Beranda / Fantasi / Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO / 240 - Wanitanya Hendak Dijodohkan? Mana Boleh!

Share

240 - Wanitanya Hendak Dijodohkan? Mana Boleh!

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-16 17:05:41

“Aku yakin pasti nantinya Nik akan digiring untuk berkenalan lalu berkencan dengan pria itu. Sialan!” Juna menggeram pelan di meja tak jauh dari Anika duduk bersama dengan 3 lainnya.

Seperti yang diduga Juna, Anika memang dikenalkan pada pria yang dinyatakan sebagai keponakan teman mantan kakak iparnya.

“Anika.” Tak bisa mengelak, Anika menerima uluran tangan dari pria muda tadi.

“Edward Suhendar. Panggil saja Edi.” Pria itu menjabat erat tangan Anika sembari tersenyum lebar dan minatnya mulai terbit melihat kecantikan Anika.

Sementara Edi menatap seolah hendak melahap Anika, justru Anika tertunduk tanpa senyum. Dia risih dengan tatapan intens Edi padanya.

“Edi ini ponakan aku yang paling dibanggakan di keluarga besarku, Lis!” Teman mantan kakak ipar Anika berceloteh setelah Anika dan Edi selesai berkenalan dan duduk. “Umurnya baru 32 tahun, tapi sudah bisa mengelola toko elektronik punya papany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   241 - Aku Tak Punya Apartemen, Aku Punya Gedungnya!

    “Sini, Nik! Ke sini saja agar obrolan kita tidak mengganggu kakakmu,” panggil Juna ke Anika secara provokatif seakan tidak memandang mantan kakak ipar Anika.“Mbak? Aku ke sana, yah!” Anika juga sudah jengah dengan Edi, maka itu dia ingin ke sisi Juna secepatnya.Selain itu, Anika juga kecewa dengan mantan kakak iparnya yang secara sembarangan memperkenalkan dia ke lelaki lain tanpa bertanya dulu kepadanya.“Hgh, ya sudah, sana ke temanmu!” Sepertinya mantan kakak ipar Anika sudah menyerah dan membiarkan saja daripada berlama-lama jadi tontonan orang di sana.Ada senyum halus nan tipis dari bibir Anika mendengar persetujuan mantan kakak iparnya. Dia bergegas ke sebelah Juna karena pria pujaannya yang menepuk kursi sebelah, mengisyaratkan dia harus duduk di sana.“Nik.” Juna menyapa sambil memulaskan senyuman di wajah gantengnya.“Iya, Mas.” Mata Anika berbinar senang meski sikapnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   242 - Balada Escargot

    “Masih tinggal dengan orang tuamu?” Wajah Edi seketika penuh akan cemoohan ke Juna. “Memangnya kau ini umur berapa masih semanja itu? Berlindung terus di bawah ketiak orang tua!”Edi merasa memiliki amunisi baru untuk menjatuhkan Juna di depan Anika.“Umurku hampir 30 tahun. Saat ini orang tuaku masih membutuhkan aku, makanya aku mau tak mau, tetap tinggal bersama mereka.” Juna tetap tenang menjawab Edi.Di meja samping, terlihat tatapan jijik dari mantan kakak ipar Anika.“Sepertinya kamu tidak malu setua itu masih tinggal dengan orang tua.” Celaan juga didapatkan Juna dari mantan kakak ipar Anika.Bahkan, suaranya sengaja dikeraskan agar pengunjung lain bisa mendengar. Terbukti dengan beberapa dari mereka mulai menoleh ke Juna yang sedang jadi pusat pembicaraan.Anika sudah ingin bicara membela Juna, tapi tangannya disentuh ringan oleh Juna, menandakan untuk tidak bicara.“Nanti kalau memang aku sudah mendapatkan wanita yang aku cintai, aku pasti akan beli berapa pun apartemen yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   243 - Lebih Baik Kabur!

    “Tak mau … pokoknya aku tak mau. Sekarang aku tak mau siput, tak suka siput!” Anika tak peduli dan terus saja mengucapkannya sambil menggeleng putus asa seraya menatap mantan kakak iparnya.“Iya sudah, tak apa kalau tak mau. Tak akan ada yang memaksamu, kok.” Juna menanggapi sambil tersenyum.Ucapan Juna mengisyaratkan agar Edi tahu diri dan tak perlu menyodorkan siput tadi, sehebat dan semewah apa pun olahan itu.“Aku … benar-benar tidak bisa makan yang seperti itu, Mas.” Wajah Anika malah berubah pucat dan memegangi baju Juna.Dari sini saja sudah terlihat dengan jelas betapa Anika jijik pada siput dan sejenisnya.“Maaf, aku benar-benar minta maaf.” Anika bicara ke Edi yang wajahnya mencelos karena kecewa.Padahal Edi sengaja memesan makanan paling mahal di restoran itu untuk menunjukkan kastanya. Tapi justru bumerang untuk dirinya.“Um, ya sudah, mau bagaimana lagi?” Edi canggung menarik tangannya kembali.“Sudah, sudah, ayo makan saja yang ada di piringmu, tak usah menggubris lain

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   244 - Bujukan Paling Ultimate

    “Hm? Orang pembawa sial? Pembawa maut atau bencana? Semacam orang terkutuk?” Nyai Wungu mengeluarkan suara manusia sambil memiringkan kepalanya yang lumayan pipih untuk berpikir.Juna dan Anika sama-sama menunggu jawaban Nyai Wungu.“Setahu hamba memang ada orang seperti itu, tapi karena dia seorang pendosa besar yang tidak direstui semesta, makanya dia akan membawa banyak bencana ke mana pun dia pergi.” Nyai Wungu mengungkap apa yang dia ketahui.Juna dan Anika saling berpandangan satu sama lain usai mendengar jawaban Nyai Wungu.“Nah, Nik, sudah dengar sendiri dari Nyai Wungu, ‘kan? Dia ini termasuk jin tua dan tentu sudah banyak mengetahui rahasia alam ini.” Juna lega karena dari jawaban Nyai Wungu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Anika memandangi Juna tanpa tahu harus berkata apa mengenai itu.“Aku percaya dan yakin, kamu bukan pendosa besar sampai harus ditolak semesta, Nik.” Juna melanjutkan. “Maka dari itu, tidak perlu lagi merasa dirimu ini pembawa bencana.”Meski sudah di

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   245 - Anika Kerasukan

    Menggunakan energi supernaturalnya, Juna menghubungi Nyai Wungu. ‘Tolong lindungi Nik, Nyai! Aku melihat energi tak baik mengarah ke rumah Nik!’‘Siap, Tuanku!’ Nyai Wungu melesat cepat dari kediaman Hartono dan langsung tiba di rumah Anika.Motor Juna meraung di jalan dan ketika dia sampai di halaman rumah Anika, dia langsung melompat dari motor, tak peduli apakah motor sudah di standart atau belum.Brakk!Motor oleng dan jatuh, tapi Juna tidak menggubris. “Nik!”Ketika dia masuk ke dalam rumah Anika, sudah ada beberapa pekerja perempuan yang memegangi Anika yang memberontak.“Aarrghh! Lepas! Lepaskan aku, tolol!” seru Anika dengan suara menggeram parau dan mata melotot ke para pekerja yang memeganginya.“Buk, jangan begini, Buk!”“Pak Juna, tolong ibu, Pak!”Pekerja-pekerja itu memohon ke Juna begitu Juna masuk ke rumah utama.“Sial! D

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   246 - Mudah, Instan, dan Menyenangkan

    “Hmmhh ….” Terdengar suara dari mulut Anika, dia mulai tersadar.Juna bergegas mengalihkan perhatian ke Anika. “Sayang? Nik? Nik Sayang, bangun,” ucapnya sambil mengusap lembut pipi Anika.Mata Anika perlahan-lahan terbuka dan mendapati sosok pria terkasihnya.“Mas!” Anika bersuara dengan lemah. Matanya mulai berkaca-kaca. “Mas ….”Setelah itu, Juna mendekap Anika dan wanita itu menumpahkan tangisnya di dada Juna.“Aku takut sekali, Mas! Tadi tiba-tiba ada sosok mengerikan muncul di depanku dan langsung masuk ke aku, membuat aku linglung, dan mendadak saja aku berada di ruangan gelap tanpa sisi. Mas, aku takut berpisah darimu, hu hu hu ….” Anika meluapkan apa yang menyesaki perasaannya.“Sudah, sudah tak apa-apa, kok! Sudah aman. Ada Mas di sini, kamu pasti aman-aman saja.” Juna mengelus sayang kepala Anika.“Aku … aku pikir aku tamat dan tidak bisa lagi melihat kamu, Mas. Aku takut sekali, hiks! Hu hu hu ….” Anika tidak lagi menahan hatinya mengatakan apa yang ingin dia katakan.Rasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   247 - Say Yes!

    “Bagaimana, Nik? Masih tertarik?” Juna sambil tersenyum menanyakannya.Ada tampilan dilema di wajah Anika ketika mendengar penuturan Juna yang dia rasa sangat tak terduga.“Nik, kamu dulunya tidak pernah mempelajari penempaan cakra atau kanuragan. Kemudian kita sempat menikah walau sebentar. Mungkin saat itulah energi supernaturalku tersalur masuk ke dirimu meski sedikit, makanya terkadang kamu bisa melihat makhluk astral meski tidak begitu jelas, ‘kan?” Juna memiliki asumsi ini.Atas asumsi Juna, Anika mengangguk pelan. Bisa jadi demikian seperti yang dikatakan Juna.“Benarkah harus melalui … hubungan intim?” Anika masih bimbang. Itu tidak bisa disembunyikan dari ekspresi wajah dan nada suaranya.“Kalau kamu ragu, lebih baik jangan. Aku tak mau dianggap seperti dukun cabul yang mengobati pasien dengan syarat hubungan intim, ha ha ha! Yah, walaupun ada banyak sekali dukun abal-abal yang berkedok sakti dan memberi syarat itu ke pasiennya, padahal dia tak punya ilmu apa-apa, hanya seked

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   248 - Tangisan Aneh Rafa

    Hartono semakin kaget dengan kalimat yang disampaikan Juna. Apalagi ketika melirik istrinya sedang menatapnya dengan pandangan tercengang. “J—Jun! Jangan ngawur kamu kalau menuduh Papa!” Hartono tak bisa membiarkan istrinya mengetahui ulah jahat dia, apalagi berkaitan dengan dukun. Dahi Juna mengerut ketika matanya ikut memicing memandang ayah mertuanya. 'Masih bisa menyangkal, heh? Sungguh orang tua luar biasa! Pantas saja anaknya seperti itu.' Juna tidak bisa luput dari membatin demikian. "Saya bisa memberikan bukti atau mendatangkan dukun yang Anda pakai ke sini kalau memang Anda tidak bersedia mengakuinya." Rasa hormat dan segan dia pada Hartono sudah luntur akibat ulah Hartono sendiri. Kalau Hartono sejak dulu selalu teguh dalam cinta dan pernikahannya, mungkin Juna masih ada segan karena mencintai Anika ketika sudah menikahi putrinya Hartono. Masalahnya, Hartono lebih tak tahu malu dengan memacari lalu menikahi sekretarisnya tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21

Bab terbaru

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   373 - (Bonus Part 4) Misteri Semesta [END]

    Juna dan ketiga istrinya mengangguk. “Kami akan berusaha untuk itu, Ma. Terus doakan kami agar selalu memiliki hal baik.” Juna menanggapi Wenti. Kemudian, keningnya berkerut, “Ma, apakah Mama akhir-akhir ini sering cepat lelah dan mual?” “Eh, kok tahu?” Wenti terhenyak kaget. Namun, kemudian dia sadar bahwa putra angkatnya ini bukan manusia sembarangan. “Selamat, Ma!” Juna maju untuk memberikan pelukan tulus ke Wenti. Anika dan Shevia paham makna ucapan Juna dan mereka bergantian mengucapkan selamat pula sambil memeluk Wenti. “Eh? Mama kenapa?” Rinjani belum paham. “Mama sudah hamil lagi, Kak.” Shevia menjelaskan. Di antara mereka, Rinjani memang yang paling hebat jika itu mengenai intuisi bisnis, tapi dia payah dalam aspek lainnya yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. Wenti menanggapinya dengan senyum simpul dan sedikit malu-malu. *** “Ya ampun, lihat mereka! Sungguh keluarga besar yang ramai.” Seseorang menahan pekikannya ketika melihat Juna dan keluarga kecil dia tu

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   372 - (Bonus Part 3) Bayi-Bayi dari Restu Semesta

    “Ya ampun, lucu sekali dia! Cantiknya ….” Rinjani sambil menggendong bayinya, dia menoleh ke bayi Shevia.“Dedek bayinya Kak Rin juga ganteng, tuh!” Shevia menunjuk bayi di gendongan Rinjani dengan dagunya.Mereka saling memuji bayi milik madu masing-masing.“Mbak Anika masih menyusui anaknya, yah?” tanya Shevia setelah dia berhasil menidurkan bayinya.“Iya. Masih di kamar. Semua anaknya tenang sekali, jarang menangis. Benar-benar bayi kalem seperti ibunya.” Rinjani mengomentari anak kembar Anika.Kemudian, pintu depan terbuka dan masuklah Juna yang baru pulang dari kantornya.“Mana jagoan-jagoanku?” tanya Juna sambil mendekat ke mereka dan mulai mencium bayi-bayinya di gendongan ibunya masing-masing. “BIntang … umcchh! Wulan … umchh! Sudah wangi semua!”“Lah ini anakku masa sih dipanggil jagoan?” Shevia sambil mengangkat sedikit bayi perempuan di gendongannya.“Lho, dia ini nantinya seorang jagoan wanita! Menjadi perempuan kuat yang akan melindungi orang tertindas dan menebar kebajik

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   371 - (Bonus Part 2) Peresmian Gedung Baru dan Gosip Buruk

    “Wah, gedungmu begitu wow sekali, Jun!” Rinjani menatap gedung baru Juna. Matanya berkeliling menelisik semua interior di sana.“Ini juga berkat bantuanmu.” Juna berkata di dekat telinga Rinjani.“Kok aku?” tanya Rinjani sambil menjauhkan kepalanya dari Juna untuk menatap suaminya dari jarak yang tepat.“Kamu kira aku tidak tahu kalau kau mengirim investor gadungan untuk membantu pendanaan untuk gedung ini, hm?” Juna sambil mencubit lembut pinggang Rinjani.Karena sudah ketahuan begitu, Rinjani hanya bisa tertawa. Shevia dan Anika di sebelahnya tersenyum.Siang ini, mereka baru saja mengadakan peresmian gedung baru apartemen Juna yang besar dan spektakuler. Meski bukan merupakan apartemen paling wah dan nomor satu di Samanggi, namun tetap mencuri perhatian publik karena dimiliki oleh pengusaha muda dengan berbagai gonjang-ganjing isu di belakangnya.Isu paling sering dibicarakan publik mengenai Juna belakangan ini tentu saja tidak lain dan tak bukan adalah mengenai ketiga istrinya yan

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   370 - (Bonus Part 1) Nasib Akhir Bobby

    “Hah? Om Fer yakin dengan berita yang Om terima?” tanya Juna saat dia berbicara dengan pengacaranya, Ferdinand, di telepon. “Sangat yakin, Jun! Periksa saja ke rutan kejaksaan. Oh, atau untuk lebih akuratnya, datang saja ke rumahnya, pasti sedang ramai di sana.” Ferdinand menyahut dari seberang. Juna tak bisa berkata-kata. Dia segera mengakhiri teleponnya dengan si pengacara. “Ada apa, Jun?” tanya Rinjani dengan wajah ingin tahu. “Berita apa? Ada berita apa dari Om Fer?” Dia semakin mendekat ke Juna di sofa ruang tengah. Anika datang sambil membawa nampan berisi beberapa cangkir wedang cokelat jahe dan camilan buatannya seperti kue pukis dan bakwan jagung. “Bobby meninggal tadi sore.” Juna berkata sambil menatap Anika dan Rinjani secara bergantian. “Hah?!” pekik Rinjani karena terlalu kaget dengan berita yang diucapkan suaminya. Juna mengangguk ke istrinya. “Ada apa? Siapa yang meninggal?” Shevia keluar dari kamarnya karena suara pekikan Rinjani terdengar hingga ke telinganya.

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   369 - Setiap Akhir Adalah Permulaan

    “Ti—Tidak begitu! Ular sialan!” geram Nyai Mirah dan dia mulai mengejar Nyai Wungu yang melarikan diri sambil tertawa melengking meledek permaisuri Ki Amok itu.Kemudian, Ki Amok memanggil Nyai Mirah untuk pulang bersamanya ke istana mereka. Nyai Mirah segera berdiri melayang di sebelah Ki Amok dengan wajah merona menyebabkan kulitnya semakin memerah.“Kami pulang dulu. Nanti jika Mirah dibutuhkan lagi oleh istrimu, panggil saja, tak apa, tapi itu harus benar-benar gawat. Kalian pasti mengerti maksudku, ‘kan?” Ki Amok berkata ke Juna yang masih membopong Anika.‘Ya, ya, ya, aku paham. Intinya kami tidak boleh mengganggu kemesraan kalian berdua kecuali sangat gawat darurat.’ Juna membatin menanggapi Ki Amok.“Ya, kami paham, Ki. Terima kasih, sekali lagi untuk Anda dan pasukan, juga terima kasih pada Nyai Mirah atas bantuannya.” Juna mengangguk sebagai tanda dia menghargai mereka.Kemudian, kereta kencana Ki Amok pun pergi dari sana.Juna menoleh ke Nyai Wungu dan bertanya, “Apakah Nya

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   368 - Tawaran Menjadi Dayang Nirwana

    ‘Apakah Dewi Salwapadmi menyaksikan aku dan Nik … bercinta selama ini?’ Juna memiliki pemikiran demikian. Ya ampun, Juna mendadak saja super malu jika mengingat seperti apa dia memesumi Anika selama ini. Belum lagi tingkah dia saat menggauli Anika. Dia bertanya-tanya, apakah itu disaksikan dan juga dirasakan sang dewi? Mendadak saja senyum lebar dan menahan geli dari Dewi Salwapadmi muncul saat dia bertutur ke Juna, “Jangan khawatir mengenai itu, Tuan Panglima. Aku selama ini tertidur di raga Anika dan mulai terbangkitkan ketika bertarung melawan mantan istrimu.” Mendengar ucapan Dewi Salwapadmi melalui mulut Anika, Juna merasa sangat lega sekaligus malu karena pikirannya ternyata bisa dibaca sang dewi. “A—Ah, iya, baiklah, Ndoro Dewi. Terima kasih penjelasannya.” Juna sedikit merona karena malu. Kemudian, Dewi Salwapadmi menoleh ke Nyai Mirah, dia berkata, “Nyai Mirah, aku sungguh tersentuh dengan pengabdianmu yang luar biasa pada ndoro putrimu ini. Tingkah lakumu sejak dulu jug

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   367 - Jasad yang Terlanjur Korup

    “Semua sudah usai?” Juna terengah-engah sambil menanyakan itu pada dirinya sendiri meski itu sebuah gumaman rendah. Anika bergegas terbang ke suaminya dan menyebelahinya di angkasa. Sedangkan Juna mulai merasakan armor yang melingkupi tubuhnya mulai memudar hilang secara perlahan. “Mas … semua sudah selesai. Pertarungan telah Mas menangkan.” Anika tersenyum lembut. Benar, semua sudah usai. Segala ancaman bahaya dan mimpi buruk yang pernah ditakutkan Anika, yang telah menjadi momok baginya selama beberapa minggu ini sekarang lenyap. Seakan batu besar yang mengimpit dada Anika, kini telah terangkat dengan kematian Lexus. Juna menengok ke istrinya sembari dia ikut tersenyum. “Kita yang memenangkan ini, Nik. Kita. Bukan aku saja. Kau, dan semua yang lainnya.” Tentu saja dia tidak boleh mengambil semua kredit yang ada. Bergegas, tangan Juna meraih Anika untuk memeluk wanita itu sembari hatinya berucap syukur pada semesta dan penciptanya yang telah memberikan restu sehingga dia bisa m

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   366 - Kekuatan Juna Menyelesaikan Prahara

    “Hm?” Juna mendadak saja merasakan dirinya menjadi lebih bertenaga, energi murninya melonjak tinggi.Setelah dia berpikir cepat, dia merasakan adanya energi dari Shevia dan Rinjani.‘Ternyata mereka.’ Juna tersenyum setelah memahami dari mana energi tambahan untuknya datang secara tak terduga.Saat ini, pedang di tangan Juna menebas tegas ke depan sehingga dengan cepat menyebabkan udara mengalir berputar mengakibatkan munculnya pusaran udara hanya dari ayunan pedang tersebut.Wusshh!Kibasan pedang Juna memicu beberapa ledakan bunyi memekakkan telinga ketika gelombang udara yang tadinya hanya memunculkan pusaran angin, kini berubah menjadi badai, menyapu udara di sekitar Lexus.Energi petir beserta angin badai dari kibasan pedang Juna menyerbu ke Lexus, bagaikan ular raksasa membuka mulutnya hendak menelan Lexus untuk mengunyahnya menjadi ketiadaaan.“Jangan harap semudah itu!” seru Lexus ketika dia juga mengibaskan pedang api hitam di tangannya sehingga energi api miliknya bertabraka

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   365 - Munculnya Pedang

    “Jangan sombong dulu, manusia bangs4t!” teriak Lexus pada Juna. “Jangan kau kira karena kau memiliki zirah itu maka kau bisa sekuat aku!”Lexus merobek udara hampa dan mengempaskan angin panas yang bisa membakar kulit manusia biasa dengan segera meski hanya dari hempasan anginnya saja.Juna tidak gentar meski fisik Lexus sudah semirip iblis. Dia memiliki banyak dendam terhadap sosok di depannya. “Kau yang akan berakhir mengenaskan, Lexus!”Zirah di tangan Juna mengumpulkan energi murni yang kini bermuatan energi keilahian.Dhuaarr!Ketika pukulan Juna bertabrakan dengan tinju iblis Lexus, mereka berdua sama-sama terdorong ke belakang. Tapi Juna lekas menerjang maju lagi, tak memberi kesempatan Lexus untuk menarik napas berikutnya.“Kau sudah tak sabar mati, hah?” teriak Lexus sambil mendorongkan energi iblisnya ke arah Juna.Tangan berzirah Juna menangkap kepalan tangan Lexus dan mendorongnya ke samping agar dia bisa menyarangkan tinju di tangan lain ke tubuh Lexus.Dhaakk!Betapa kag

DMCA.com Protection Status