Share

120 - Kebetulan yang Sangat Keterlaluan

Baru saja Juna hendak meremas sesuatu yang empuk dan menyenangkan jika diremas, Anika sudah menjauhkan diri darinya dengan sikap terkejut, sehingga remasan itu pun urung tercapai.

Sebagai lelaki, sangat normal jika menginginkan sentuhan lebih pada wanita yang disukai saat mereka mulai bermesraan. Apalagi, Juna sudah berpengalaman dengan wanita, dia tak sabar ingin menjadikan Anika miliknya sepenuhnya.

“Nik?” Juna mempertanyakan penolakan Anika. Ada sorot kecewa di matanya ketika menatap sayu Anika. Dua tangannya meraih pipi Anika dan kini memberikan tatapan memohon.

“Mas, jangan.” Anika menggelengkan kepala dengan sikap lemah gemulai.

Juna menarik napas sepanjang mungkin agar bisa mengosongkan birahi dari dirinya. Tapi … rasanya sulit!

Maka, Juna mencoba selembut mungkin menarik Anika agar meniadakan jarak antara mereka. “Nik, percaya denganku, yah … aku pasti akan menikahimu. Aku tak mungkin meninggalkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status