Share

Bab 47

Author: Lalita
"Aku akan mengantarmu terlebih dahulu. Selama beberapa waktu ini, tanganmu terluka, nggak praktis untuk masak sendiri. Kembali dulu ke vila, ya. Setelah lukamu sembuh, baru kembali ke tempat tinggal sewamu lagi."

Kilatan tidak puas melintas di mata Rhea. Dia menatap pria itu dengan ekspresi tidak senang dan berkata, "Aku hanya terluka, bukan lumpuh. Aku bisa menjaga diriku sendiri."

Mereka berdua bertatapan sejenak, pada akhirnya Jerico yang mengalah.

"Oke, kalau begitu aku akan meminta pelayan untuk mengantarkan makanan untukmu setiap hari."

Melihat Rhea hendak menolak lagi, dia berkata dengan suara dalam, "Kamu pilih salah satu antara ikut aku kembali ke vila atau membiarkan pelayan mengantar makanan untukmu."

Setelah bersama dengan Jerico selama delapan tahun, Rhea sudah mengetahui karakter pria itu dengan sangat jelas. Pria itu bukanlah orang yang mudah diajak berkompromi. Kalau dia menolak lagi, pria itu benar-benar akan mengikatnya pulang dan mengurungnya di dalam vila.

"Aku pili
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 48

    Dalam kurun waktu sejam lebih saja, Rani muncul di rekaman video kamera pengawasan beberapa kali. Saat ketiga kalinya, ekspresinya jelas terlihat sedikit panik.Kalau label asam sulfat cair dan asam sulfat pekat memang sudah diganti oleh orang, tidak perlu diragukan lagi Rani-lah yang paling mencurigakan.Setelah mematikan rekaman video tersebut, dia meminta asistennya untuk memanggil Rani datang menemuinya.Mendengar Ruisa mencarinya, Rani langsung panik. Secara refleks, sorot matanya tertuju pada Janice yang berada di seberangnya.Namun, wanita itu sama sekali tidak meliriknya, melainkan tetap tampak tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Tidak berdaya, Rani terpaksa beranjak dan mengikuti asisten Ruisa ke ruangan Ruisa.Begitu sampai di depan ruangan, tiba-tiba ponselnya bergetar. Pesan yang dikirim oleh Janice."Nggak peduli apa pun yang ditanyakan oleh Ruisa, kamu harus bilang nggak ada hubungannya denganmu. Kamu sendiri juga tahu apa konsekuensinya kalau kamu berani mengadukan

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 49

    Saking ketakutannya, tangan Rani gemetaran. Dia berkata dengan suara bergetar, "Tadi Kak Ruisa memberitahuku, Perusahaan Teknologi Hongdam sudah mengirim tim kemari dan mengambil beberapa sidik jari di label asam sulfat cair dan asam sulfat pekat. Sore nanti mereka akan kemari untuk mengambil sidik jari kita semua untuk melakukan pencocokan."Sorot mata Janice langsung berubah menjadi muram. Dia menatap Rani dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Dasar bodoh! Apa kamu nggak bisa memakai sarung tangan saat mengganti label?""Aku .... Saat itu aku terlalu panik, sampai-sampai melupakan hal itu .... Setelahnya, aku baru teringat, tapi sudah nggak sempat lagi ...."Saking paniknya, Rani sudah hampir menangis. Ekspresi panik benar-benar tergambar jelas di wajahnya."Janice, bagaimana ini .... Kamu harus selamatkan aku ...."Janice berkata dengan ekspresi tidak sabar, "Bagaimana aku bisa menyelamatkanmu? Apa aku bisa mengganti sidik jari dengan sidik jari orang lain?"Saat itu, begitu ge

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 50

    Melihat tas model keluaran terbaru Chanel dalam genggaman Yurik, kilatan terkejut melintas di mata Rhea."Mengapa dia tiba-tiba memberiku tas?""Pak Jerico mengatakan suasana hati Nyonya sedang buruk, jadi dia ingin memberi Nyonya hadiah, agar Nyonya merasa sedikit senang."Sebenarnya dia tidak tertarik pada tas itu. Namun, karena Jerico sudah memberikannya padanya, tidak ada alasannya dia tidak menerima pemberian tersebut.Dia menganggukkan kepalanya, menerima tas dalam genggaman Yurik."Oke, tolong sampaikan terima kasih dariku padanya."Melihat Rhea seolah tidak terlihat senang, Yurik bertanya, "Nyonya, apa Nyonya nggak menyukai tas?""Yah, lumayan. Tapi, kalau dibandingkan dengan tas, aku lebih suka emas."Bagaimanapun juga, nilai jual emas jauh lebih tinggi dibandingkan tas. Terlebih lagi, perhiasan yang terbuat dari emas juga sangat indah.Yurik tertegun sejenak, dia tidak menyangka kesukaan Rhea begitu ....Hmm ....Sederhana dan tidak mewah."Oke, aku sudah mengerti, aku akan m

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 51

    Pergerakan tangan Rhea yang sedang mengambil lauk terhenti sejenak, dia mengalihkan pandangannya ke bawah dan berkata, "Nggak ada yang kuinginkan."Awal tahun ini, Jerico pernah berjanji padanya saat ulang tahunnya tahun ini, pria itu akan meluangkan waktu untuk membawanya ke Maldivu untuk berlibur. Selama ini, tempat itulah yang paling ingin dikunjunginya.Baru saja beberapa bulan berlalu, sepertinya pria itu juga sudah melupakan janjinya.Baguslah kalau seperti ini. Saat menghadapi pria itu, hatinya juga tidak akan melembut lagi."Kalau begitu, aku harus pikirkan dan mempertimbangkan dengan baik, barang apa yang harus kuhadiahkan untukmu sebagai hadiah ulang tahun. Kalau ada barang yang kamu inginkan, kamu boleh memberitahuku kapan saja.""Hmm."Selesai makan, Jerico meminta Rhea untuk duduk di sofa dan menonton TV saja, sedangkan dia bertugas untuk mencuci piring.Dulu, terkadang saat mereka ingin menjalani hari-hari berduaan saja, mereka akan meliburkan para pelayan selama beberapa

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 52

    Setelah terdiam selama satu detik, barulah terdengar suara Ruisa dari ujung telepon."Oke, mungkin besok polisi akan memanggilmu ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian. Pastikan ponselmu tetap aktif, ya.""Baik, maaf sudah merepotkan Kak Ruisa dalam masalah ini."Ruisa menghela napas, lalu berkata dengan nada penuh arti, "Rhea, kamu masih muda, saat mengambil keputusan, kamu nggak perlu mempertimbangkan banyak hal sepertiku. Tapi, terkadang memberikan kesempatan pada orang lain, juga berarti memberikan kesempatan pada diri sendiri.""Kak Ruisa, aku mengerti, tapi aku juga nggak bisa berhati lembut pada semua orang. Hari ini, kalau bukan karena Pak Arieson berada di lokasi kejadian, mungkin wajahku sudah rusak."Terlebih lagi, kejadian kali ini menyangkut pekerjaannya. Kalau dia dipecat oleh Perusahaan Farmasi Yagin karena kasus seperti ini, kelak perusahaan farmasi mana lagi yang bersedia merekrutnya?Bukannya dia tidak bersedia melepaskan Rani, tetapi wanita itulah yang tidak ber

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 53

    "Nona Rani, mengenai kejadian ledakan di laboratorium Perusahaan Farmasi Yagin hari ini, kami membutuhkan kerja samamu untuk menjalani pemeriksaan. Tolong ikut dengan kami ke kantor polisi."Kegelisahan langsung menyelimuti hati Rani, tubuhnya juga terus bergetar dengan kencang."Apa maksud kalian .... Apa hubungannya kejadian ledakan di laboratorium denganku? Mengapa aku harus menjalani pemeriksaan?""Adapun mengenai detailnya, setelah Nona Rani tiba di kantor polisi, juga akan mengetahuinya sendiri.""Aku nggak mau ikut dengan kalian! Aku nggak melakukan apa-apa! Kejadian itu nggak ada hubungannya denganku! Kalau ada yang ingin kalian tanyakan padaku, tanyakan saja di sini!"Melihat Rani menunjukkan reaksi penolakan yang berlebihan seperti itu, dua anggota kepolisian itu saling bertukar pandang. Kemudian, salah satu di antara mereka berkata dengan suara dalam, "Nona Rani, kalau kamu nggak bersedia ikut dengan kami, kami terpaksa harus mengambil tindakan tegas dan membawamu secara pak

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 54

    Saat itu juga, kilatan mengejek melintas di matanya."Ah, benar-benar sudah menyulitkanmu, ya. Saat kamu sedang menikmati momen indah bersama wanita lain, kamu masih harus meluangkan waktu untuk menemuiku di kantor polisi."Jerico tertegun sejenak, lalu mengerutkan keningnya dan berkata, "Apa maksudmu?"Rhea berkata dengan ekspresi datar, "Lain kali, kalau kamu ingin berakting sangat mencintaiku, seharusnya kamu bersihkan dulu bekas lipstik di kerah bajumu itu. Kalau nggak, hanya akan membuatku merasa geli."Selesai berbicara, tanpa memedulikan tanggapan Jerico, Rhea langsung menghentikan sebuah taksi dan pergi begitu saja.Saat Jerico menundukkan kepalanya dan melihat bekas lipstik di kerah bajunya, ekspresinya langsung berubah menjadi sangat muram.Dia menghubungi Rhea, ingin memberi penjelasan. Namun, setelah menelepon Rhea berkali-kali, wanita itu tidak menjawab panggilan teleponnya. Hingga pada akhirnya, hanya terdengar nada sibuk. Sangat jelas bahwa wanita itu telah memblokir nom

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 55

    "Baik."Setelah berjalan keluar dari ruangan presdir, mengingat sikap Arieson terhadap Rhea, Tio pun mengerutkan keningnya.Hari ini, begitu melihat dua jas itu, Arieson langsung memintanya untuk menyelidiki nomor ponsel Rhea dan langsung menghubungi wanita itu. Sangat jelas Arieson merasa tidak senang atas sikap Rhea yang ingin memutuskan hubungan dengannya.Namun, saat ini status Rhea masih merupakan istri keponakan atasannya itu, Tio berharap dia hanya berpikir banyak.Selesai sarapan, Rhea langsung berangkat ke Perusahaan Farmasi Yagin.Semalam setelah dia memberi kesaksian di kantor polisi, Ruisa mengiriminya sebuah pesan, mengatakan bahwa hari ini dia sudah bisa kembali bekerja seperti biasa. Adapun mengenai kelanjutan kasus yang melibatkan Rani, perusahaan yang akan menanganinya.Namun, siapa sangka, saat dia baru saja tiba di depan pintu gedung Perusahaan Farmasi Yagin, dia sudah dicegat oleh seorang pria paruh baya.Wajah pria itu tampak lesu, kedua matanya memerah, rambutnya

Latest chapter

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 310

    Ekspresi Arieson langsung membeku. "Kapan kamu mengetahuinya?"Rhea berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Saat kamu pergi ke restoran pasangan dengannya."Keduanya terdiam. Saking heningnya, mereka bisa mendengar napas satu sama lain.Belasan detik kemudian, melihat pria itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan bicara, Rhea langsung berbalik, membuka pintu mobilnya, berencana untuk masuk ke dalam mobil dan pergi begitu saja.Tiba-tiba, Arieson menggenggam pergelangan tangannya."Rhea, salahku karena nggak memberitahumu hal ini. Maaf."Rhea menoleh menatapnya. Di bawah kegelapan malam, dia tidak bisa melihat ekspresi pria itu dengan jelas.Dia langsung menarik tangannya dan berkata, "Kalau kamu ingin balikan dengannya, aku bisa pindah malam ini juga."Arieson mengerutkan keningnya. "Aku nggak berencana untuk balikan dengannya. Aku nggak memberitahumu hal ini karena takut kamu salah paham. Aku tahu jelas orang yang kusukai sekarang adalah kamu."Rhea merasa ucapan Arieson agak konyol, di

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 309

    Saat ini, Arieson sedang berjalan menghampirinya dengan perlahan sambil tersenyum.Namun, indranya yang tajam bisa merasakan saat ini suasana hati Arieson sangat buruk.Gerald menoleh, mengikuti arah pandang Rhea. Saat tatapannya bertemu dengan tatapan Arieson, secara naluriah dia menyipitkan matanya.Sepertinya pria ini memancarkan aura permusuhan yang sangat besar terhadap dirinya.Arieson langsung duduk di samping Rhea, lalu berkata sambil tersenyum, "Rhea, kamu makan bersama kakakmu, mengapa kamu nggak memberitahuku? Aku bisa datang bersamamu."Gerald juga mengalihkan pandangannya ke arah Rhea, lalu berkata dengan sorot mata kebingungan, "Ini adalah?"Ditatap oleh dua orang pria pada saat bersamaan, Rhea mengerutkan keningnya. Saat dia hendak memperkenalkan mereka pada satu sama lain, Arieson sudah mengalihkan pandangannya ke arah Gerald sambil tersenyum."Halo, Tuan Gerald, aku adalah Arieson, pacar Rhea, juga presdir Perusahaan Teknologi Hongdam."Sorot mata Gerald berkedip, dia

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 308

    "Lama nggak bertemu."Gerald berjalan menghampiri Rhea, menundukkan kepalanya untuk menatap wanita itu. Dengan seulas senyum menghiasi wajahnya, dia berkata, "Hmm, lama nggak bertemu."Kalau dihitung-hitung, mereka berdua sudah tidak bertemu sekitar lima atau enam tahun, juga sangat jarang menghubungi satu sama lain, jadi Rhea merasa agak canggung."Ayo masuk dulu."Setelah duduk di dalam restoran dan memesan makanan, Rhea baru menatap pria itu dan berkata, "Mengapa kamu tiba-tiba berencana untuk mengembangkan kariermu di dalam negeri. Aku dengar dari Bibi Vani, gajimu di luar negeri cukup tinggi. Kalau kamu bekerja di sana beberapa tahun lagi, seharusnya kamu sudah bisa menetap di luar negeri, bukan?"Melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya kini berada tepat di hadapannya, Gerald hampir melamun.Dia mengalihkan pandangannya dengan tenang, lalu berkata dengan suara rendah, "Aku nggak terbiasa dengan makanan di luar negeri."Rhea agak terkejut, sangat jelas tidak terlalu percaya.

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 307

    "Tuan Besar Thamnin, ada urusan apa kamu datang mencariku?"Melihat sikap Rhea yang tidak merendah, juga tidak arogan itu, Tuan Besar Thamnin mengerutkan keningnya, berkata dengan nada bicara arogan, "Sebut saja harganya, selama kamu bersedia melepaskan Sizur."Rhea menatap pria itu dengan ekspresi acuh tak acuh. "Kamu berencana memberi berapa?""Itu tergantung berapa yang ingin kamu minta. Kejadian itu sudah berlalu selama bertahun-tahun. Biarpun kamu benar-benar memasukkan Sizur ke penjara, aku juga punya cara untuk mengeluarkannya. Keras kepala nggak ada untungnya untukmu."Rhea bangkit, lalu berkata dengan nada bicara tanpa gejolak emosi, "Karena kamu sudah berbicara demikian, kita juga nggak perlu membicarakan hal ini lagi."Raut wajah Tuan Besar Thamnin langsung berubah menjadi sedingin es. "Apa maksudmu?""Nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya merasa kita nggak akan bisa mencapai kesepakatan. Aku masih ada kerjaan, pergi dulu."Selesai berbicara, Rhea langsung berbalik dan pergi.M

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 306

    Arieson menatap wanita itu tanpa ekspresi dan berkata, "Erika, kamu bukanlah tipe orang yang akan memainkan trik-trik seperti ini."Tangan Erika yang terulur terhenti sejenak. Kemudian, dia menarik kembali tangannya, lalu berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Dulu kamu juga nggak akan menolakku.""Sudah kubilang, aku sudah punya pacar."Erika menatap pria itu, berkata dengan penuh penekanan, "Apa kamu mencintainya?"Melihat Arieson terdiam, tidak mengucapkan sepatah kata pun, akhirnya Erika merasakan sedikit kepercayaan diri."Lihatlah, kalau kamu mencintainya, kamu pasti akan mengakuinya tanpa ragu."Arieson mengerutkan keningnya dan berkata, "Erika, aku nggak mengakuinya hanya karena nggak ingin menyakitimu."Senyuman di wajah Erika langsung membeku. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan suara rendah, "Walau kamu mencintainya, juga nggak masalah. Kamu pasti akan jatuh cinta kembali padaku."Awalnya Arieson ingin mengatakan dia tidak akan jatuh cinta kembali pada wanita itu, ka

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 305

    Ucapan ini adalah bentuk isyarat yang sudah sangat jelas antara pria dan wanita dewasa.Arieson berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Sudah larut, nggak perlu lagi. Kamu istirahatlah lebih awal."Erika agak kecewa, tetapi dia tetap memaksakan seulas senyum, mengangguk dan berkata, "Oke, kalau begitu, hati-hati di jalan, ya."Saat Arieson kembali ke vila, sudah jam sepuluh lewat malam.Dia baru saja berganti sepatu dan berjalan memasuki ruang tamu, pelayan sudah menghampirinya dan berkata, "Tuan Muda, malam ini Nona Rhea menunggumu pulang makan malam sangat lama. Pada akhirnya, dia langsung naik ke atas tanpa makan malam.""Oke, aku mengerti, kamu istirahat saja dulu.""Baiklah."Arieson menggulung lengan jasnya, lalu pergi ke dapur untuk membuat semangkuk mi dan membawakannya ke lantai atas.Mendengar suara ketukan pintu, Rhea mengira itu adalah pelayan vila. Dia segera bangkit untuk membuka pintu.Begitu melihat sosok bayangan yang tinggi di hadapannya itu, dia tertegun sejenak. Kem

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 304

    Kalau mereka bukan mengunjungi restoran pasangan, kalau mereka bukan duduk di sisi yang sama di meja makan, kalau Arieson tidak mengambilkan sayuran untuk wanita itu, mungkin ... dia masih bisa membohongi dirinya sendiri bahwa wanita itu adalah mitra Perusahaan Teknologi Hongdam.Dia mematikan layar ponselnya, menundukkan kepalanya, ekspresinya tampak muram.Saat dia melihat foto tersebut, dia sempat terdorong untuk menelepon Arieson, mempertanyakan pria itu. Namun, pada akhirnya dia tetap tenang kembali.Dia juga hanya memanfaatkan Arieson. Biarpun pria itu benar-benar menjalin hubungan tidak jelas dengan wanita lain, apa haknya untuk mempertanyakan pria itu?Lagi pula, bukankah dia juga tidak berencana untuk bersama pria itu selamanya?Ponselnya kembali berbunyi, Weni mengirimkan beberapa pesan untuknya.[Aku sudah meminta orang untuk menyelidiki wanita itu. Nama wanita itu adalah Erika Kilbis, cinta pertama Arieson. Setelah dia mendapatkan beasiswa penuh, dia pergi ke luar negeri un

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 303

    Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah, lalu berkata dengan perlahan, "Nggak apa-apa. Kamu semalaman nggak pulang ke vila, aku hanya ingin menanyakan apa urusanmu sudah selesai ditangani."Orang di ujung telepon hening sejenak sebelum terdengar suara rendah Arieson. "Sudah hampir selesai ditangani, malam ini aku akan pulang."Tanpa Rhea sadari, cengkeramannya pada ponselnya makin erat. "Oke, kalau begitu nanti malam kita makan malam bersama.""Hmm, tunggu aku pulang."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Arieson mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang tengah duduk di seberangnya sambil menangis. Dia berkata dengan dingin, "Erika, hubungan kita sudah berakhir, nanti aku akan memesan tiket pesawat untukmu."Pergerakan menyeka air mata Erika terhenti. Dengan berlinang air mata, dia menatap Arieson dan berkata, "Aku nggak mau! Kali ini aku sudah pulang, aku nggak berencana untuk pergi lagi."Arieson mengerutkan keningnya, hawa di sekelilingnya berubah menjadi sedingin es."Terserah k

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 302

    Arieson mengusap-usap kepalanya, berkata dengan suara rendah, "Nggak bisa membuatmu memercayaiku sepenuhnya, itu artinya aku masih kurang baik."Rhea mendongak, menatap pria itu. Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba ponsel Arieson berdering."Kamu sudah mengubah nada deringmu?"Dulu Rhea sudah pernah mendengar nada dering ponsel Arieson, sepertinya berbeda dengan nada dering hari ini.Arieson tidak berbicara, dia mengambil ponselnya dan berjalan ke samping sebelum menjawab panggilan telepon tersebut.Tidak tahu mengapa, hati Rhea diliputi oleh kegelisahan, keningnya juga berkerut.Tak lama kemudian, Arieson sudah mengakhiri panggilan telepon itu, lalu berbalik dan berjalan menghampirinya."Aku ada sedikit urusan, perlu keluar sebentar, kamu tidur saja dulu."Selesai berbicara, dia berbalik, hendak pergi. Secara naluriah, Rhea menarik tangannya."Apa urusan itu sangat penting? Bisakah kamu tetap di sini untuk menemaniku ... aku ...."Rhea juga tidak tahu harus menggunakan alasan seperti

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status