Share

231 - Kejutan Tak Enak untuk Juna

Mendengar seruan Rinjani, Juna hanya menjawab, “Sudah, sudah, sana masuk ke dalam! Jangan terlalu lama di luar begini, tak baik!”

Setelah itu, dia melajukan motornya keluar dari areal hunian Winata yang besar dan luas.

“Hgh! Wanita satu itu … apa dia tidak malu teriak-teriak begitu? Memangnya tidak malu kalau sampai terdengar pekerja-pekerja di rumahnya? Tak paham aku dengannya.” Juna menggumam pelan.

Setelahnya, motor melaju ke arah rumah Anika.

“Tuan.” Mendadak saja, Nyai Wungu sudah muncul di bahu Juna. Seperti biasa, dia memilih bentuk sebesar cacing tanah bila memunculkan wujud fisik solidnya.

“Bagaimana, Nyai? Apakah Hartono masih mengirim orang untuk menguntit aku?” tanya Juna tanpa menoleh ke samping.

“Tadi sempat menguntit Tuan dan saya biarkan karena saya tahu Tuan hendak ke tempat nona Rinjani. Tapi begitu penguntitnya melihat Tuan masuk ke rumah nona Rinjani, dia langsu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status