Share

Bab 15

Author: Coklat Panas
last update Last Updated: 2024-01-19 18:18:28
Wina tidak menyangka Emil akan berbohong. Kebohongan itu membuat Wina tiba-tiba menjadi canggung.

Wina tahu Jihan sangat menjaga kebersihan diri. Jihan pernah mengatakan Wina tidak boleh berhubungan intim dengan siapa pun.

Wina ingin menjelaskan hal ini kepada Jihan, tetapi menyadari hubungan mereka sudah berakhir, jadi merasa tidak perlu menjelaskannya.

Ketika Wina masih dalam kebimbangan, Jihan tiba-tiba mengangguk ke arahnya sambil berkata, "Kalau begitu murni, biarkan dia yang tuangkan."

Melihat Jihan bersedia memberi Wina kesempatan, Emil segera menyerahkan botol anggur itu kembali kepada Wina dan berkata, "Cepat ke sana."

Wina mengira Jihan akan marah. Dia tidak menyangka suasana hati Jihan tidak berubah, malah berubah pikiran dan memintanya untuk menuangkan anggur.

Hal ini membuat Wina sedikit bingung, tetapi karena desakan Emil, Wina pun mengambil botol itu lagi dan membungkuk untuk menuangkan anggur untuk Jihan.

Sebelum anggur itu keluar, Jihan menutup mulut gelas anggurnya lagi.

Jihan melirik Wina dengan dingin dan berkata dengan datar, "Tuang sambil berlutut."

Perkataan itu membuat Emil seratus persen yakin bahwa Jihan sengaja menyusahkan Wina.

Namun, Emil tidak mengerti mengapa Jihan ingin menyusahkan Wina. Dia mulai berasumsi apakah mereka berdua saling kenal?

Mendengar ucapan itu, Wina sedikit tersentak tidak percaya. 'Dia minta aku menuangkan anggur sambil berlutut?'

'Aku memang pernah jadi kekasih rahasiamu, tapi bukan berarti aku adalah pelayan yang harus menuruti semua perintahmu.'

Wina berdiri tegak kembali dan berkata kepada Jihan, "Pak Jihan, aku nggak tahu kapan aku sudah menyinggungmu. Kalau kamu merasa kehadiranku sangat merusak pemandangan, aku bisa pergi dan tidak akan mengganggu kalian lagi."

Selesai berbicara, Wina meletakkan botol anggur di meja, lalu mengambil tas dan berbalik pergi.

Emil meraih tangan Wina dan berkata, "Jangan merusak suasana begitu. Kalaupun Pak Jihan nggak suka kamu, kamu nggak boleh menyinggungnya."

Emil masih ingin mendiskusikan masalah proyek bisnis. Dia tidak ingin kehilangan proyek di Kota Sinoa itu karena Wina.

Emil membujuk Wina dengan kata-kata manis, tetapi saat melihat Wina bersikeras untuk pergi, matanya tiba-tiba menjadi dingin.

Dengan berbisik, Emil mengancam Wina, "Jangan lupa teman baikmu."

Seketika, Wina menjadi tenang. Sebenarnya, dia ingin memanfaatkan serangan Jihan untuk pergi dari sini, tetapi tidak menyangka Emil akan bersikeras memintanya untuk menyenangkan Jihan demi proyek bisnis. Emil bahkan menggunakan Sara untuk mengancamnya. Hal ini membuat Wina sangat marah.

Akan tetapi, agar tidak melibatkan Sara, Emil kembali mengambil botol anggur dan berlutut di depan Jihan.

Melihat itu, Yeni tersenyum paling senang. Jefri hanya mengernyit. Ekspresi khawatir Emil menghilang dengan cepat. Sementara yang lain terlihat seperti sedang menonton sebuah pertunjukan.

Hanya Jihan, yang bersandar di sofa, memandang Wina dari atas seperti seorang raja.

Teringat malam-malam yang dihabiskan bersama Jihan, Wina tiba-tiba merasa semua itu tidak sepadan.

Wina berpikir dia bisa pergi dari kehidupan Jihan dengan bermartabat. Dia tidak pernah menyangka pada akhirnya dia akan menurunkan harga diri untuk menyenangkan Jihan.

Mungkin inilah perbedaan status mereka. Meskipun sudah menjadi kekasih rahasia selama lima tahun, dia tetap ditakdirkan untuk diinjak-injak oleh Jihan.

Untungnya, dia akan segera mati. Dia hanya perlu menahan semua hinaan ini selama beberapa bulan.

Memikirkan dirinya akan segera meninggalkan dunia ini, Wina menjadi tenang.

Wina berlutut dan menuangkan anggur ke gelas, lalu menyerahkannya kepada Jihan.

Jihan mengulurkan tangannya dan mengambil gelas anggur itu.

Tepat saat Wina mengira Jihan akan langsung minum, Jihan tiba-tiba mengangkat gelas itu dan menuangkannya secara perlahan ke kepala Wina.

Anggur merah itu mengalir dari ujung rambut, lalu jatuh ke wajah, leher dan gaun panjang tipis Wina.

Ketika tetesan anggur itu mengenai punggung tangannya, Wina perlahan menoleh ke Jihan dengan tatapan tidak percaya.

Yang terlihat adalah pandangan jijik dan dingin Jihan.

"Murahan."

Suara Jihan yang sangat dingin itu membuat Wina tidak bisa berhenti gemetar.

Wina mengepalkan tangan, menggigit bibir bawah dan memelototi Jihan seolah ingin menusuk Jihan dengan tatapannya.

Jihan sama sekali terlihat tidak peduli. Dia mengambil saputangan dan menyeka jari yang bersentuhan dengan tangan Wina ketika menerima gelas anggur.

Di mata Wina, tindakan itu bagaikan belati yang menusuk-nusuk hatinya.

Wina berpikir Jihan menyiraminya anggur dan memanggilnya murahan karena menurut Jihan dia sudah kotor. Semua perbuatan itu adalah pembalasan dari Jihan.

Wina sungguh ingin bertanya padanya. 'Kita sudah nggak ada hubungan lagi, apa urusanmu aku kotor atau tidak?'

Namun, Wina tidak memiliki keberanian untuk bertanya. Karena, masalah Emil sudah cukup menyusahkan dirinya. Jika ditambah bermasalah dengan Jihan, dia pasti tidak akan bisa melawan mereka.

Selesai menyeka tangan, Jihan membuang saputangannya, lalu bangkit dan pergi.

Melihat Jihan akan pergi, setengah dari pengawal di ruangan itu segera mengikutinya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Rokayah
ga suka peran wina knp dia keliatan lemah dan bodoh dia tau dia akan mati dan jihan gmn,jadi tdk ada yg perlu di harap kan di takut kan dan di jaga dari jihan, stidaknya dia punua harga diri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 16

    "Kak Jihan ...."Tersadar dari keterkejutan, Jefri segera memanggil Jihan, tetapi Jihan sama sekali tidak menoleh.Sambil melihat Jihan yang berjalan pergi itu, Emil bertanya terheran-heran pada Jefri, "Ada apa dengan sepupumu?"Jefri hanya tersenyum dan berkata, "Dia adalah satu-satunya pewaris Keluarga Lionel. Karena beban yang dipikulnya besar, kadang-kadang temperamennya sedikit aneh. Jadi, kamu dan Nona Wina jangan memasukkan perbuatannya ke dalam hati."Setelah menjelaskan, Jefri mengambil gelas anggur sambil minta maaf kepada Emil dan Wina, "Sebagai hukuman, aku menggantikannya minum sampai habis."Setelah menghabiskan dalam sekali teguk, Jefri meletakkan gelas ke meja dan berkata dengan ramah, "Kalian lanjut main dulu, aku pergi cek Jihan."Kesopanan Jefri membuat Emil tidak punya alasan untuk tidak melepaskannya, "Kalau begitu, kita buat janji lagi lain waktu."Jefri mengangguk, lalu mengenakan kemeja, mengambil jas dan bergegas pergi.Yeni masih ingin bermain, tetapi melihat

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 17

    Emil tiba-tiba menjadi tertarik ketika mendengar Wina berkata bisa membantu mendapatkan proyek tersebut.Penawaran harga untuk proyek di Kota Sinoa akan dimulai bulan depan. Emil dijanjikan bisa mendapatkan posisi alih waris jika bisa mendapatkan proyek tersebut.Namun, kali ini pesaingnya adalah Grup Gerad dari Kota Ostia yang merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dalam negeri. Sangat sulit bagi Emil mengalahkan Grup Gerad secara profesional, jadi dia ingin memenangkan proyek ini dengan berusaha menyenangkan Jihan.Namun, sangat sulit untuk menyanjung Jihan.Kali ini, kalau bukan karena bantuan Jefri, Emil bahkan tidak akan bisa bertemu Jihan.Oleh karena itu, Emil mulai berpikir sepertinya mustahil mendapatkan proyek itu dengan berusaha menyenangkan Jihan.Merupakan hal bagus jika Wina bisa membantunya mendapat proyek itu. Namun, Emil masih sedikit ragu pada Wina dan bertanya, "Kalau kamu bisa mengancam Jihan, kenapa nggak kamu gunakan untuk mendapatkan posisi?"Wina langsung

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 18

    Aroma Jihan bercampur aroma anggur mengacaukan hati Wina untuk sesaat.Jihan yang semakin mendekat membuat Wina merasa sedikit kewalahan dan mundur ke pintu mobil.Namun, karena ruangan di mobil terlalu sempit, punggung Wina dengan cepat menempel ke pintu.Jihan meletakkan satu tangannya di jendela mobil, lalu memeluk Wina dengan erat.Mata yang dingin itu menatap wajah Wina sejenak, lalu berpindah ke kalung berlian di lehernya.Setelah beberapa saat, terdengar suara tawa kecil dan cibiran, "Sepertinya 'sponsor' barumu memperlakukanmu dengan baik."Jihan jarang tersenyum dan lebih sering memasang wajah dingin.Namun, senyumannya bahkan lebih menakutkan dari ekspresi dinginnya.Wina hendak menjelaskan, tetapi kata 'sponsor' membuat dia terdiam.Sejak Emil memperkenalkannya sebagai pacar, penjelasan apa pun tidak akan ada artinya.Ketika melihat Wina tidak mengelak, ekspresi Jihan tiba-tiba menjadi masam.Jihan mengulurkan tangan indahnya dan menyentuh dari pipi hingga belakang telinga W

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 19

    Tubuh Jihan yang tinggi dan gagah tiba-tiba menegang.Sorot matanya yang dingin dan tak mendasar itu seolah-olah bisa membekukan orang sampai mati dalam sekali tatapan.Setelah menatap Wina beberapa saat, Jihan segera mengeluarkan tangannya dan mengambil belasan tisu basah, lalu menyeka jari-jarinya dengan panik.Melihat tingkah laku Jihan, Wina hanya bisa mencibir, "Pak Emil sudah bilang padamu dia sudah bercinta denganku, tapi kamu masih bersikeras untuk memeriksanya. Untuk apa repot-repot?"Mata dan bibir Wina penuh dengan senyuman. Tidak ada sedikit pun rasa marah atau malu yang terlihat, malahan terlihat penuh semangat.Wina yang bersikap tidak peduli dan berulang kali memprovokasi itu membuat Jihan tiba-tiba menjadi marah.Setelah membuang tisu basah kotor dari tangannya, Jihan meraih dagu Wina dengan kuat.Karena sangat kuat, dagu Wina yang kecil itu langsung membiru.Raut wajah Wina memucat karena kesakitan. Namun, Jihan tidak peduli hal tersebut dan langsung mendekatkan wajah

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 20

    Wajah Wina yang tergores cek itu terasa sakit.Setelah terpaku beberapa detik, Wina dengan tenang membungkuk dan mengambil cek tersebut.Saat melihat nominal yang tertera, perasaan pilu langsung menjalar ke seluruh hatinya.Bayaran 1 triliun untuk lima tahun itu, sungguh sepadan.Jika kembali ke lima tahun lalu, Wina sangat membutuhkan uang ini.Namun, sekarang Wina tidak membutuhkannya lagi karena dia tidak akan bisa dibawa mati.Dengan tenang, Wina mengembalikan cek itu ke dalam mobil."Pak Jihan sungguh murah hati, tapi kalau aku ambil uang ini, aku nggak akan bisa menjadi menantu Keluarga Rinos."Maksud dari perkataan Wina adalah dibandingkan dengan posisi menantu di Keluarga Rinos, uang satu triliun itu bukanlah apa-apa.Selain itu, menerima uang itu malah akan memengaruhi dia untuk menjadi bagian dari keluarga kaya raya.Setelah mendengar perkataan itu, Jihan baru mengerti alasan Wina tidak menginginkan sepeser pun darinya. Ternyata dia berencana menikah dengan pria dari keluarga

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 21

    Wajah Jihan berangsur-angsur menjadi lebih masam dan sorot matanya tajam seakan-akan bisa menembus tulang.Setelah meletakkan gelas anggur ke meja, Jihan menoleh ke Jefri dan berkata, "Menurutmu?"Jefri dengan berani berspekulasi, "Menurutku, kamu suka dia. Kalau nggak, kenapa kamu begitu marah hingga menyiramnya anggur setelah mendengar Emil bilang sudah tidur dengannya?"Jihan tersenyum sinis dan berkata, "Baru pisah denganku, dia sudah tidur dengan Emil. Aku hanya nggak terbiasa untuk sementara waktu. Aku hanya memberinya pelajaran, kenapa kamu merasa aku suka padanya?"Ketika mengatakan itu, sorot mata Jihan sudah kembali normal. Sikapnya seakan-akan tidak peduli dengan orang yang dia beri pelajaran itu.Jefri merasa sedikit lega ketika melihat Jihan seperti itu.Jefri tahu Jihan mengidap gangguan mental kebersihan. Oleh karena itu, sangat normal jika Jihan tidak bisa menerima wanita yang pernah bersamanya langsung tidur dengan pria lain.Selain itu, Jihan langsung memutuskan hubun

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 22

    Wina melirik Jefri yang duduk di kursi penumpang depan.Perasaan canggung Wina sedikit mereda ketika melihat Jefri menoleh ke luar jendela.Wina menundukkan kepala, menyeka air hujan di tubuhnya dengan tisu.Ketika pandangan Jefri tertuju pada kaca spion, dia melihat pantulan sosok kurus yang duduk di belakang itu.Wina yang tidak mengenakan mantel dan hendak naik taksi di tengah hujan membuat Jefri sedikit penasaran."Nona Wina, kenapa Tuan Muda Emil nggak antar kamu pulang?"Wina mengernyit kebingungan ketika mendengar "Tuan Muda Emil". Setelah beberapa saat, dia teringat bahwa dirinya sekarang adalah pacar Emil.Wina mengepalkan tisu di tangannya itu dan berbohong, "Aku bertengkar dengannya, lalu diusir dari mobilnya.""Ternyata begitu," jawab Jefri sambil mengangguk.Melihat Wina menggigil kedinginan, Jefri pun menyalakan pemanas dan tidak bertanya lagi.Suhu mobil yang perlahan-lahan naik itu mulai menghangatkan tubuh Wina yang sedingin es.Wina menatap Jefri dengan penuh rasa ter

    Last Updated : 2024-01-19
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 23

    Wina tiba di rumah dengan basah kuyup. Kemudian, dia segera melepaskan gaun dan kalung berlian, lalu memasukan kedua barang itu ke dalam kotak.Wina akan mengirimkan barang-barang itu ke Emil besok. Dia tidak merasa barang pemberian Emil terlalu menjijikan, jadi tidak akan pernah menginginkannya.Setelah menutup kotak itu, Wina masuk ke kamar mandi, menyalakan keran bak mandi dan berbaring di dalamnya.Wina mengambil sabun mandi dan menggosok wajah dan punggungnya dengan sekuat tenaga. Setelah kulitnya memerah, dia baru melihat dirinya di cermin.Setelah menghapus riasan di wajah, Wina terlihat pucat pasi. Sama sekali tidak berseri. Matanya juga begitu kusam seperti tidak bernyawa.Dia merasa dirinya berada di dalam kegelapan yang tidak ada kehangatan sedikit pun.Bagaikan semut kecil dan kotor, siapa pun bisa menginjaknya.Namun, dia adalah manusia yang memiliki harga diri."Harga diri."Ketika mengucapkan dua kata itu, Wina pun mentertawakan dirinya sendiri. Dia sadar sejak dia menju

    Last Updated : 2024-01-19

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

DMCA.com Protection Status