Beranda / Fantasi / Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO / 201 - Pengakuan dari Selingkuhan

Share

201 - Pengakuan dari Selingkuhan

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-26 15:36:59

Juna termangu mendengar percakapan dua orang di bawah sana ketika dia sedang mengintip dari atap.

‘Hah? Apa mereka bilang?’ Juna sampai ingin merobohkan atap untuk lekas memaksa mereka mengungkapkan semuanya, khawatir jika dia salah dengar.

“Iya, sih, hanya mati suri, tidak mati seperti yang kita harapkan.” Lenita menyahut. “Itulah kenapa aku kesal sekali sewaktu dia malah bangun setelah hendak dibawa ke pemakaman.”

Juna semakin membeku di atap mendengar celotehan istrinya.

‘Tunggu! Tunggu! Jadi … kematian pemilik tubuh ini, rencana busuk mereka?’ Ini kesimpulan Juna.

Napasnya memburu karena amarah.

‘Jahat sekali kamu, Len! Jika aku tidak masuk ke tubuh ini, maka Arjuna yang asli benar-benar kamu lenyapkan selamanya sampai ke tubuhnya juga!’

Mendadak saja, Juna merasa iba mendalam atas Arjuna.

‘Dia lelaki bodoh yang terlalu memercayai istrinya dan berujung kematian oleh orang yang sangat dia cintai. Tragis!’ batin Juna dengan tangan mengepal, geram.

“Nanti akan aku pikirkan cara melen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   202 - Pembunuhan yang Nyaris Sempurna

    Juna harus memberikan kalimat pancingan dibumbui umpan-umpan agar Wildan bersedia memuntahkan semua yang ingin dia rekam.“Oh! Jadi itu semua demi supaya toko dan warisan dari papanya tidak diambil dari Lenita?” Juna ingin memastikan saja.Wildan mengangguk lemah. Dia sudah mirip kambing hendak disembelih.“Iya, maka dari itu, Nita nekat ingin melenyapkan kamu selamanya karena dia bilang, dia jijik melihatmu yang selalu ingin menempeli dia. Dia malu punya suami sepertimu. Um, maaf, aku hanya mengulang ucapan Nita mengenai kamu.” Wildan tertunduk takut.Juna mengangguk-anggukkan kepala.“Jadi itu alasan kenapa kalian tega membunuhku meski gagal.” Juna terus menatap Wildan di depannya.Tidak dipungkiri, Juna murka meski dia masih bisa menahan gelegak emosinya. Kalau tidak, mungkin kepala Wildan sudah pecah sejak tadi.“Apalagi, Nita sudah membuatkan asuransi jiwa untukmu 6 bulan sebelum kejadian itu, dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan dari kecelakaanmu.” Wildan menambahkan.Asta

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   203 - Berlagak Jadi Dukun

    Juna mengambil napas panjang mendengar permintaan Shevia.‘Itu hasil dari ulah papamu sendiri kalau kau ingin tahu, Shev,’ batin Juna.Meski begitu, Juna masih juga tetap datang ke rumah Shevia. Dia cukup bertingkah ala paranormal, berdiri diam dan menutup mata sembari dua lengan dilipat di depan dada.“Hm ….” Juna menggumam.Shevia yang ada di sebelahnya, bertanya, “Bagaimana, Jun? Apakah bisa diusir atau diminta pergi?”Ada keyakinan tebal di benak Shevia bahwa ayahnya diganggu makhluk astral. Padahal, dia merasa dirinya cukup peka akan kehadiran mereka seperti di gunung saat itu.Namun, akhir-akhir ini Shevia tidak merasakan apa pun dan tidak memahami apa yang dialami ayahnya.“Mungkin sedikit berat.” Juna menoleh ke Shevia, lalu ke Hamid dan istrinya. “Mereka banyak dan masing-masing punya alasan dan kemauannya sendiri.”“Katakan! Katakan saja apa mau mereka, asalkan mereka pergi dari sini, maka aku akan mengabulkannya!” Hamid lekas menjawab, wajahnya terlihat putus asa.Juna sena

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   204 - Paksaan Rinjani

    Mendengar ucapan disertai ekspresi menggoda Juna, Anika makin tersipu dan mencubit dada pujaannya.“Mas ini, tak boleh begitu!” rengek Anika sambil masih tersipu.“Ha ha ha! Ayo kita tidur!” Juna merebahkan Anika di sampingnya di kasur wanita itu.Anika tidak menolak, pun ketika Juna menciuminya beberapa saat dan membelai wajahnya tanpa melangkah lebih jauh dari itu.Meski itu sesuatu yang sangat menyiksa bagi Juna, tak bisa melakukan apa yang sangat ingin dia lakukan, tapi dia tetap menahan hasratnya sampai Anika bersedia.***“Jun, kamu sungguh ingin membangun gedung baru untuk apartemen?” tanya Wenti sambil menyuapi Rafa dengan bubur bayi.Dia memiliki kesempatan berbincang santai dengan Juna di akhir pekan mumpung bertemu di teras depan. Di hari lain, Juna begitu sibuk sana dan sini sampai larut malam.“Iya, Ma. Itu sudah menjadi rencanaku sejak selesai membangun gedung yang sebelumnya.” Juna sambil menggoda Rafa yang lucu.“Apakah kamu kekurangan uang? Bukannya kamu sudah ada Ken

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   205 - Nyai Wungu

    ‘Gila! Kenapa muncul ular naga begitu?’ Juna membatin sambil menenangkan dirinya. ‘Kuharap ular besar itu tidak melakukan apa-apa. Aku belum pernah berurusan dengan hewan siluman sebesar itu sebelumnya.’Namun, sepertinya ular besar itu mengetahui bahwa Juna bisa melihat keberadaannya.‘Wah, wah, manusia. Kau unik!’ Kata ular itu ke Juna menggunakan bahasa roh yang tak akan bisa didengar manusia biasa.Juna segera berpura-pura tidak melihat ke arah ular besar di depan sana. Dia tak mau banyak berurusan dengan makhluk semacam itu.‘Kenapa bertingkah seakan tidak tahu aku ini ada, manusia?’ Ular itu berkata lalu tertawa dengan suara serak dan tua.Karena sudah ketahuan begitu, Juna tak mau mengelak lagi dan dia mengirimkan suara rohnya ke ular besar.‘Maafkan sebelumnya, Nyai. Saya hanya sekedar ingin berwisata di sungai ini bersama kawan-kawan saya. Semoga Nyai tidak keberatan.’ Juna tidak mau banyak berurusan dengan jin siluman yang dia yakini sebagai penunggu sungai tersebut.Siluman

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   206 - Tercebur Karena Amarahnya

    ‘Gawat!’ Juna berseru di hatinya.Dia bisa merasakan energi yang mencekik langsung menyergapnya begitu Nyai Wungu tersinggung karena ulah salah satu peserta di rombongan arung jeramnya.“Woeeehh!” Banyak peserta rombongan arum jeram di perahu karet berteriak ketika mendadak saja air bergolak begitu gila.Guide meneriakkan berbagai macam arahan agar semua orang tidak panik. Sementara beberapa wanita menjerit ketakutan.“Jangan panik! Tetap fokus mengayuh dayung untuk menyelaraskan dengan riak air!” teriak guide tanpa henti.Meski begitu, siapa yang tidak panik jika tiba-tiba saja dihantam riak air ganas seperti diombang-ambing sangat keras? Mereka merasa seperti berada di suatu wahana yang memacu adrenalin, bedanya … ini di atas air dan nyata bahayanya.“Bagaimana ini? Pak! Tolong! Berhenti! Berhenti!” Seorang ibu panik bukan main.Ibu itu mengira perjalanan arung jeram yang dia ik

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   207 - Berjuang dari Incaran Siluman

    Juna memang melihat bagaimana tubuh pria itu seperti terhisap ke bawah ditelan pusaran air.‘Pria itu tadi dipukul ujung ekor Nyai Wungu sehingga tercebur ke air! Dia harus cepat-cepat diselamatkan atau diseret Nyai Wungu ke air tanpa ampun!’ Juna memikirkan ini.Lekas saja Juna berenang mengandalkan kekuatan kanuragannya ke arah pria tadi.“Juna, jangan! Jangan!” Rinjani terus berteriak ngeri melihat tindakan Juna yang dipastikan ingin menyelamatkan pria tadi.Tidak mungkin Juna menggubris teriakan Rinjani. Dia fokus ingin menyelamatkan pria tadi.Ini berpacu dengan waktu!Juna tiba di pusaran air dan dia nekat membiarkan dirinya ikut terhisap di sana.Sementara itu, secara ajaib, arus air mendadak kembali tenang, riak gelombangnya pun mulai normal dan tidak menakutkan seperti sebelumnya.“Eh? Sudah tenang?” Salah satu peserta terheran-heran dengan perubahan yang begitu mencolok.Pese

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   208 - Nyawa di Ujung Tanduk!

    Juna tak bisa membiarkan dirinya mati di sungai aneh ini. Dia mengumpulkan semua energi cakra murni dia di satu tangan dan ditembakkannya ke Nyai Wungu.Booff!Dengan begitu, gerakan Nyai Wungu langsung terhenti. Dia urung mencaplok Juna dan pria tadi karena menghindari tembakan energi yang diarahkan padanya.‘Maafkan aku, Nyai. Bukannya aku hendak melawanmu, tapi kalau kau ingin melukai manusia, aku tak bisa membiarkan itu terjadi.’ Juna berkata sambil meneruskan meluncur ke atas, bergegas ingin lolos dari jin siluman di belakangnya.Amarah Nyai Wungu semakin berkobar atas tembakan energi dari Juna.‘Kau manusia laknat! Semua manusia memang laknat!’ pekik Nyai Wungu.Mata kuningnya bersinar makin terang yang malah menjadikan dia lebih menakutkan. Mulutnya membuka dan hendak kembali mencaplok Juna yang sudah kembali terkejar.‘Tali itu!’ Juna melirik ke tali yang tergantung pada pinggang dan menjuntai bebas di belakangnya.Tak mau tali itu menghambat dia dan dijadikan sarana Nyai Wung

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   209 - Menjadi Abdinya

    Segera saja, grim reaper melepaskan Nyai Wungu dan melesat sangat cepat mengejar sosok yang dikatakan iblis, lalu sabit besarnya menyambar iblis tadi.‘Aaarghh! Sialan!’ raung iblis itu ketika dia berhasil ditangkap grim reaper. Kemudian, iblis itu menghilang.Juna tak tahu apakah iblis tadi sekedar ditangkap atau dimusnahkan. Dia menatap sambil terheran-heran.‘Hm ….’ Grim reaper kembali ke dekat Nyai Wungu yang lunglai di atas permukaan air sungai.Nyai Wungu menatap lesu ke grim reaper yang sudah kembali di sebelahnya.‘Tuan Pencabut Nyawa, ampuni aku … aku sungguh tak tahu diriku dikendalikan sosok hitam aneh tadi.’ Nyai Wungu terlihat menyedihkan ketika memohon demikian.‘Pencabut Nyawa?’ Juna terkesiap di hatinya. ‘Setan jerangkong itu ternyata pencabut nyawa? Astaga Gusti, makhluk-makhlukmu memang begitu unik dan beraneka rupa!’Grim reaper tidak langsung

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-29

Bab terbaru

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   373 - (Bonus Part 4) Misteri Semesta [END]

    Juna dan ketiga istrinya mengangguk. “Kami akan berusaha untuk itu, Ma. Terus doakan kami agar selalu memiliki hal baik.” Juna menanggapi Wenti. Kemudian, keningnya berkerut, “Ma, apakah Mama akhir-akhir ini sering cepat lelah dan mual?” “Eh, kok tahu?” Wenti terhenyak kaget. Namun, kemudian dia sadar bahwa putra angkatnya ini bukan manusia sembarangan. “Selamat, Ma!” Juna maju untuk memberikan pelukan tulus ke Wenti. Anika dan Shevia paham makna ucapan Juna dan mereka bergantian mengucapkan selamat pula sambil memeluk Wenti. “Eh? Mama kenapa?” Rinjani belum paham. “Mama sudah hamil lagi, Kak.” Shevia menjelaskan. Di antara mereka, Rinjani memang yang paling hebat jika itu mengenai intuisi bisnis, tapi dia payah dalam aspek lainnya yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. Wenti menanggapinya dengan senyum simpul dan sedikit malu-malu. *** “Ya ampun, lihat mereka! Sungguh keluarga besar yang ramai.” Seseorang menahan pekikannya ketika melihat Juna dan keluarga kecil dia tu

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   372 - (Bonus Part 3) Bayi-Bayi dari Restu Semesta

    “Ya ampun, lucu sekali dia! Cantiknya ….” Rinjani sambil menggendong bayinya, dia menoleh ke bayi Shevia.“Dedek bayinya Kak Rin juga ganteng, tuh!” Shevia menunjuk bayi di gendongan Rinjani dengan dagunya.Mereka saling memuji bayi milik madu masing-masing.“Mbak Anika masih menyusui anaknya, yah?” tanya Shevia setelah dia berhasil menidurkan bayinya.“Iya. Masih di kamar. Semua anaknya tenang sekali, jarang menangis. Benar-benar bayi kalem seperti ibunya.” Rinjani mengomentari anak kembar Anika.Kemudian, pintu depan terbuka dan masuklah Juna yang baru pulang dari kantornya.“Mana jagoan-jagoanku?” tanya Juna sambil mendekat ke mereka dan mulai mencium bayi-bayinya di gendongan ibunya masing-masing. “BIntang … umcchh! Wulan … umchh! Sudah wangi semua!”“Lah ini anakku masa sih dipanggil jagoan?” Shevia sambil mengangkat sedikit bayi perempuan di gendongannya.“Lho, dia ini nantinya seorang jagoan wanita! Menjadi perempuan kuat yang akan melindungi orang tertindas dan menebar kebajik

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   371 - (Bonus Part 2) Peresmian Gedung Baru dan Gosip Buruk

    “Wah, gedungmu begitu wow sekali, Jun!” Rinjani menatap gedung baru Juna. Matanya berkeliling menelisik semua interior di sana.“Ini juga berkat bantuanmu.” Juna berkata di dekat telinga Rinjani.“Kok aku?” tanya Rinjani sambil menjauhkan kepalanya dari Juna untuk menatap suaminya dari jarak yang tepat.“Kamu kira aku tidak tahu kalau kau mengirim investor gadungan untuk membantu pendanaan untuk gedung ini, hm?” Juna sambil mencubit lembut pinggang Rinjani.Karena sudah ketahuan begitu, Rinjani hanya bisa tertawa. Shevia dan Anika di sebelahnya tersenyum.Siang ini, mereka baru saja mengadakan peresmian gedung baru apartemen Juna yang besar dan spektakuler. Meski bukan merupakan apartemen paling wah dan nomor satu di Samanggi, namun tetap mencuri perhatian publik karena dimiliki oleh pengusaha muda dengan berbagai gonjang-ganjing isu di belakangnya.Isu paling sering dibicarakan publik mengenai Juna belakangan ini tentu saja tidak lain dan tak bukan adalah mengenai ketiga istrinya yan

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   370 - (Bonus Part 1) Nasib Akhir Bobby

    “Hah? Om Fer yakin dengan berita yang Om terima?” tanya Juna saat dia berbicara dengan pengacaranya, Ferdinand, di telepon. “Sangat yakin, Jun! Periksa saja ke rutan kejaksaan. Oh, atau untuk lebih akuratnya, datang saja ke rumahnya, pasti sedang ramai di sana.” Ferdinand menyahut dari seberang. Juna tak bisa berkata-kata. Dia segera mengakhiri teleponnya dengan si pengacara. “Ada apa, Jun?” tanya Rinjani dengan wajah ingin tahu. “Berita apa? Ada berita apa dari Om Fer?” Dia semakin mendekat ke Juna di sofa ruang tengah. Anika datang sambil membawa nampan berisi beberapa cangkir wedang cokelat jahe dan camilan buatannya seperti kue pukis dan bakwan jagung. “Bobby meninggal tadi sore.” Juna berkata sambil menatap Anika dan Rinjani secara bergantian. “Hah?!” pekik Rinjani karena terlalu kaget dengan berita yang diucapkan suaminya. Juna mengangguk ke istrinya. “Ada apa? Siapa yang meninggal?” Shevia keluar dari kamarnya karena suara pekikan Rinjani terdengar hingga ke telinganya.

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   369 - Setiap Akhir Adalah Permulaan

    “Ti—Tidak begitu! Ular sialan!” geram Nyai Mirah dan dia mulai mengejar Nyai Wungu yang melarikan diri sambil tertawa melengking meledek permaisuri Ki Amok itu.Kemudian, Ki Amok memanggil Nyai Mirah untuk pulang bersamanya ke istana mereka. Nyai Mirah segera berdiri melayang di sebelah Ki Amok dengan wajah merona menyebabkan kulitnya semakin memerah.“Kami pulang dulu. Nanti jika Mirah dibutuhkan lagi oleh istrimu, panggil saja, tak apa, tapi itu harus benar-benar gawat. Kalian pasti mengerti maksudku, ‘kan?” Ki Amok berkata ke Juna yang masih membopong Anika.‘Ya, ya, ya, aku paham. Intinya kami tidak boleh mengganggu kemesraan kalian berdua kecuali sangat gawat darurat.’ Juna membatin menanggapi Ki Amok.“Ya, kami paham, Ki. Terima kasih, sekali lagi untuk Anda dan pasukan, juga terima kasih pada Nyai Mirah atas bantuannya.” Juna mengangguk sebagai tanda dia menghargai mereka.Kemudian, kereta kencana Ki Amok pun pergi dari sana.Juna menoleh ke Nyai Wungu dan bertanya, “Apakah Nya

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   368 - Tawaran Menjadi Dayang Nirwana

    ‘Apakah Dewi Salwapadmi menyaksikan aku dan Nik … bercinta selama ini?’ Juna memiliki pemikiran demikian. Ya ampun, Juna mendadak saja super malu jika mengingat seperti apa dia memesumi Anika selama ini. Belum lagi tingkah dia saat menggauli Anika. Dia bertanya-tanya, apakah itu disaksikan dan juga dirasakan sang dewi? Mendadak saja senyum lebar dan menahan geli dari Dewi Salwapadmi muncul saat dia bertutur ke Juna, “Jangan khawatir mengenai itu, Tuan Panglima. Aku selama ini tertidur di raga Anika dan mulai terbangkitkan ketika bertarung melawan mantan istrimu.” Mendengar ucapan Dewi Salwapadmi melalui mulut Anika, Juna merasa sangat lega sekaligus malu karena pikirannya ternyata bisa dibaca sang dewi. “A—Ah, iya, baiklah, Ndoro Dewi. Terima kasih penjelasannya.” Juna sedikit merona karena malu. Kemudian, Dewi Salwapadmi menoleh ke Nyai Mirah, dia berkata, “Nyai Mirah, aku sungguh tersentuh dengan pengabdianmu yang luar biasa pada ndoro putrimu ini. Tingkah lakumu sejak dulu jug

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   367 - Jasad yang Terlanjur Korup

    “Semua sudah usai?” Juna terengah-engah sambil menanyakan itu pada dirinya sendiri meski itu sebuah gumaman rendah. Anika bergegas terbang ke suaminya dan menyebelahinya di angkasa. Sedangkan Juna mulai merasakan armor yang melingkupi tubuhnya mulai memudar hilang secara perlahan. “Mas … semua sudah selesai. Pertarungan telah Mas menangkan.” Anika tersenyum lembut. Benar, semua sudah usai. Segala ancaman bahaya dan mimpi buruk yang pernah ditakutkan Anika, yang telah menjadi momok baginya selama beberapa minggu ini sekarang lenyap. Seakan batu besar yang mengimpit dada Anika, kini telah terangkat dengan kematian Lexus. Juna menengok ke istrinya sembari dia ikut tersenyum. “Kita yang memenangkan ini, Nik. Kita. Bukan aku saja. Kau, dan semua yang lainnya.” Tentu saja dia tidak boleh mengambil semua kredit yang ada. Bergegas, tangan Juna meraih Anika untuk memeluk wanita itu sembari hatinya berucap syukur pada semesta dan penciptanya yang telah memberikan restu sehingga dia bisa m

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   366 - Kekuatan Juna Menyelesaikan Prahara

    “Hm?” Juna mendadak saja merasakan dirinya menjadi lebih bertenaga, energi murninya melonjak tinggi.Setelah dia berpikir cepat, dia merasakan adanya energi dari Shevia dan Rinjani.‘Ternyata mereka.’ Juna tersenyum setelah memahami dari mana energi tambahan untuknya datang secara tak terduga.Saat ini, pedang di tangan Juna menebas tegas ke depan sehingga dengan cepat menyebabkan udara mengalir berputar mengakibatkan munculnya pusaran udara hanya dari ayunan pedang tersebut.Wusshh!Kibasan pedang Juna memicu beberapa ledakan bunyi memekakkan telinga ketika gelombang udara yang tadinya hanya memunculkan pusaran angin, kini berubah menjadi badai, menyapu udara di sekitar Lexus.Energi petir beserta angin badai dari kibasan pedang Juna menyerbu ke Lexus, bagaikan ular raksasa membuka mulutnya hendak menelan Lexus untuk mengunyahnya menjadi ketiadaaan.“Jangan harap semudah itu!” seru Lexus ketika dia juga mengibaskan pedang api hitam di tangannya sehingga energi api miliknya bertabraka

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   365 - Munculnya Pedang

    “Jangan sombong dulu, manusia bangs4t!” teriak Lexus pada Juna. “Jangan kau kira karena kau memiliki zirah itu maka kau bisa sekuat aku!”Lexus merobek udara hampa dan mengempaskan angin panas yang bisa membakar kulit manusia biasa dengan segera meski hanya dari hempasan anginnya saja.Juna tidak gentar meski fisik Lexus sudah semirip iblis. Dia memiliki banyak dendam terhadap sosok di depannya. “Kau yang akan berakhir mengenaskan, Lexus!”Zirah di tangan Juna mengumpulkan energi murni yang kini bermuatan energi keilahian.Dhuaarr!Ketika pukulan Juna bertabrakan dengan tinju iblis Lexus, mereka berdua sama-sama terdorong ke belakang. Tapi Juna lekas menerjang maju lagi, tak memberi kesempatan Lexus untuk menarik napas berikutnya.“Kau sudah tak sabar mati, hah?” teriak Lexus sambil mendorongkan energi iblisnya ke arah Juna.Tangan berzirah Juna menangkap kepalan tangan Lexus dan mendorongnya ke samping agar dia bisa menyarangkan tinju di tangan lain ke tubuh Lexus.Dhaakk!Betapa kag

DMCA.com Protection Status