Share

200 - Teror untuk Hamid

"Membalas Hamid, Mas?" Anika terkejut dengan rencana Juna. "Memangnya itu ... tidak apa-apa? Nanti kalau terjadi apa-apa, bagaimana? Kasihan, Mas. Kasihan Shevia juga."

Juna tersenyum sembari menatap Anika. Wanita pujaannya itu sungguh seorang yang berhati lembut, bahkan pada orang yang telah berbuat kejam padanya.

"Aku tidak akan terlalu kejam membalasnya, Nik sayang. Jangan khawatir, yah!" Juna menenangkan Anika sambil tangannya mengelus sayang pipi pujaannya. "Apa aku sudah boleh melakukan meditasiku sekarang?"

Anika mengangguk membolehkan. Juna segera duduk bersila di atas sofa ruang tamu dan memejamkan mata, berkonsentrasi.

Pecahan jiwanya yang ada di dekat Anika dia kirimkan ke tempat lain.

Di rumahnya, Hamid terpekik kaget ketika dia melihat sosok makhluk astral mengerikan ada di kamar ketika hendak masuk.

Sementara Hamid sedang sibuk berteriak-teriak horor, Juna sedang berbicara pada jin astral lainnya, di sebuah gudang yang ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status