuk menunggu aba-aba dari kita dulu sebelum bertindak," kata Daniel akhirnya."Siap, jenderal. Aku akan sampaikan kepadanya," kata Brigjen James.Sesudah itu, rapat militer dilanjutkan yang dihadiri oleh banyak sekali petinggi militer Hawking.Tapi, karena Daniel juga masih buntu pikirannya untuk menentukan strategi perang yang terbaik, maka, dia biarkan para penasehat militernya untuk mengungkapkan ide-ide mereka ataupun strategi mereka tetapi pada akhirnya setelah berembuk berjam-jam tetap saja belum ada ide cemerlang yang bisa mereka lakukan untuk mulai menyerang. Kebanyakan lebih memilih untuk bertahan di dalam benteng."Bagaimana dengan simpanan bahan makanan kita?" tanya Daniel kepada menteri bagian logistik yang memang diminta Daniel untuk ikut rapat pada saat ini."Dengan tidak adanya pasokan bahan makanan dari pegunung
Bagi Daniel, nyawa setiap prajurit itu sangat berarti jadi dia akan selalu menolong prajuritnya yang terancam bahaya kecuali kalau dia memang tidak tahu atau tidak melihat saat prajuritnya terancam bahaya, seperti saat beberapa prajuritnya yang tewas saat menyerang menyerang kapal perang musuh kemarin.Tetapi karena kali ini di depan matanya sendiri, Daniel melihat seorang prajuritnya menuju ke bawah karena drone-nya rusak, karena itu, tanpa pikir panjang lagi, Daniel langsung meluncur dengan talinya ke arah bawah.Dengan cepatnya Daniel sudah turun meluncur ke bawah membiarkan dirinya terjun ke bawah dengan cepat agar supaya peluru musuh tidak mengenainya.Daniel hanya berpegangan sedikit pada tali, setelah di bawah, dia langsung mengambil senjata musuh dan menembaki musuh. Ini dia lakukan agar supaya perhatian musuh teralihkan dari prajuritnya yang saat ini sedang meluncur ke bawah dengan drone rusak itu.Vigo dan seorang temannya yang selama ini mengawal Daniel untuk naik ke atas m
"Apa yang kamu maksudkan?" tanya Daniel sambil menatap lekat-lekat ke arah Mathias."Kamu akan melihatnya nanti. Kamu akan tahu nanti saat kamu melihatnya," jawab Mathias."Saat ini aku mulai curiga. Aku teringat akan nama seseorang yang tidak boleh disebut selama 12 tahun di Hawking, karena dia pernah mendatangkan bencana besar di Hawking. Apakah yang kamu maksudkan si ilmuwan gila itu?""Dia tidak gila, Daniel. Dia hanya terlalu ambisius dengan proyek persenjataannya hingga akhirnya dia melakukan kesalahan.""Kesalahan yang pernah merenggut nyawa 1300 prajurit dan 28 perwira terbaik Hawking. Itu yang kamu bilang kalau dia cuma terlalu ambisius, begitu?"Mathias terdiam setelah mendengar kata-kata Daniel ini."Berarti dia yang kamu maksudkan, kan?" tanya Daniel untuk memastikan.Mathias tidak langsung menjawab dia hanya terdiam sambil menatap Daniel.Daniel teringat dengan seseorang bernama Professor Kirby, seorang ilmuwan yang sebelumnya menjadi penasehat persenjataan militer Hawkin
Melihat perubahan di wajah Jenderal Shichenko ini, Daniel langsung merasakan ada sesuatu yang terjadi karena itu dia bertanya, "mengapa? Ada masalah apa? Apakah musuh akan mulai menyerang kita? Apa mereka mulai melakukan formasi penyerangan?""Tidak, jenderal. Bahkan mereka terlihat santai. Para prajurit cuma mengelu-elukan satu nama beberapa menit belakangan ini.""Satu nama?""Ya. Karena itu berhubungan dengan kedatangan sebuah kapal yang baru saja sandar di pelabuhan dan bergabung dengan pasukan musuh dan salah satu dari orang yang berada di kapal itu yang sedang dielu-elukan oleh banyak prajurit musuh.""Memang kenapa? Siapa dia?""Mata-mata kita yang menyusup di antara prajurit musuh bilang kalau dia adalah Achilles, pahlawan terhebat dari bangsa Romana, salah satu dari 10 negara yang sedang mengepung kita."Achilles," gumam Daniel. "Si algojo yang dibilang orang-orang, sebagai raksasa yang tidak punya lawan kalau bertempur satu lawan satu itu, kan? Bahkan kudengar dia pernah sen
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv