“Kakek, kenapa Kakek menggeleng?” tanya Wang Jiang dengan sorot mata dipenuhi keresahan. “Apa Kang-er tidak bisa lagi diselamatkan?” tanyanya.“Tidak, cucuku. Dia masih bisa selamat, tapi aku adalah seorang tabib, bukan pesilat hebat,” katanya.Jawaban itu tentu menimbulkan pertanyaan. Bukankah tugas seorang tabib untuk menyembuhkan penyakit, tapi kenapa Fan Yuen berkata demikian.“Maksud Kakek apa? Aku tak mengerti,” ucap Wang Jiang sedikit keras.“Kang-er sama sekali tidak sakit, cucuku. Itu bukan penyakit yang membuatnya dalam keadaan ini.”“Lalu apa?” tanyanya.“Dalam tubuh Kang-er terdapat tenaga dalam yang sangat besar. Tidak, bukan sangat besar, tapi luar biasa besar. Tenaga dalam itu telah mengalir ke seluruh sel-sel tubuhnya. Bahkan mungkin, pendekar hebat sekalipun tak akan dapat mencapai kebesaran tenaga dalam anak ini meski berlatih seratus tahun.”Mendengar penjelasan Fan Yuen, mulut Wang Jiang ternganga. Dia tidak pernah membayangkan bahwa penyebab yang membuat Chiu Kang
Di antara orang yang duduk minum-minum di penginapan Naga Hitam, wajah Tie Butong dan Tie Yuan Yi terlihat paling murung. Sampai saat ini, lima murid andalan mereka masih terbaring di atas ranjang tak sadarkan diri.Dia heran dengan luka-luka yang diperoleh murid-muridnya. Meski telah melakukan penelitian secara seksama, dia masih tak tahu penyebab dan siapa yang telah berani melukai mereka separah ini.“Minumlah, saudara Tie, kau harus tenangkan dirimu sendiri,” bujuk Ju Niang Meng, si Pedang Kembar. Pria berperawakan jangkung dan cukup tampan ini memang selalu suka berkata sesukanya.“Aku tahu, kau masih mengkhawatirkan murid-muridmu, tapi saat ini bukan waktunya bersedih, saudara Tie. Kau harus bersenang-senang,” sambung Kam Nam In.Dilihat dari bentuk tubuhnya, pria tua ini tidak mirip seperti orang jahat. Wajahnya bersih tanpa kumis dan jenggot. Mukanya lonjong agak kebundar-bundaran, dan dia orang yang suka tersenyum. Walau usianya sudah lebih dari angka lima puluh, wajahnya tet
“Ini terasa hebat, kita sudah lama tidak melakukannya,” kata Ong Fei Yin kepada Wang Zhu Ren dan Fan Yi. Mereka bertiga sedang menikmati teh hangat di atap genteng penginapan. “Kenapa kalian tiba-tiba hendak kembali ke Gui?” tanya Ong Fei Yin.“Di Jiangling secara kebetulan kami bertemu Jenderal Sun Changyi. Dia meminta bantuan kami untuk mengirimkan surat ini kepada Jenderal Yang Un. Karena beliau terus memohon kami terpaksa kembali ke Gui untuk mengirimkan suratnya. Tapi di tengah jalan, beberapa kali orang-orang dari Lembah Naga Biru berusaha merebut surat ini. Aku sendiri tak tahu apa sebabnya,” jawab Wang Zhu Ren.“Orang-orang Lembah Naga Biru?” Ong Fei Yin terkejut. “Boleh aku lihat surat itu?” tanyanya.“Tentu, ini suratnya,” Wang Zhu Ren mengambil sebuah surat dari balik bajunya dan memberikannya pada Ong Fei Yin.Dengan sigap, Ong Fei Yin meloncat turun ke bawah dan mulai membaca surat itu. Wang Zhu Ren dan Fan Yi terus melihatnya. Sepertinya mereka berdua juga ingin tahu apa
“Kau lupa atau tidak tahu?” tanya Li Guzhou.“Aku tidak tahu, Kakek. Kenapa Ayah memberikan tenaga dalamnya padaku?”Li Guzhou menghela nafas. “Agar kau bisa hidup mandiri, melindungi keluarga, bangsa, dan rakyatmu.”Li Guzhou tak kuasa menahan air mata jatuh ke pipinya. Dia sengaja menyembunyikan kejadiaan yang sesungguhnya agar tidak membebani cucunya dengan rasa bersalah.Sebenarnya, di saat usia Chiu Kang empat tahun, dia terjatuh dari kereta kuda yang menyebabkan tulang punggung dan rusuknya patah sangat parah. Tulang-tulangnya terpisah, sehingga susah untuk disembuhkan secara alami.Karena tak ada pilihan lain, Pangeran Zhao Kong terpaksa mengobati Chiu Kang dengan tenaga dalamnya. Jika dia tidak melakukannya, usia Chiu Kang tidak akan bertahan lama.Secara bertahap dan terus-menerus dia menyalurkan tenaga dalamnya pada tubuh Chiu Kang, bertahun-tahun lamanya.Sampai beberapa bulan yang lalu, Pangeran Zhao Kong mengalami serangan balik karena tenaga dalamnya selalu terkuras. Dia
Wang Jiang tersipu mendengar candaan Chiu Kang. “Anak kecil tahu apa,” ujarnya dengan pipi memerah.Chiu Kang tertawa. “Siapa laki-laki beruntung itu ya?”“Sudah, jangan bercanda terus,” Wang Jiang kesal dengan senyum tipis.“Baik, baik,” ucap Chiu Kang mengangkat kedua tangannya. “Aku antar Kakak ke depan.”Wang Jiang terkejut mendengarnya. “Tapi kau...”“Aku baik-baik saja. Apalagi Kakek akan pergi bersama kalian.”Mereka berdua keluar dari kamar dan menuruni tangga. Semuanya telah berkumpul di depan penginapan kecuali Li Guzhou.“Kang-er, di mana kakekmu?” tanya Ong Fei Yin.“Aku datang,” tiba-tiba Li Guzhou sudah berada di samping Chiu Kang. “Aku ke kamarmu tadi.”Chiu Kang menatap Li Guzhou dengan tegar.“Kang-er, kakek harus pergi. Kau jaga diri baik-baik. Selama perjalanan, kau harus mematuhi Kakek Wang Lingshan dan Nenek Chui Meng,” katanya dengan setengah berjongkok.“Jangan khawatirkan aku. Kakek jaga diri baik-baik,” balas Chui Kang. “Dan kalian adik-adik kecil, jangan naka
“Tidak perlu sungkan, Tuan Muda Bu. Kami hanya rakyat biasa sekarang,” jawab Tai Niu Xin.Bu Liak tersenyum mendengar jawaban Tai Niu Xin. Lalu dia mengarahkan pandangannya pada Tai Kun Lun. “Ada peristiwa besar apa sampai membawa kalian kemari?”“Kita akan membicaraknnya di tempat yang aman,” ucap Tai Kun Lun.“Baik, ikuti aku.” Mereka menaiki kudanya masing-masing dan memacunya mengikuti Bi Liak Pek.Perjalanan sudah memakan waktu cukup lama, tapi mereka belum juga sampai tujuan. Mungkin karena alasan keamanan, Keluarga Bu lebih memilih hidup di tengah-tengah hutan dan mengucilkan diri dari dunia luar.Jika melihat gerak rembulan, saat ini malam telah semakin larut. Tiba-tiba, Bu Liak menghentikan kudanya. Dia turun dan menuntun kudanya ke dalam sebuah tempat yang dipenuhi kayu dan dedaunan.Bagi yang tidak tahu, mungkin tempat itu akan dianggap sebagai semak belukar yang di dalamnya dihuni banyak binatang buas. Tapi ternyata tidak demikian, setelah melewati semak-semak yang lebat i
Jenderal Yang Un menghunus pedangnya. Matanya berubah merah karena marah. Dia bertarung seperti babi hutan, menghancurkan siapa saja yang muncul di depannya. Kegarangannya seperti harimau yang siap menerkam mangsanya. Seorang diri dia telah mampu membunuh lebih dari tiga puluh orang.Di sisi lain, dua adik laki-lakinya, Yang Chyou dan Yang Cong tak kalah hebatnya. Sekali tebas mereka dapat melumpuhkan dua sampai tiga orang. Yang Chyou ahli dalam mempermainkan tombak, sedangkan Yang Cong mahir menggunakan golok besar.Jika kekuatan mereka digabung, mereka akan sangat mematikan, terutama jika mereka sudah mengeluarkan jurus Tiga Senjata Rangkai; pedang, golok dan tombak milik Keluarga Yang, siapapun lawannya, mesti berpikir dua kali untuk menghadapinya.“Hahahaha.....”Terdengar suara tawa sangat keras dari atas genteng. Lalu, laki-laki dan perempuan berbaju hitam itu meloncat turun. Dilihat dari angin yang berhembus hasil loncatan mereka, tentu mereka adalah jago-jago silat dengan kema
Mereka berdua berjalan menuju rumah utama kediaman Keluarga Yang. Beberapa saat kemudian, mereka sampai di depan pintu dan memohon ijin untuk diperkenankan masuk.“Ayah,” sapa Ong Fei Yin. “Bagaimana keadaanmu, Jenderal?” kemudian dia melanjutkan pertanyaannya pada Jenderal Yang Un.“Aku baik-baik saja,” ujarnya. Kemudian dia menghela nafas dalam-dalam dan berkata: “Aku sungguh malu pada nenek moyangku. Kenapa aku sangat bodoh dan tidak memiliki kemampuan seperti mereka?”“Jangan berkata begitu, Jenderal. Kau telah banyak membantu rakyat kecil,” ujar Ong Fei Yin.“Tapi, kenapa dengan mudahnya dia mengalahkanku, bahkan hanya dengan satu serangan? Apa yang selama ini aku pelajari?” Jenderal Yang Un meneteskan air mata.“Kakak pertama, jangan berkata seperti itu,” Yang Chyou juga menitikkan air mata.“Kau telah membesarkan kami dengan baik. Itu merupakan anugerah bagi kami,” giliran Yang Cong yang berbicara.“Sudahlah, Jenderal. Semua manusia mempunyai batasnya sendiri-sendiri. Setelah m
Untuk sesaat Duan Fang You menghela nafas panjang. Tulang-tulang di tangannya terasa panas dan nyeri. Dari pertarungan ini dia tahu, kemampuannya masih jauh di bawah Da Bolin.Karena itu dalam hatinya dia memilih berhenti melanjutkan pertarungan. Beruntung Mu Long Bui maju sebagai penengah.Duan Fang You langsung membalikkan badannya menjauhi mereka semua.“Aku pergi,” katanya dingin sembari melangkah pergi meninggalkan kediaman Keluarga Jin.“Ingat, pertarungan kita belum berakhir!” Da Bolin masih memendam kemarahan besar di hatinya.“Adik seperguruan, kau harus ingat tugas kita terlebih dahulu. Kau tahu apa yang akan Pangeran Zhao You lakukan jika mengetahui hal ini?”Mu Long Bui berusaha menenangkan adik seperguruannya.“Tuan Mu benar. Ketua Da seharusnya lebih tenang. Jangan terusik dengan kata-kata Duan Fang You. Dia memang bukan dari kalangan kita,” kata Chiu Sek.Da Bolin m
Memang, sepanjang karier kemiliterannya Jenderal Hu Qiqiang tidak pernah dicela dan dipandang remeh, karena ada titah Kaisar Song Renzong yang memerintahkan hal tersebut.Dia adalah satu-satunya keturunan Perdana Menteri Hu Lian Tang. Selama ini, dia sering merasa kecil hati jika menghadiri pertemuan bersama kaisar, pejabat dan jenderal-jenderal lainnya.Perdana Menteri Li Xiaobo mendekati Jenderal Hu Qiqiang.“Kau bukan anak seorang pengkhianat, kau putra seorang pahlawan sejati,” kata Perdana Menteri Liu Xiaobo sambil menepuk-nepuk pundak Jenderal Hu Qiqiang yang tanpa sadar telah menitikkan air mata.“Perdana Menteri Liu benar, pahlawan sejati tidak butuh tanda jasa, tapi sebuah hati yang besar. Kau beruntung telah mewarisinya dari ayahmu,” sambung Jenderal Besar Li Guzhou.Tangis di mata Jenderal Hu Qiqiang semakin deras.“Terima kasih telah menceritakannya, jika tidak aku akan terus menganggap Ayahku pengkhianat busuk.”“Anak orang besar tak boleh secengeng itu,” goda Jenderal We
Pagar sedang berdiri kokoh. Warnanya yang putih membuatnya tidak tampak seperti benteng. Bendera naga berkibar kencang di atasnya.Di depan pintu gerbang masuk rumah itu dijaga beberapa prajurit kerajaan. Mereka mengenakan pakaian besi ringan, tidak seperti pakaian besi untuk berperang.Seperti halnya rumah-rumah menteri lainnya, selalu ada keamanan ketat yang menjaganya, demikian pula dengan Menteri Keadilan Li Weiyuan.Walaupun jika dibandingkan dengan kediaman menteri lainnya, keamanan di rumah Li Weiyuan masih terbilang longgar.Beberapa saat yang lalu, seorang kurir tiba dari Taiyuan. Mereka membawa sebuah surat penting yang dikirimkan oleh Tai bersaudara dari Dali.Setelah menerima surat itu, muka Jenderal Besar Li Guzhou mendadak berubah cemas. Seketika dia mondar-mandir seperti seseorang yang telah kehilangan arah.Sepupunya, Menteri Keadilan Li Weiyuan tampak bingung melihat tingkah aneh Li Guzhou. Demikian pula dengan anaknya, Jend
Park Wan dan dua bawahannya tertegun, terutama Park Wan. Dia tidak percaya ilmu tertinggi Sekte Gunung Es tidak berarti apa-apa bagi Chiu Kang. Bahkan gabungan tenaga dalam mereka bertiga hilang begitu saja.Setelah berhasil mengendalikan tenaga dalamnya, Chiu Kang berjalan menghampiri Park Wan.“Kau baik-baik saja?” tanya Chiu Kang.“Ilmu silat Ketua Kang memang luar biasa. Aku mengaku kalah,” ujar Park Wan.Sementara Son Kam Jeu dan Son Hyeun In masih terlihat tidak terima, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.“Aku masih harus banyak belajar,” ucap Chiu Kang sembari mengulurkan tangan membantu Park Wan berdiri.“Terima kasih,” kata Park Wan setelah berdiri.Chiu Kang tersenyum.“Aku akan menyelamatkan Son Ca Gang,” kata Chiu Kang tiba-tiba.Park Wan, Son Kam Jeu dan Son Hyeun In terkejut mendengar ucapan Chiu Kang. Tidak terkecuali dengan para bawahannya di Perkumpulan Pendekar Song.“Ketua Kang! Kau tidak bisa melakukannya,” ujar Xiao Bojing.“Benar, Ketua Kang,” ujar para ketua
Setelah cukup lama Chiu Kang berada dalam posisi ini, lalu dia mengubah telapak tangannya yang terbuka menjadi mengepal.Dia tarik sedikit mundur kedua telapak tangannya, lalu memukulkannya sekuat tenaga. Jurus yang dikeluarkannya saat ini adalah jurus Pukulan Tanah Hampa milik ayahnya.Wusshh...Park Wan terdorong ke atas sehingga dia harus bersalto beberapa kali untuk mengendalikan tenaga dalamnya. Sedangkan Son Hyeun In terdorong jatuh di atas tanah karena tidak mampu menahan serangan Chiu Kang.Lalu Chiu Kang mendaratkan kakinya di atas tanah dengan kedua tangan bergerak mengendalikan tenaga dalamnya.“Kau memang hebat, Ketua Kang,” ucap Park Wan yang sudah berdiri di atas tanah.Dia membantu Son Kam Jeu dan Son Hyeun In bangun.“Apa tuan-tuan masih ingin memaksamu?” tanya Chiu Kang.“Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan Kakak Gang selain membawamu ke sana,” kata Park Wan.
Setelah mengeluarkan jurus Pedang Es Putih, Park Wan menangkis semua serangan pedang He Jinhai dengan tangan telanjang, tapi karena tangan tersebut dibalut tenaga dalam es yang luar biasa, membuatnya lebih keras dari baja.Lalu kemudian Park Wan mulai menyerang He Jinhai dengan lebih serius.He Jinhai seketika terkejut. Dia tidak siap menghadapi serangan yang sangat cepat dari segala arah bagian tubuhnya. Kali ini He Jinhai benar-benar terdesak. Ilmu Pedang Es Putih milik Park Wan berhasil mengungguli jurus Pedang Hujan Badai.Traang...Pedang He Jinhai jatuh terkena sabetan tangan Park Wan. He Jinhai terdesak beberapa langkah ke belakang untuk menghindari serangan Park Wan.Melihat gurunya berada dalam bahaya, Hong Chuntao masuk ke dalam pertempuran, tapi dia juga tak banyak membantu. Bahkan hanya beberapa jurus, dia sudah terkena pukulan hebat dan terpental jauh.Lalu secara bergantian masuk Yang Mingyu, Chan Juan dan terakhir Ho Fengge. Dengan keterlibatan mereka, pertempuran menja
“Pergi ke Song rasanya tidak mungkin. Di sana terlalu banyak orang-orang Pangeran Zhao You,” kata Tai Niu Xin.“Kita harus membawanya ke sebuah tempat di mana Pangeran Zhao You tidak punya banyak pengaruh,” Bu Liak mengajukan saran.“Adik Keempat benar, kita harus melakukannya,” sambung Bu Sengku, saudara kedua dari Empat Pendekar Wangi.Miao Yin Feng dan lainnya manggut-manggut.Lalu tiba-tiba Tai Kun Lun angkat bicara: “Ke Liao. Di sana Pangeran Zhao You tidak mempunyai kekuasaan.”“Masalahnya, di mana kita akan tinggal di sana?” tanya Jin Su Yu.“Ya, itu masalahnya,” Bu Peng membenarkan.“Kalian tak usah khawatir. Di Liao kita bisa minta bantuan Hu Chen Wu, saudara kandung Jenderal Hu Hongyin,” ucap Tai Kun Lun.“Apa dia bisa dipercaya?” tanya Bu Huang.Tai Kun Lun tersenyum.“Dia adalah seorang Jenderal Song,
Setelah cukup lama beradu tenaga dalam, tiba-tiba Park Wan menarik tenaga dalamnya dan mengarahkannya ke langit.Wushh...Bunyi nyaring tenaga dalam besar yang menguai menjadi air di udara.Karena terkejut dengan tindakan Park Wan, Guru Majin tidak sempat menarik serangannya secara penuh, sehingga ada tenaga dalam yang tersisa mengenai Park Wan.Bluugh...Park Wan terdorong beberapa langkah ke belakang. Di sudut bibirnya keluar sedikit darah.“Ketua!” seru Son Kam Jeu dan Son Hyeun In.Guru Majin bergegas mendekati Park Wan setelah mengendalikan tenaga dalamnya.“Bagaimana keadaanmu? Kenapa kau melakukannya?” tanya Guru Majin keheranan.Park Wan masih terdiam. Dia sedang mengatur tenaga dalamnya, dan berusaha menyembuhkan lukanya. Setelah beberapa saat memejamkan mata, Park Wan mulai membuka matanya.“Aku baik-baik saja,” ucapnya dengan tersenyum.Guru Majin menggelengkan kepalanya.“Jika kau mengeluarkan seluruh tenaga dalammu, aku pasti kalah,” kata Guru Majin.“Tetua berlebihan. Ak
“Mari kita pergi bersama,” ajak Chiu Kang yang dijawab dengan gelengan kepala Wang Jiang. “Kenapa?” tanyanya heran.“Aku harus menyelesaikan persediaan obat untuk orang-orang yang terluka,” ujarnya.Chiu Kang diam tersenyum.“Baiklah, aku akan pergi sendiri. Nona Jiang berhati-hatilah, jangan sampai tangan Nona yang istimewa itu terbakar saat merebus obat,” godanya.Wang Jiang mengangguk dengan senyum menyeringai. Dia merasakan kehangatan yang sama seperti dulu. Kehangatan yang memeluknya dengan erat dan memperkenalkannya dengan cinta.“Kenapa aku merasakan kehangatan seperti ini lagi? Apakah dia adalah Chiu Kang?” hatinya bertanya-tanya. “Ah, tidak mungkin. Chiu Kang telah mati. Kenapa aku menjadi seperti ini?” keluhnya dengan memukul-mukul kepalanya sendiri.Pagi ini Perguruan Danau Laingzi snagat ramai. Keceriaan tertampak di setiap sudutnya. Apalagi setelah kedatanga