Share

196 - Lenita Akhirnya Tahu

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-22 17:00:42

Juna sedikit terkejut dengan ucapan ayah mertuanya. Apakah dia harus membuka mengenai perselingkuhan istrinya?

“Sepertinya tidak begitu, Pa.” Juna memilih untuk berpihak pada Lenita agar istrinya tidak mengganggu hidupnya.

Lagipula, dia juga sudah berjanji ke kekasih gelap Lenita untuk tidak membuka mengenai hubungan tabu mereka ke Hartono atau Lenita akan dimiskinkan.

“Tapi kenapa tingkah dia begitu? Jarang pulang, sering pergi seharian sampai malam. Bukan bersama kamu, pula!” Hartono masih menyangsikannya.

Juna harus memilih jawaban terbaik agar ayah mertuanya tenang dan tak lagi curiga.

“Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan dia, Pa.” Juna memulai. “Dia sering berkabar melalui chat ke aku setiap beberapa jam sekali, kok Pa. Dia sedang senang bersama kawan-kawan dekatnya. Mungkin itu menenangkan untuknya.”

Hartono terdiam sejenak, pandangannya terarah ke lantai untuk sekian detik.

&ldq

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   197 - Perjanjian Antara Mereka

    Juna menjejakkan kakinya di rumah Leila atas undangan Lenita, istrinya. Ketika dia disambut sang istri dengan wajah cemberut, dia sudah tidak kaget lagi.“Halo, Istri,” sapa Juna sambil tersenyum menggoda.Mata jenaka Juna bertemu tatapan sengit Lenita, lalu dia beralih ke Wildan di sebelah Lenita.“Halo, selingkuhan Istri.” Juna tak lupa menyertakan Wildan pula dalam sapaan sindiran dia.“Tidak usah sok keren dengan menyapa seperti itu!” Lenita langsung memberikan sentakan suaranya.Namun, Juna menanggapi dengan cengiran, merasa geli sendiri di hati.‘Kalau dari dulu kamu mengaku punya selingkuhan begini, ‘kan semuanya bisa lebih enak dibicarakan. Aku tak perlu jumpalitan menemui Anika.’ Juna membatin.Wildan mempersilahkan Juna duduk di ruang tamu. Mereka bertiga bersiap untuk bicara.“Jadi, akan ngobrol apa kita hari ini?” tanya Juna membuka awalan.&ld

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   198 - Pengacau di Minimarket Anika

    Ketika tiba di salah satu minimarket Jozmart milik Anika, Juna melihat sudah ada kerumunan dan keributan di sana. Suara orang-orang marah juga menguasai situasi.“Lalu ini! Kenapa ini sudah mendekati tanggal kadaluarsa masih saja dijual, dipajang di sini? Ingin meracuni konsumen? Ingin membunuh pelanggan sendiri?” Seorang lelaki dengan tubuh besar membanting sekantong roti tawar ke lantai lalu menginjaknya dengan bengis.Orang-orang yang menonton terus berbisik-bisik melihat kejadian itu. Juna menerobos kerumunan dan melihat ada 5 pria bertubuh besar seperti preman yang sedang mengacak-acak barang dagangan di rak-rak.“Bukannya roti yang bagus memang biasanya hanya punya masa kadaluarsa singkat? Artinya tak pakai banyak pengawet!” bisik seorang penonton yang disetujui kawan di sebelahnya.Sementara itu, Anika berdiri di belakang dan dilindungi beberapa pegawainya. Terlihat wajah sedih Anika di sana.“Heh! Jangan sembar

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   199 - Rencana Pembalasan

    “Yah, aku sudah dapat siapa dalang yang membuat kekacauan di Jozmart.” Juna sudah yakin.Dia menatap Anika yang diam menunggu dia mengungkapkannya.“Hamid. Bapaknya Shevia.” Juna tidak menutupi identitas Hamid.Mata Anika membelalak kaget. “Ba—bapaknya Shevia?”Wajar bila Anika kaget karena menurutnya, hubungan dia dengan Shevia baik-baik saja. Kenapa ayahnya membuat masalah dengannya?“Hgh ….” Juna menghela napas. Mungkin sudah waktunya dia memberitahu Anika. “Nik sayang.”Tangan Juna masih memeluk Anika yang duduk di pangkuannya tanpa ingin melepaskannya.“Hamid ingin aku dan Shevia jadi pasangan.” Juna mengawali.Anika semakin termangu menatap Juna.“Mas, serius?” Bukannya Anika tak memercayai apa yang dikatakan Juna, melainkan dia ingin memastikan itu benar adanya.Juna mengangguk. Kemudian, dia menceritakan mengenai apa yang dia ketahui tentang rencana dan intrik Hamid padanya menggunakan Shevia sebagai senjatanya.Di tempat lain, Lenita sedang memandangi lembaran kertas berisi p

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   200 - Teror untuk Hamid

    "Membalas Hamid, Mas?" Anika terkejut dengan rencana Juna. "Memangnya itu ... tidak apa-apa? Nanti kalau terjadi apa-apa, bagaimana? Kasihan, Mas. Kasihan Shevia juga." Juna tersenyum sembari menatap Anika. Wanita pujaannya itu sungguh seorang yang berhati lembut, bahkan pada orang yang telah berbuat kejam padanya. "Aku tidak akan terlalu kejam membalasnya, Nik sayang. Jangan khawatir, yah!" Juna menenangkan Anika sambil tangannya mengelus sayang pipi pujaannya. "Apa aku sudah boleh melakukan meditasiku sekarang?" Anika mengangguk membolehkan. Juna segera duduk bersila di atas sofa ruang tamu dan memejamkan mata, berkonsentrasi. Pecahan jiwanya yang ada di dekat Anika dia kirimkan ke tempat lain. Di rumahnya, Hamid terpekik kaget ketika dia melihat sosok makhluk astral mengerikan ada di kamar ketika hendak masuk. Sementara Hamid sedang sibuk berteriak-teriak horor, Juna sedang berbicara pada jin astral lainnya, di sebuah gudang yang ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   201 - Pengakuan dari Selingkuhan

    Juna termangu mendengar percakapan dua orang di bawah sana ketika dia sedang mengintip dari atap.‘Hah? Apa mereka bilang?’ Juna sampai ingin merobohkan atap untuk lekas memaksa mereka mengungkapkan semuanya, khawatir jika dia salah dengar.“Iya, sih, hanya mati suri, tidak mati seperti yang kita harapkan.” Lenita menyahut. “Itulah kenapa aku kesal sekali sewaktu dia malah bangun setelah hendak dibawa ke pemakaman.”Juna semakin membeku di atap mendengar celotehan istrinya.‘Tunggu! Tunggu! Jadi … kematian pemilik tubuh ini, rencana busuk mereka?’ Ini kesimpulan Juna.Napasnya memburu karena amarah.‘Jahat sekali kamu, Len! Jika aku tidak masuk ke tubuh ini, maka Arjuna yang asli benar-benar kamu lenyapkan selamanya sampai ke tubuhnya juga!’Mendadak saja, Juna merasa iba mendalam atas Arjuna.‘Dia lelaki bodoh yang terlalu memercayai istrinya dan berujung kematian oleh orang yang sangat dia cintai. Tragis!’ batin Juna dengan tangan mengepal, geram.“Nanti akan aku pikirkan cara melen

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   202 - Pembunuhan yang Nyaris Sempurna

    Juna harus memberikan kalimat pancingan dibumbui umpan-umpan agar Wildan bersedia memuntahkan semua yang ingin dia rekam.“Oh! Jadi itu semua demi supaya toko dan warisan dari papanya tidak diambil dari Lenita?” Juna ingin memastikan saja.Wildan mengangguk lemah. Dia sudah mirip kambing hendak disembelih.“Iya, maka dari itu, Nita nekat ingin melenyapkan kamu selamanya karena dia bilang, dia jijik melihatmu yang selalu ingin menempeli dia. Dia malu punya suami sepertimu. Um, maaf, aku hanya mengulang ucapan Nita mengenai kamu.” Wildan tertunduk takut.Juna mengangguk-anggukkan kepala.“Jadi itu alasan kenapa kalian tega membunuhku meski gagal.” Juna terus menatap Wildan di depannya.Tidak dipungkiri, Juna murka meski dia masih bisa menahan gelegak emosinya. Kalau tidak, mungkin kepala Wildan sudah pecah sejak tadi.“Apalagi, Nita sudah membuatkan asuransi jiwa untukmu 6 bulan sebelum kejadian itu, dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan dari kecelakaanmu.” Wildan menambahkan.Asta

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   203 - Berlagak Jadi Dukun

    Juna mengambil napas panjang mendengar permintaan Shevia.‘Itu hasil dari ulah papamu sendiri kalau kau ingin tahu, Shev,’ batin Juna.Meski begitu, Juna masih juga tetap datang ke rumah Shevia. Dia cukup bertingkah ala paranormal, berdiri diam dan menutup mata sembari dua lengan dilipat di depan dada.“Hm ….” Juna menggumam.Shevia yang ada di sebelahnya, bertanya, “Bagaimana, Jun? Apakah bisa diusir atau diminta pergi?”Ada keyakinan tebal di benak Shevia bahwa ayahnya diganggu makhluk astral. Padahal, dia merasa dirinya cukup peka akan kehadiran mereka seperti di gunung saat itu.Namun, akhir-akhir ini Shevia tidak merasakan apa pun dan tidak memahami apa yang dialami ayahnya.“Mungkin sedikit berat.” Juna menoleh ke Shevia, lalu ke Hamid dan istrinya. “Mereka banyak dan masing-masing punya alasan dan kemauannya sendiri.”“Katakan! Katakan saja apa mau mereka, asalkan mereka pergi dari sini, maka aku akan mengabulkannya!” Hamid lekas menjawab, wajahnya terlihat putus asa.Juna sena

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   204 - Paksaan Rinjani

    Mendengar ucapan disertai ekspresi menggoda Juna, Anika makin tersipu dan mencubit dada pujaannya.“Mas ini, tak boleh begitu!” rengek Anika sambil masih tersipu.“Ha ha ha! Ayo kita tidur!” Juna merebahkan Anika di sampingnya di kasur wanita itu.Anika tidak menolak, pun ketika Juna menciuminya beberapa saat dan membelai wajahnya tanpa melangkah lebih jauh dari itu.Meski itu sesuatu yang sangat menyiksa bagi Juna, tak bisa melakukan apa yang sangat ingin dia lakukan, tapi dia tetap menahan hasratnya sampai Anika bersedia.***“Jun, kamu sungguh ingin membangun gedung baru untuk apartemen?” tanya Wenti sambil menyuapi Rafa dengan bubur bayi.Dia memiliki kesempatan berbincang santai dengan Juna di akhir pekan mumpung bertemu di teras depan. Di hari lain, Juna begitu sibuk sana dan sini sampai larut malam.“Iya, Ma. Itu sudah menjadi rencanaku sejak selesai membangun gedung yang sebelumnya.” Juna sambil menggoda Rafa yang lucu.“Apakah kamu kekurangan uang? Bukannya kamu sudah ada Ken

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27

Bab terbaru

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   373 - (Bonus Part 4) Misteri Semesta [END]

    Juna dan ketiga istrinya mengangguk. “Kami akan berusaha untuk itu, Ma. Terus doakan kami agar selalu memiliki hal baik.” Juna menanggapi Wenti. Kemudian, keningnya berkerut, “Ma, apakah Mama akhir-akhir ini sering cepat lelah dan mual?” “Eh, kok tahu?” Wenti terhenyak kaget. Namun, kemudian dia sadar bahwa putra angkatnya ini bukan manusia sembarangan. “Selamat, Ma!” Juna maju untuk memberikan pelukan tulus ke Wenti. Anika dan Shevia paham makna ucapan Juna dan mereka bergantian mengucapkan selamat pula sambil memeluk Wenti. “Eh? Mama kenapa?” Rinjani belum paham. “Mama sudah hamil lagi, Kak.” Shevia menjelaskan. Di antara mereka, Rinjani memang yang paling hebat jika itu mengenai intuisi bisnis, tapi dia payah dalam aspek lainnya yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. Wenti menanggapinya dengan senyum simpul dan sedikit malu-malu. *** “Ya ampun, lihat mereka! Sungguh keluarga besar yang ramai.” Seseorang menahan pekikannya ketika melihat Juna dan keluarga kecil dia tu

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   372 - (Bonus Part 3) Bayi-Bayi dari Restu Semesta

    “Ya ampun, lucu sekali dia! Cantiknya ….” Rinjani sambil menggendong bayinya, dia menoleh ke bayi Shevia.“Dedek bayinya Kak Rin juga ganteng, tuh!” Shevia menunjuk bayi di gendongan Rinjani dengan dagunya.Mereka saling memuji bayi milik madu masing-masing.“Mbak Anika masih menyusui anaknya, yah?” tanya Shevia setelah dia berhasil menidurkan bayinya.“Iya. Masih di kamar. Semua anaknya tenang sekali, jarang menangis. Benar-benar bayi kalem seperti ibunya.” Rinjani mengomentari anak kembar Anika.Kemudian, pintu depan terbuka dan masuklah Juna yang baru pulang dari kantornya.“Mana jagoan-jagoanku?” tanya Juna sambil mendekat ke mereka dan mulai mencium bayi-bayinya di gendongan ibunya masing-masing. “BIntang … umcchh! Wulan … umchh! Sudah wangi semua!”“Lah ini anakku masa sih dipanggil jagoan?” Shevia sambil mengangkat sedikit bayi perempuan di gendongannya.“Lho, dia ini nantinya seorang jagoan wanita! Menjadi perempuan kuat yang akan melindungi orang tertindas dan menebar kebajik

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   371 - (Bonus Part 2) Peresmian Gedung Baru dan Gosip Buruk

    “Wah, gedungmu begitu wow sekali, Jun!” Rinjani menatap gedung baru Juna. Matanya berkeliling menelisik semua interior di sana.“Ini juga berkat bantuanmu.” Juna berkata di dekat telinga Rinjani.“Kok aku?” tanya Rinjani sambil menjauhkan kepalanya dari Juna untuk menatap suaminya dari jarak yang tepat.“Kamu kira aku tidak tahu kalau kau mengirim investor gadungan untuk membantu pendanaan untuk gedung ini, hm?” Juna sambil mencubit lembut pinggang Rinjani.Karena sudah ketahuan begitu, Rinjani hanya bisa tertawa. Shevia dan Anika di sebelahnya tersenyum.Siang ini, mereka baru saja mengadakan peresmian gedung baru apartemen Juna yang besar dan spektakuler. Meski bukan merupakan apartemen paling wah dan nomor satu di Samanggi, namun tetap mencuri perhatian publik karena dimiliki oleh pengusaha muda dengan berbagai gonjang-ganjing isu di belakangnya.Isu paling sering dibicarakan publik mengenai Juna belakangan ini tentu saja tidak lain dan tak bukan adalah mengenai ketiga istrinya yan

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   370 - (Bonus Part 1) Nasib Akhir Bobby

    “Hah? Om Fer yakin dengan berita yang Om terima?” tanya Juna saat dia berbicara dengan pengacaranya, Ferdinand, di telepon. “Sangat yakin, Jun! Periksa saja ke rutan kejaksaan. Oh, atau untuk lebih akuratnya, datang saja ke rumahnya, pasti sedang ramai di sana.” Ferdinand menyahut dari seberang. Juna tak bisa berkata-kata. Dia segera mengakhiri teleponnya dengan si pengacara. “Ada apa, Jun?” tanya Rinjani dengan wajah ingin tahu. “Berita apa? Ada berita apa dari Om Fer?” Dia semakin mendekat ke Juna di sofa ruang tengah. Anika datang sambil membawa nampan berisi beberapa cangkir wedang cokelat jahe dan camilan buatannya seperti kue pukis dan bakwan jagung. “Bobby meninggal tadi sore.” Juna berkata sambil menatap Anika dan Rinjani secara bergantian. “Hah?!” pekik Rinjani karena terlalu kaget dengan berita yang diucapkan suaminya. Juna mengangguk ke istrinya. “Ada apa? Siapa yang meninggal?” Shevia keluar dari kamarnya karena suara pekikan Rinjani terdengar hingga ke telinganya.

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   369 - Setiap Akhir Adalah Permulaan

    “Ti—Tidak begitu! Ular sialan!” geram Nyai Mirah dan dia mulai mengejar Nyai Wungu yang melarikan diri sambil tertawa melengking meledek permaisuri Ki Amok itu.Kemudian, Ki Amok memanggil Nyai Mirah untuk pulang bersamanya ke istana mereka. Nyai Mirah segera berdiri melayang di sebelah Ki Amok dengan wajah merona menyebabkan kulitnya semakin memerah.“Kami pulang dulu. Nanti jika Mirah dibutuhkan lagi oleh istrimu, panggil saja, tak apa, tapi itu harus benar-benar gawat. Kalian pasti mengerti maksudku, ‘kan?” Ki Amok berkata ke Juna yang masih membopong Anika.‘Ya, ya, ya, aku paham. Intinya kami tidak boleh mengganggu kemesraan kalian berdua kecuali sangat gawat darurat.’ Juna membatin menanggapi Ki Amok.“Ya, kami paham, Ki. Terima kasih, sekali lagi untuk Anda dan pasukan, juga terima kasih pada Nyai Mirah atas bantuannya.” Juna mengangguk sebagai tanda dia menghargai mereka.Kemudian, kereta kencana Ki Amok pun pergi dari sana.Juna menoleh ke Nyai Wungu dan bertanya, “Apakah Nya

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   368 - Tawaran Menjadi Dayang Nirwana

    ‘Apakah Dewi Salwapadmi menyaksikan aku dan Nik … bercinta selama ini?’ Juna memiliki pemikiran demikian. Ya ampun, Juna mendadak saja super malu jika mengingat seperti apa dia memesumi Anika selama ini. Belum lagi tingkah dia saat menggauli Anika. Dia bertanya-tanya, apakah itu disaksikan dan juga dirasakan sang dewi? Mendadak saja senyum lebar dan menahan geli dari Dewi Salwapadmi muncul saat dia bertutur ke Juna, “Jangan khawatir mengenai itu, Tuan Panglima. Aku selama ini tertidur di raga Anika dan mulai terbangkitkan ketika bertarung melawan mantan istrimu.” Mendengar ucapan Dewi Salwapadmi melalui mulut Anika, Juna merasa sangat lega sekaligus malu karena pikirannya ternyata bisa dibaca sang dewi. “A—Ah, iya, baiklah, Ndoro Dewi. Terima kasih penjelasannya.” Juna sedikit merona karena malu. Kemudian, Dewi Salwapadmi menoleh ke Nyai Mirah, dia berkata, “Nyai Mirah, aku sungguh tersentuh dengan pengabdianmu yang luar biasa pada ndoro putrimu ini. Tingkah lakumu sejak dulu jug

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   367 - Jasad yang Terlanjur Korup

    “Semua sudah usai?” Juna terengah-engah sambil menanyakan itu pada dirinya sendiri meski itu sebuah gumaman rendah. Anika bergegas terbang ke suaminya dan menyebelahinya di angkasa. Sedangkan Juna mulai merasakan armor yang melingkupi tubuhnya mulai memudar hilang secara perlahan. “Mas … semua sudah selesai. Pertarungan telah Mas menangkan.” Anika tersenyum lembut. Benar, semua sudah usai. Segala ancaman bahaya dan mimpi buruk yang pernah ditakutkan Anika, yang telah menjadi momok baginya selama beberapa minggu ini sekarang lenyap. Seakan batu besar yang mengimpit dada Anika, kini telah terangkat dengan kematian Lexus. Juna menengok ke istrinya sembari dia ikut tersenyum. “Kita yang memenangkan ini, Nik. Kita. Bukan aku saja. Kau, dan semua yang lainnya.” Tentu saja dia tidak boleh mengambil semua kredit yang ada. Bergegas, tangan Juna meraih Anika untuk memeluk wanita itu sembari hatinya berucap syukur pada semesta dan penciptanya yang telah memberikan restu sehingga dia bisa m

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   366 - Kekuatan Juna Menyelesaikan Prahara

    “Hm?” Juna mendadak saja merasakan dirinya menjadi lebih bertenaga, energi murninya melonjak tinggi.Setelah dia berpikir cepat, dia merasakan adanya energi dari Shevia dan Rinjani.‘Ternyata mereka.’ Juna tersenyum setelah memahami dari mana energi tambahan untuknya datang secara tak terduga.Saat ini, pedang di tangan Juna menebas tegas ke depan sehingga dengan cepat menyebabkan udara mengalir berputar mengakibatkan munculnya pusaran udara hanya dari ayunan pedang tersebut.Wusshh!Kibasan pedang Juna memicu beberapa ledakan bunyi memekakkan telinga ketika gelombang udara yang tadinya hanya memunculkan pusaran angin, kini berubah menjadi badai, menyapu udara di sekitar Lexus.Energi petir beserta angin badai dari kibasan pedang Juna menyerbu ke Lexus, bagaikan ular raksasa membuka mulutnya hendak menelan Lexus untuk mengunyahnya menjadi ketiadaaan.“Jangan harap semudah itu!” seru Lexus ketika dia juga mengibaskan pedang api hitam di tangannya sehingga energi api miliknya bertabraka

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   365 - Munculnya Pedang

    “Jangan sombong dulu, manusia bangs4t!” teriak Lexus pada Juna. “Jangan kau kira karena kau memiliki zirah itu maka kau bisa sekuat aku!”Lexus merobek udara hampa dan mengempaskan angin panas yang bisa membakar kulit manusia biasa dengan segera meski hanya dari hempasan anginnya saja.Juna tidak gentar meski fisik Lexus sudah semirip iblis. Dia memiliki banyak dendam terhadap sosok di depannya. “Kau yang akan berakhir mengenaskan, Lexus!”Zirah di tangan Juna mengumpulkan energi murni yang kini bermuatan energi keilahian.Dhuaarr!Ketika pukulan Juna bertabrakan dengan tinju iblis Lexus, mereka berdua sama-sama terdorong ke belakang. Tapi Juna lekas menerjang maju lagi, tak memberi kesempatan Lexus untuk menarik napas berikutnya.“Kau sudah tak sabar mati, hah?” teriak Lexus sambil mendorongkan energi iblisnya ke arah Juna.Tangan berzirah Juna menangkap kepalan tangan Lexus dan mendorongnya ke samping agar dia bisa menyarangkan tinju di tangan lain ke tubuh Lexus.Dhaakk!Betapa kag

DMCA.com Protection Status