Share

Bab 8

Author: Coklat Panas
last update Last Updated: 2024-01-19 18:18:28
Emil tidak memedulikan perasaan Wina dan langsung menanggalkan piamanya.

Ketika tangan dingin dan menjijikan itu menyentuh punggung bawahnya, Wina sangat ketakutan hingga berteriak.

"Emil!"

Suara pekikan itu sangat mengganggu. Namun, tangan Emil hanya berhenti sejenak, dia lanjut menarik celana dalam Wina.

Wina serasa ingin membunuhnya pun mengancam, "Emil, kalau hari ini kamu berani menodaiku, besok aku akan pergi ke pengadilan untuk menuntutmu!"

Tangan Emil berhenti lagi. Dia seperti mendengar sebuah lelucon sampai tidak bisa menahan diri untuk mencibir, "Aku nggak takut polisi, apa akan mungkin takut kamu menuntutku?"

Wina mengepalkan tangannya dan menggertakkan gigi, lalu berkata, "Aku tahu Keluarga Rinos punya latar belakang yang kuat, tapi sekarang zaman media. Kalau menggunakan kekuatanmu untuk menyelesaikan masalah, aku akan langsung melapor perbuatanmu ke media massa!"

Emil hanya mengangkat alisnya dan terlihat tidak peduli, lalu berkata, "Oke, kamu bisa mengekspos perbuatanku di media. Lagi pula, sudah lama nggak ada berita heboh mengenai diriku."

Perkataan Emil memperjelas bahwa dirinya tidak takut. Hal ini membuat Wina merasakan ketidakberdayaan yang mendalam. Pria di depannya ini bukan pria mesum biasa, tetapi seorang anak kaya dan memiliki kekuatan. Emil pasti bisa melenyapkan berita itu dengan cepat. Tidak ada gunanya Wina bersikeras melawan langsung Emil.

Kerasionalan Wina berangsur-angsur kembali. Dia mulai berpikir ketika berhadapan dengan orang seperti Emil, dia tidak boleh melawan secara paksa. Dia tidak memiliki kekuatan dan juga latar belakang yang kuat. Oleh sebab itu, jika ingin menyelamatkan diri, dia harus belajar untuk pura-pura berdamai dengan Emil.

Setelah berpikir seperti itu, Wina langsung berkata dengan lembut, "Pak Emil, aku nggak ada maksud menuntut ataupun mengancammu. Aku hanya nggak bisa melakukan hubungan fisik dengan orang yang nggak kucintai."

Mendengar itu, ekspresi Emil sedikit melembut. Namun, tidak berarti dia akan melepaskan mangsa yang sudah di depan matanya.

Emil menundukkan kepala, mencium tulang selangka Wina dengan kuat. "Tapi, aku tetap ingin menikmatimu, gimana dong?"

Wina merasa sangat mual, tetapi harus menahan diri. "Kalau begitu, beri aku waktu untuk beradaptasi dulu. Saat aku jatuh cinta padamu, semua akan terjadi secara alami. Kalau kamu melakukannya sekarang, hanya akan membuatku jijik."

Emil terlihat tidak peduli dan berkata, "Aku nggak peduli hal itu, yang penting aku merasa nikmat saja."

Sikap Emil yang tidak tahu malu itu membuat ekspresi Wina sedikit membeku.

Wina menahan dirinya yang ingin menampar wajah Emil. Dia lanjut membujuk Emil, "Pak Emil, aku dengar kalau dua orang yang sedang jatuh cinta melakukan hal itu, pengalaman yang dirasakan akan lebih baik daripada saat dipaksa. Apa kamu nggak ingin mencobanya?"

Emil bukanlah orang bodoh, tentu saja dia tahu bahwa Wina berbicara lembut seperti itu hanya untuk melarikan diri.

Emil mengira Wina adalah tipe wanita berbadan seksi, tetapi tidak punya otak. Dia tidak menyangka Wina cukup pintar. Emil merasa tertarik ketika melihat Wina langsung mengubah strategi begitu mengetahui ancaman tidak berguna.

Emil memiringkan kepala sambil menatap Wina sejenak. Dia tidak membongkar niat Wina dan berkata, "Melakukan secara paksa atau nggak, rasanya kurang lebih sama saja."

Perkataan yang memalukan itu tidak sepantasnya diucapkan secara terang-terangan. Emil tidak tahu malu, tetapi Wina masih tahu malu. Wina tetap sabar dan masih mencoba membujuk Emil, "Jauh berbeda. Hanya dua orang yang saling mencintai yang bisa merasakan perasaan itu."

Emil menunduk, mendekati wajah Wina dan berkata, "Apa kamu pernah mengalaminya?"

Ekspresi Wina sedikit membeku. Gambaran Jihan menggendongnya terlintas di benaknya dan membuat hatinya tiba-tiba terasa sakit.

'Apa reaksi Jihan kalau tahu aku ditindas oleh pria mesum ini?'

'Apa dia akan marah, cemburu atau ....'

Wina berkhayal tentang ribuan reaksi Jihan, tetapi ada sebuah suara di benaknya yang mengatakan Jihan tidak akan mungkin seperti itu.

Melihat Wina terdiam, Emil pun mencibir, "Kamu ingin aku tunggu sampai kamu jatuh cinta padaku baru bercinta denganmu? Kamu hanya bisa berkhayal saja."

Emil selalu menangkap mangsa untuk memuaskan hasratnya. Dia tidak punya waktu bermain cinta-cintaan dengan wanita-wanita yang membosankan dan merepotkan.

Wina sedikit frustrasi, tetapi melihat nafsu di mata Emil tidak sekuat sebelumnya, Wina mengumpulkan keberanian untuk melanjutkan bujukan lembutnya, "Pak Emil, beri aku waktu tiga bulan. Saat aku jatuh cinta padamu, aku akan rela tidur denganmu. Oke?"

"Nggak," tolak Emil tanpa ragu-ragu. "Tiga bulan terlalu lama, aku nggak bisa tunggu selama itu," ujarnya.

Meskipun Emil menolak, perkataannya menunjukkan masih bisa bernegosiasi. Wina dengan cepat bertanya, "Kalau dua bulan?"

Melihat mata Wina yang tiba-tiba berbinar itu, Emil tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubit wajah Wina. "Aku bisa tunggu kamu selama tiga hari," ujar Emil.

Emil ingin langsung melakukannya, tetapi apa yang dikatakan Wina benar. Jika bercinta secara paksa, pengalaman yang dirasakan memang tidak terlalu bagus. Paling-paling hanya terasa menegangkan. Selain itu, butuh banyak usaha jika ingin menikmati lebih lama.

Oleh karena itu, Emil membiarkan Wina terbiasa terlebih dahulu. Bagaimanapun, dia hanya perlu menunggu beberapa hari dan bisa memanfaatkan waktu ini untuk menyiapkan lebih banyak alat.

Selain itu, Emil merasa wanita pintar dan cantik seperti Wina sebaiknya diikat di ranjang dan dimainkan perlahan-lahan, agar lebih terasa sensual dan menggairahkan.

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 9

    Wina berencana mengundurkan waktu sampai tiga bulan karena pada saat itu dia sudah tidak berada di dunia. Keinginan Emil untuk menidurinya pun akan menjadi sia-sia.Namun, Emil malah memperpendek waktunya menjadi tiga hari. Wina sulit menerima hal ini.Saat Wina hendak mengatakan sesuatu, Emil tiba-tiba melepaskannya.Setelah mendapatkan kebebasan itu, Wina menelan kembali apa yang ingin dia katakan. Dia berpikir setidaknya malam ini sudah terlepas dari niat jahat Emil."Sayang." Emil membungkuk dan mencium pipi Wina, lalu lanjut berkata, "Kalau begitu, hari ini aku pulang dulu. Tiga hari lagi, aku akan datang menjemputmu."Sambil menutupi pipi yang dicium Emil itu, Wina sebenarnya merasa sangat merasa mual. Namun, di depan Emil, Wina menahan dirinya dan mengangguk patuh.Melihat sikap Wina yang sangat patuh itu, Emil pun melepaskannya dan berjalan ke arah pintu.Begitu tiba di depan pintu, langkah Emil tiba-tiba berhenti."Oh ya!" seru Emil sambil berbalik dan menatap Wina. "Sayang, n

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 10

    Setelah melakukan cukup banyak persiapan, Wina masuk ke sebuah mobil Maybach. Dia dijemput oleh asisten Emil yang bernama Jovin.Wina mengira Jovin akan langsung mengantarnya ke rumah Emil. Dia tidak menyangka Jovin membawanya ke mal dan masuk ke salon.Rambut Wina yang sepanjang pinggang itu ditata ke atas. Sanggul modern. Wajahnya dirias dengan tipis, tetapi sangat indah. Tubuhnya mengenakan gaun malam mahal yang seakan disiapkan khusus untuknya. Sangat sempurna. Selain itu, lehernya mengenakan kalung berlian seharga puluhan miliar. Semua ini membuat sosok Wina tampak elegan.Ketika becermin, Wina merasa sangat aneh. Yang dipantulkan cermin itu seperti bukan dirinya, melainkan seperti Winata.Jika Jihan melihat dirinya seperti ini, Jihan mungkin akan mengira dia sengaja meniru Winata.Memikirkan hal itu, Wina hanya bisa mentertawakan dirinya sendiri.Setelah transformasi selesai, Jovin segera mengantar Wina ke sebuah bar.Bar yang didatangi Wina ini merupakan bar termahal di Kota Ast

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 11

    "Pak Jihan, perkenalkan ini pacarku, Wina Septa."Wina tertegun sejenak ketika Emil langsung memperkenalkan dirinya kepada Jihan.Wina tidak menyangka status yang selama ini dia harapkan justru diberikan oleh pria mesum ini. Sedangkan pria yang dia rindukan hanya menggoyangkan gelas anggur tanpa melihat ke arahnya.Sikap Jihan seperti semua yang terjadi di tempat itu tidak ada hubungan dengan dirinya. Sikap yang sungguh dingin dan tak berperasaan.Melihat Jihan tidak tertarik sama sekali, Emil segera mengangkat dagu Wina sambil berkata, "Pak Jihan, lihatlah, dia mirip dengan Winata, 'kan?"Hari ini Emil pergi ke Grup Nizari untuk mendiskusikan sebuah proyek. Di sana, dia bertemu dengan Winata yang terlihat sangat mirip dengan Wina.Setelah mencari informasi, Emil mengetahui Winata baru saja pulang dari luar negeri dan merupakan wanita yang dekat dengan Jihan.Kemudian, Emil buru-buru pergi ke Grup Lionel. Dengan menggunakan wajah Wina yang mirip dengan Winata, Emil pun berhasil mengund

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 12

    Wina mengira Emil dan Jihan sudah saling akrab. Dia tidak menyangka bahwa Jefri Lionel yang memperkenalkan mereka berdua.Wina menyadari tujuan Emil membawanya ke perkumpulan ini tidak hanya untuk bertemu dengan beberapa teman, tetapi juga untuk mendapatkan proyek dari Jihan.Situasi ini sedikit menguntungkan bagi Wina karena pasti butuh waktu untuk membicarakan proyek bisnis. Dengan begitu, dia masih punya waktu memikirkan cara untuk melepaskan diri dari tangan Emil.Menyadari hal tersebut, Wina yang dari tadi tegang berubah menjadi sedikit santai.Tepat ketika dia menghela napas lega, Emil di samping tiba-tiba mengangkat dagunya sambil berkata, "Habiskan."Wina tidak bisa pura-pura bodoh lagi, jadi dia pun mengambil gelas anggur itu dan langsung meneguk habis semua isinya.Wina jarang minum karena Jihan tidak suka bau alkohol.Langsung meneguk habis segelas anggur dengan kadar alkohol tinggi membuat Wina tersedak sampai mengeluarkan air mata.Melihat ini, Emil segera memeluknya sambi

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 13

    "Sekarang kita ambil undian. Yang satu tim pindah tempat duduk, nggak boleh bersebelahan, ya."Yeni meletakkan undian kertas tersebut di atas meja. Orang yang dengan nomor sama akan menjadi satu tim.Permainan pertama ada empat orang, sisanya menunggu giliran. Oleh karena itu, orang yang mendapat angka satu dan dua akan bermain dahulu.Wina tidak begitu beruntung, dia mendapat angka dua.Matanya melirik ke seberang dan melihat Jihan mendapat angka satu yang merupakan tim lawannya.Ketika Yeni juga mendapat angka satu, dia pun melirik Wina dan berpikir akan menyusahkan Wina nanti."Angka dua yang satu lagi siapa yang dapat?"Jefri ragu sejenak, lalu membuka kertas di tangannya.Dia tersenyum pada Wina dan berkata, "Aku nggak begitu pandai main, jadi aku akan mengandalkanmu."Wina hanya meresponsnya dengan senyuman yang sangat canggung.Wina sebenarnya adalah gadis baik-baik, dia jarang memainkan permainan kartu semacam ini.Sebelumnya, Yeni menjelaskan aturan permainan dengan sangat cep

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 14

    Mendengar itu, raut wajah Wina terlihat tidak berseri.Jefri yang melepaskan jas masih ada kemeja putih. Jika Wina melepaskan gaun, dia akan langsung telanjang.Wina melihat pandang semua orang seperti sedang menunggu dirinya melepaskan gaunnya. Tidak ada satu pun yang menyelamatkannya, bahkan Emil terlihat sangat menantikan sambil menatap tubuhnya.Wina sekarang seperti mangsa yang diawasi sekelompok anak-anak berkuasa ini.Jika patuh, mereka mungkin akan melepaskannya. Jika melawan, mereka pasti tidak akan membiarkan dia keluar dari ruangan ini dengan mudah.Menyadari hal itu, Wina pun mengendurkan kepalan tangannya.Wina berpikir, hidupnya juga tidak akan lama lagi, jadi untuk apa memikirkan harga diri.Ketika tangannya ke belakang hendak membuka ritsleting gaun, Jefri tiba-tiba berkata, "Karena aku nggak bisa main, jadi nyusahin Nona Wina. Ronde ini, aku gantikan dia melepaskan pakaian."Selesai berbicara, Jefri melepaskan kemeja putihnya. Otot-otot perutnya pun terlihat jelas.Mel

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 15

    Wina tidak menyangka Emil akan berbohong. Kebohongan itu membuat Wina tiba-tiba menjadi canggung.Wina tahu Jihan sangat menjaga kebersihan diri. Jihan pernah mengatakan Wina tidak boleh berhubungan intim dengan siapa pun.Wina ingin menjelaskan hal ini kepada Jihan, tetapi menyadari hubungan mereka sudah berakhir, jadi merasa tidak perlu menjelaskannya.Ketika Wina masih dalam kebimbangan, Jihan tiba-tiba mengangguk ke arahnya sambil berkata, "Kalau begitu murni, biarkan dia yang tuangkan."Melihat Jihan bersedia memberi Wina kesempatan, Emil segera menyerahkan botol anggur itu kembali kepada Wina dan berkata, "Cepat ke sana."Wina mengira Jihan akan marah. Dia tidak menyangka suasana hati Jihan tidak berubah, malah berubah pikiran dan memintanya untuk menuangkan anggur.Hal ini membuat Wina sedikit bingung, tetapi karena desakan Emil, Wina pun mengambil botol itu lagi dan membungkuk untuk menuangkan anggur untuk Jihan.Sebelum anggur itu keluar, Jihan menutup mulut gelas anggurnya la

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 16

    "Kak Jihan ...."Tersadar dari keterkejutan, Jefri segera memanggil Jihan, tetapi Jihan sama sekali tidak menoleh.Sambil melihat Jihan yang berjalan pergi itu, Emil bertanya terheran-heran pada Jefri, "Ada apa dengan sepupumu?"Jefri hanya tersenyum dan berkata, "Dia adalah satu-satunya pewaris Keluarga Lionel. Karena beban yang dipikulnya besar, kadang-kadang temperamennya sedikit aneh. Jadi, kamu dan Nona Wina jangan memasukkan perbuatannya ke dalam hati."Setelah menjelaskan, Jefri mengambil gelas anggur sambil minta maaf kepada Emil dan Wina, "Sebagai hukuman, aku menggantikannya minum sampai habis."Setelah menghabiskan dalam sekali teguk, Jefri meletakkan gelas ke meja dan berkata dengan ramah, "Kalian lanjut main dulu, aku pergi cek Jihan."Kesopanan Jefri membuat Emil tidak punya alasan untuk tidak melepaskannya, "Kalau begitu, kita buat janji lagi lain waktu."Jefri mengangguk, lalu mengenakan kemeja, mengambil jas dan bergegas pergi.Yeni masih ingin bermain, tetapi melihat

    Last Updated : 2024-01-19

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

DMCA.com Protection Status