Saat ini, di dalam bungker mewah, kepala staf kerajaan sedang mondar-mandir ketakutan sementara itu di depannya Pangeran William sedang memegang sebuah benda yaitu detonator bom."Yang mulia Pangeran William, sebaiknya kita tidak melakukan tindakan nekat itu. Karena kalau kita meledakkan bom, maka bukan hanya orang-orang yang mengejar kita yang akan tewas tapi bisa-bisa, kita juga ikut tewas, yang mulia.""Aku tidak peduli!" sergah Pangeran William. "Kalau memang mereka terus mengejar kita dan terus memaksa masuk ke sini, maka aku akan meledakkan bom ini dan biar semuanya habis!""Tapi, kita akan ikut tewas, pangeran," kata Pamela cemas. Pamela merupakan salah satu selir kesayangan Pangeran William.Beberapa saat sebelumnya, Pangeran William dalam pelariannya menuju ke arah bungker langsung menarik tangan Pamela untuk dibawanya ke dalam bungker untuk menghiburnya saat harus hidup di dalam Bungker ini.Sebenarnya yang menjadi tujuan utama Pangeran William adalah Wilona. Tapi karena dia
Begitu Jenderal Besar Raven dan Vigo naik ke atas istana, ternyata keadaan di atas sana sudah terjadi banyak perubahan.Tidak ada lagi teriakan-teriakan histeris dari keluarga istana yang dihakimi oleh massa yang marah.Tidak ada lagi suara teriakan kesakitan dari anggota keluarga istana maupun beberapa menteri dan keluarga mereka yang kesakitan karena amukan massa.Tidak ada lagi teriakan-teriakan dari anggota militer yang berusaha mengendalikan emosi massa yang tidak tertahankan saat menghakimi anggota kerajaan dan kroni-kroninya.Karena saat ini, keadaan sudah bisa dikendalikan secara penuh oleh anggota militer di bawah pimpinan Jenderal Shichenko yang tidak jadi mengundurkan diri karena runtuhnya kekuasaan dinasty Antoninus.Jenderal Besar Raven yang memang naik ke atas dalam usahanya untuk menghentikan amukan massa, menjadi senang dengan keadaan yang terjadi saat ini.Jenderal Besar Raven mengangguk ke arah Jenderal Shichenko karena dia tahu pengendalian massa ini terjadi karena
Diiringi dengan sorak sorai dan tepuk tangan dari semua orang yang berada di ruangan rapat Mahkamah Konstitusi ini, maka dua Jenderal ini melambaikan tangan ke arah para hadirin.Beberapa saat kemudian, setelah suasana agak reda, setelah tepuk tangan mulai mereda, Jenderal Fernandez mengambil pengeras suara dan berkata, "beberapa saat yang lalu, mahkamah konstitusi yang baru telah mengambil dua keputusan."Jenderal Hernandez berhenti sejenak kemudian dia berkata, "dua keputusan itu, yang pertama adalah mengembalikan negara ini untuk kembali berbentuk negara parlementer. Karena itu, mari kita memberikan tepuk tangan kepada Mahkamah Konstitusi."Tepuk tangan banyak orang kembali berkembang di ruang rapat gedung Mahkamah Konstitusi ini.Setelah itu, Jenderal Hernandez berkata, "keputusan kedua adalah Mahkamah Konstitusi menyatakan partai kami yaitu partai Liberal Demokrat, ditetapkan sebagai pemenang pemilu lalu dan karena kompetitor kami sudah dilarang untuk terlibat dalam Parlemen, mak
"Baiklah. Kalau begitu, aku terima amanah ini dan aku akan laksanakan amanah ini untuk berusaha mensejahterakan rakyat," tegas Jenderal Besar Raven akhirnya.Kesediaan dari Jenderal Besar Raven ini untuk menjadi perdana menteri, langsung disambut oleh sorak-sorai semua orang yang berada di gedung Mahkamah Konstitusi ini.Dan karena situasi di dalam ruang rapat Mahkamah Konstitusi ini disiarkan secara langsung oleh TV militer dan juga beberapa TV berita ke seluruh negara Hawking, maka dengan cepatnya situasi di dalam ruang rapat Mahkamah Konstitusi ini menyebar keluar.Sorak-sorai membahana dari jutaan rakyat Hawking kini terjadi di seluruh Hawking. Banyak yang sangat bersukacita dengan persetujuan dari Jenderal Besar Raven untuk mengambil tanggung jawab sebagai perdana menteri, atau orang nomor satu di negara ini.Karena walaupun jutaan rakyat Hawking menyukai Jendral Hernandez untuk menjadi perdana menteri yang baru, tetapi mereka juga lebih menyukai dan lebih memilih Jenderal Besar
Daniel tidak menjawab pertanyaan Wilona itu, bertepatan dengan itu, pintu lift terbuka dan saat ini mereka berdua telah berada di lantai yang langit-langitnya sangat tinggi sekitar 15 meter ke atas.Daniel memegang tangan Wilona dan mengajak Wilona untuk menuju ke sebuah jendela berkaca besar dan menatap jauh keluar jendela.Saat ini, Wilona menatap ke bawah, menatap keindahan ibukota Hawking ini dengan kelap-kelip indahnya lampu-lampu di kota ini saat malam seperti ini, karena saat ini sudah mulai gelap, hari sudah berganti malam sehingga lampu-lampu kota mulai dipasang dan terlihat sangat indah dari atas sini.Daniel memeluk tubuh Wilona dari belakang, wajah Daniel agak condong ke depan hingga wajahnya sudah berada dalam jarak yang dekat sekali, tinggal beberapa sentimeter saja dari wajah Wilona.Kemudian, Daniel menunjuk ke arah utara. "Aku ingin kamu melihat itu.""Apa itu?""Itu adalah Auburn, kotamu. Sejak dulu, hampir setiap kali aku pulang sehabis latihan militer, aku selalu m
Baru saja Wilona duduk di samping Maria Tudor, tiba-tiba seseorang datang dan langsung nyelonong masuk mendekati Daniel, Maria Tudor dan Wilona."Kebetulan kamu datang, Fallon. Kamu harus berkenalan dengan calon kakak iparmu," kata Daniel kepada orang yang baru datang itu yang ternyata adalah Fallon, sekretaris yang juga, adik angkat dari Daniel.Fallon, gadis berusia belasan tahun yang sangat ceria itu langsung duduk di samping Wilona dan memuji-muji kecantikan Wilona."Ini anak, kalau muji-muji begini, biasanya ada maunya" kata Maria Tudor sambil menggeleng-gelengkan kepala. Karena memang sedari kecil, kalau ingin sesuatu tapi tidak dikasih orang tuanya, Fallon akan mengambil hati Maria Tudor, nenek angkatnya agar keinginannya dipenuhi."Aku bukan lagi muji karena ada maunya, nek. Tapi, memang karena Kak Wilona ini sangat cantik. Pantesan kakakku yang kaku itu jadi kesengsem sampai-sampai dia sempat menantang satu negara sendirian cuma gara-gara seorang wanita. Sekarang aku maklum,
Walaupun baru sejenak terpisah dari Wilona, tapi, Daniel sudah ingin sekali bisa kembali melihat Wilona. Karena itu, Daniel putuskan untuk kembali masuk ke The Grand Orchard tetapi Daniel tidak diizinkan masuk oleh para penjaga.Sambil berulang-ulang kali meminta-minta maaf pada Daniel, para penjaga tetap kukuh pada pendirian mereka untuk tidak memberi kesempatan bagi Daniel untuk masuk.Bahkan Daniel kembali diusir saat Maria Tudor keluar dari dalam untuk mengusir Daniel secara langsung hingga akhirnya Daniel menyerah juga dan kembali ke kamarnya untuk tidur.**Besok paginya, selama hampir 1 jam, Daniel menghabiskan waktunya untuk video call dengan Wilona. Sesudah itu, karena ada panggilan dari markas militer, dengan berat hati, Daniel putuskan hubungan telepon dengan Wilona dan segera menuju ke markas militer.Daniel melakukan pidato militer pertamanya setelah kembali dari perang dengan negara Fandor. Walaupun kini Daniel sudah dinonaktifkan dari jabatan panglima Besar tapi, dengan
Masih Ada waktu 2 jam dan itu dirasa cukup oleh Daniel untuk bisa bermesraan dengan Wilona, karena itu, dia langsung memegang tangan Wilona untuk diajak menuju ke kamar pengantin mereka.Sebenarnya Daniel ingin segera mengajak Wilona ke kamar tetapi ternyata, protokoler istana negara yang mencegah Daniel masuk ke kamar karena ternyata ada beberapa tamu penting dari negara lain yang baru datang dan ingin bertemu dengan Daniel.Karena itulah impian Daniel untuk segera berduaan dengan Wilona belum langsung terjadi. Daniel harus bersabar hingga malam nanti untuk melangsungkan malam pertama yang sudah dia impikan selama beberapa hari ini.Ternyata ada 1 tamu penting yang ngotot ingin bertemu dengan Daniel, karena tamu penting ini adalah pimpinan negara dan juga dikenal Daniel saat mengikuti pelatihan militer internasional di perserikatan para bangsa pada beberapa bulan yang lalu saat Daniel mendapatkan bintang limanya.Tamu yang satu ini sempat akrab dengan Daniel di pelatihan militer kare