Share

236 - Bermain-main Sebentar

Inilah hal utama yang paling tidak disukai Juna pada Anika. Gampang menyerah, gampang mengalah untuk ketenangan dan perdamaian semua orang.

‘Sejak dulu, selalu saja Nik begitu. Dia rela menderita dan memikul semua beban demi terciptanya perdamaian. Sama seperti dia yang merelakan dirinya seperti dijual orang tuanya untuk menikah dengan pria-pria tua dan tak dia kenal demi kepentingan rakyat,’ batin Juna.

Juna mendekat ke pujaannya dan merengkuh pinggang Anika.

“Nik, ada kalanya kita harus memikirkan diri sendiri dan apa yang kita inginkan, kok! Tak ada salahnya sesekali bersikap egois tanpa perlu memikirkan perasaan orang lain. Tak apa, Nik!” Juna mengetatkan pelukannya pada pinggang Anika.

Mata Anika berkaca-kaca saat menatap Juna. Lelaki pujaannya ini selalu saja bisa meraba hatinya. “Tapi Mas, akan timbul—“

“Ssshh ….” Belum selesai Anika berucap, Juna sudah menghentikannya dengan menyentuhkan jari ke bibir Anika.

“Mas?” Anika menatap tak berdaya ke Juna.

“Cukup cintai aku sejujur y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status