Share

2: Tujuh Gadis Shinsengumi

“Kenapa kau tidak membunuh mereka? Mereka melihat semuanya!” protes Saito sambil mengejar langkah Hiji yang berjalan cepat di depannya.

“Kita akan putuskan nanti saat kita pulang,” jawab Hiji dengan datar dan terus berjalan.

Saito berdiri di tengah jalan di bawah guyuran butiran salju. Dia tatap punggung Hiji yang berbalut haori berwarna biru muda dengan aksen putih. Rambut hitam panjangnya dikuncir ekor kuda dengan ikat kepala putih. Gadis itu selalu berwajah dingin dan bersikap praktis.

“Aku harap kau akan membuat keputusan yang tepat, Hiji-san,” bisik Saito pada dirinya sendiri. Dada gadis itu naik turun dengan napas yang beruap.

Matahari pagi berkilauan saat menimpa permukaan salju yang putih. Burung-burung berkicau di dahan-dahan pohon yang membeku. Atap bangunan, tembok, pagar, dan seluruh permukaan tanah berselimutkan salju putih.

Bruuk!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status