Begitu Jenderal Besar Raven dan Vigo naik ke atas istana, ternyata keadaan di atas sana sudah terjadi banyak perubahan.Tidak ada lagi teriakan-teriakan histeris dari keluarga istana yang dihakimi oleh massa yang marah.Tidak ada lagi suara teriakan kesakitan dari anggota keluarga istana maupun beberapa menteri dan keluarga mereka yang kesakitan karena amukan massa.Tidak ada lagi teriakan-teriakan dari anggota militer yang berusaha mengendalikan emosi massa yang tidak tertahankan saat menghakimi anggota kerajaan dan kroni-kroninya.Karena saat ini, keadaan sudah bisa dikendalikan secara penuh oleh anggota militer di bawah pimpinan Jenderal Shichenko yang tidak jadi mengundurkan diri karena runtuhnya kekuasaan dinasty Antoninus.Jenderal Besar Raven yang memang naik ke atas dalam usahanya untuk menghentikan amukan massa, menjadi senang dengan keadaan yang terjadi saat ini.Jenderal Besar Raven mengangguk ke arah Jenderal Shichenko karena dia tahu pengendalian massa ini terjadi karena
Diiringi dengan sorak sorai dan tepuk tangan dari semua orang yang berada di ruangan rapat Mahkamah Konstitusi ini, maka dua Jenderal ini melambaikan tangan ke arah para hadirin.Beberapa saat kemudian, setelah suasana agak reda, setelah tepuk tangan mulai mereda, Jenderal Fernandez mengambil pengeras suara dan berkata, "beberapa saat yang lalu, mahkamah konstitusi yang baru telah mengambil dua keputusan."Jenderal Hernandez berhenti sejenak kemudian dia berkata, "dua keputusan itu, yang pertama adalah mengembalikan negara ini untuk kembali berbentuk negara parlementer. Karena itu, mari kita memberikan tepuk tangan kepada Mahkamah Konstitusi."Tepuk tangan banyak orang kembali berkembang di ruang rapat gedung Mahkamah Konstitusi ini.Setelah itu, Jenderal Hernandez berkata, "keputusan kedua adalah Mahkamah Konstitusi menyatakan partai kami yaitu partai Liberal Demokrat, ditetapkan sebagai pemenang pemilu lalu dan karena kompetitor kami sudah dilarang untuk terlibat dalam Parlemen, mak
"Baiklah. Kalau begitu, aku terima amanah ini dan aku akan laksanakan amanah ini untuk berusaha mensejahterakan rakyat," tegas Jenderal Besar Raven akhirnya.Kesediaan dari Jenderal Besar Raven ini untuk menjadi perdana menteri, langsung disambut oleh sorak-sorai semua orang yang berada di gedung Mahkamah Konstitusi ini.Dan karena situasi di dalam ruang rapat Mahkamah Konstitusi ini disiarkan secara langsung oleh TV militer dan juga beberapa TV berita ke seluruh negara Hawking, maka dengan cepatnya situasi di dalam ruang rapat Mahkamah Konstitusi ini menyebar keluar.Sorak-sorai membahana dari jutaan rakyat Hawking kini terjadi di seluruh Hawking. Banyak yang sangat bersukacita dengan persetujuan dari Jenderal Besar Raven untuk mengambil tanggung jawab sebagai perdana menteri, atau orang nomor satu di negara ini.Karena walaupun jutaan rakyat Hawking menyukai Jendral Hernandez untuk menjadi perdana menteri yang baru, tetapi mereka juga lebih menyukai dan lebih memilih Jenderal Besar
Daniel tidak menjawab pertanyaan Wilona itu, bertepatan dengan itu, pintu lift terbuka dan saat ini mereka berdua telah berada di lantai yang langit-langitnya sangat tinggi sekitar 15 meter ke atas.Daniel memegang tangan Wilona dan mengajak Wilona untuk menuju ke sebuah jendela berkaca besar dan menatap jauh keluar jendela.Saat ini, Wilona menatap ke bawah, menatap keindahan ibukota Hawking ini dengan kelap-kelip indahnya lampu-lampu di kota ini saat malam seperti ini, karena saat ini sudah mulai gelap, hari sudah berganti malam sehingga lampu-lampu kota mulai dipasang dan terlihat sangat indah dari atas sini.Daniel memeluk tubuh Wilona dari belakang, wajah Daniel agak condong ke depan hingga wajahnya sudah berada dalam jarak yang dekat sekali, tinggal beberapa sentimeter saja dari wajah Wilona.Kemudian, Daniel menunjuk ke arah utara. "Aku ingin kamu melihat itu.""Apa itu?""Itu adalah Auburn, kotamu. Sejak dulu, hampir setiap kali aku pulang sehabis latihan militer, aku selalu m
Baru saja Wilona duduk di samping Maria Tudor, tiba-tiba seseorang datang dan langsung nyelonong masuk mendekati Daniel, Maria Tudor dan Wilona."Kebetulan kamu datang, Fallon. Kamu harus berkenalan dengan calon kakak iparmu," kata Daniel kepada orang yang baru datang itu yang ternyata adalah Fallon, sekretaris yang juga, adik angkat dari Daniel.Fallon, gadis berusia belasan tahun yang sangat ceria itu langsung duduk di samping Wilona dan memuji-muji kecantikan Wilona."Ini anak, kalau muji-muji begini, biasanya ada maunya" kata Maria Tudor sambil menggeleng-gelengkan kepala. Karena memang sedari kecil, kalau ingin sesuatu tapi tidak dikasih orang tuanya, Fallon akan mengambil hati Maria Tudor, nenek angkatnya agar keinginannya dipenuhi."Aku bukan lagi muji karena ada maunya, nek. Tapi, memang karena Kak Wilona ini sangat cantik. Pantesan kakakku yang kaku itu jadi kesengsem sampai-sampai dia sempat menantang satu negara sendirian cuma gara-gara seorang wanita. Sekarang aku maklum,
Walaupun baru sejenak terpisah dari Wilona, tapi, Daniel sudah ingin sekali bisa kembali melihat Wilona. Karena itu, Daniel putuskan untuk kembali masuk ke The Grand Orchard tetapi Daniel tidak diizinkan masuk oleh para penjaga.Sambil berulang-ulang kali meminta-minta maaf pada Daniel, para penjaga tetap kukuh pada pendirian mereka untuk tidak memberi kesempatan bagi Daniel untuk masuk.Bahkan Daniel kembali diusir saat Maria Tudor keluar dari dalam untuk mengusir Daniel secara langsung hingga akhirnya Daniel menyerah juga dan kembali ke kamarnya untuk tidur.**Besok paginya, selama hampir 1 jam, Daniel menghabiskan waktunya untuk video call dengan Wilona. Sesudah itu, karena ada panggilan dari markas militer, dengan berat hati, Daniel putuskan hubungan telepon dengan Wilona dan segera menuju ke markas militer.Daniel melakukan pidato militer pertamanya setelah kembali dari perang dengan negara Fandor. Walaupun kini Daniel sudah dinonaktifkan dari jabatan panglima Besar tapi, dengan
Masih Ada waktu 2 jam dan itu dirasa cukup oleh Daniel untuk bisa bermesraan dengan Wilona, karena itu, dia langsung memegang tangan Wilona untuk diajak menuju ke kamar pengantin mereka.Sebenarnya Daniel ingin segera mengajak Wilona ke kamar tetapi ternyata, protokoler istana negara yang mencegah Daniel masuk ke kamar karena ternyata ada beberapa tamu penting dari negara lain yang baru datang dan ingin bertemu dengan Daniel.Karena itulah impian Daniel untuk segera berduaan dengan Wilona belum langsung terjadi. Daniel harus bersabar hingga malam nanti untuk melangsungkan malam pertama yang sudah dia impikan selama beberapa hari ini.Ternyata ada 1 tamu penting yang ngotot ingin bertemu dengan Daniel, karena tamu penting ini adalah pimpinan negara dan juga dikenal Daniel saat mengikuti pelatihan militer internasional di perserikatan para bangsa pada beberapa bulan yang lalu saat Daniel mendapatkan bintang limanya.Tamu yang satu ini sempat akrab dengan Daniel di pelatihan militer kare
Keduanya semakin bersemangat. Mereka menikmati apa yang ada hingga akhirnya, keduanya menemukan klimaks bersama-sama.Klimaks ini adalah yang kelima untuk Wilona tetapi yang pertama untuk Daniel, karena itulah mata Daniel merem-melek untuk menikmati apa yang dia rasakan untuk pertama kalinya di hidupnya ini.Keduanya saling peluk dengan mata terpejam. Mereka seperti baru habis berlari berkilo-kilo meter atau mengerjakan pekerjaan berat sehingga keduanya langsung tertidur pulas dengan tubuh saling tempel dengan posisi Daniel memeluk Wilona dari belakang.**Hari ini, 3 hari sesudah malam pertama yang menguras energi namun membuat Daniel dan Wilona bahagia itu.Kini Daniel dan Wilona sedang berada di atas sebuah kapal laut besar bersama ribuan prajuritnya, mereka akan menuju ke Spartania.Sore ini, Wilona berdiri di anjungan kapal besar yang merupakan kapal angkatan laut Hawking yang akan membawa Daniel dan Mathias sebagai utusan Negara Hawking untuk menuju ke konferensi para negara yan
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv