Share

195 - Rinjani yang Ngotot

Juna tak siap dengan pertanyaan semacam itu. Begitu lugas! Apakah anak dan bapak memang sama-sama frontal ketika berbicara?

‘Pantas saja! Tak heran Rinjani seperti itu cara bicaranya. Tsk!’ batin Juna sebelum menghela napas, memperluas lautan kesabarannya.

“Dia teman yang menyenangkan. Mana mungkin saya tidak menyukainya, Pak.” Juna memilih kalimat diplomatis.

Namun, kening Dharma mengerut, mengisyaratkan ketidakpuasan pria itu atas jawaban Juna.

“Yang aku maksud bukan sebagai teman, tapi hubungan pria dan wanita. Kamu tentu paham arah yang aku bicarakan.” Dharma bicara.

Juna mengutuk di hatinya, ‘Astaga, Pak! Tidak bisakah pelan-pelan dulu?’

“Papa!” Rinjani merengek protes ke ayahnya.

Rinjani sempat melihat adanya nuansa ketidaknyamanan pada ekspresi wajah Juna dengan pertanyaan ayahnya.

“Kenapa? Papa hanya ingin mengetahui jelas dengan hubungan kalian. Kalau in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status