Share

228 - Menemui Pengacara Paling Top

Mendengar pertanyaan Juna, perasaan Hartono menjadi tak nyaman. Dia merasa begitu kecil di mata menantunya.

“Jun, bukan begitu.” Hartono belum tahu kalimat apa yang pantas untuk disampaikan.

“Nyawaku yang hendak diambil, loh, Pa.” Juna berkata santai meski ada penegasan di tatapan matanya ke ayah mertua.

Apakah nyawa harus direlakan jika yang meminta adalah pihak yang lebih besar kuasanya? Logika macam apa itu?

‘Bagiku, urusan nyawa adalah siapa yang lebih kuat fisiknya, bukan kuasanya!’ tegas Juna di hatinya.

Sebagai panglima di era kuno, dia hanya mengandalkan fisik kuatnya untuk bertahan dari apa pun. Percuma saja memiliki kuasa besar jika fisik tidak mendukung.

“Pak Juna, ini tidak sesederhana seperti yang Bapak pikirkan.” Pengacara kepercayaan Hartono berkilah.

Dia mencoba meredakan semangat Juna yang menggebu-gebu ingin memenjarakan putra bungsu dari Semesta Group.

Namun, mana bisa Juna ditantang jika urusannya adalah nyawa?

“Aku sudah membulatkan tekadku, aku akan menangani ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hls Sng
Good novel is the best...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status