Share

Bab 885

Penulis: Coklat Panas
Sesuai dugaan Wina, ternyata Ellen memang berencana seperti itu. Namun, kenapa Ellen bersikeras menghancurkan orang-orang yang berarti untuk Jihan?

Wina hanya menemani Jihan ke sini. Betapa pun bingungnya dia, dia tidak mau berbicara. Dia hanya berdiri diam di samping Jihan.

Ketika Ellen melihat Wina diam, matanya yang jahat kembali ke Jihan. Ketika dia melihat cincin kawin di jari manis tangan kiri Jihan, ekspresinya berubah dingin.

"Kalian menikah?"

Pria yang dulu ingin menyembunyikan Wina, kini bersikap terbuka dan terang-terangan. Jihan memegang tangan Wina dan memperlihatkan cincin kawin mereka agar Ellen dapat melihatnya dengan jelas.

"Ternyata nggak sesuai dengan keinginanmu, ya. Pada akhirnya, aku menikahinya."

Setelah mendapatkan jawaban yang akurat, kebencian perlahan muncul di mata Ellen.

Dia membuang bukunya, lalu menunjuk ke arah Wina dengan tangannya yang kurus kering.

"Kamu berjanji pada kakakmu untuk menikahi Winata! Bisa-bisanya kamu ingkar janji dan berakhir menikahin
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 886

    Setelah Jihan menyelesaikan peringatannya, dia berhenti berbicara omong kosong dengan Ellen dan langsung menyatakan tujuan kunjungannya, "Aku datang ke sini untuk menanyakan dua hal. Kalau kamu menjawab dengan jujur, aku nggak akan mengajukan pergantian hukuman untuk adikmu. Tapi, kalau kamu bohong, aku akan menambahkan beberapa tuduhan lagi padanya sehingga dia dihukum mati."Adik laki-laki Ellen ingin menenggelamkan Jihan di kolam renang ketika dia berusia lima tahun. Jihan tentu saja tidak akan membiarkannya pergi. Sekarang dia bisa mengancam Ellen dengan nyawa adiknya sekaligus menuntut kebenaran dari mulut Ellen.Meskipun Ellen tidak memiliki kelemahan apa pun, dia masih sedikit khawatir dengan adik laki-lakinya yang sudah melakukan segalanya untuknya sejak kecil, jadi dia menyetujui kesepakatan itu. "Dua hal apa?"Jihan pun bertanya dengan suara dingin, "Yang pertama, apa kamu yang menyalakan api yang membakar ayahku?"Mendengar pertanyaannya, Ellen segera menyadari sesuatu. "Sep

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 887

    Jihan memandang wanita di kursi roda yang sudah menyakitinya tanpa henti dan berkata tanpa ekspresi, "Aku sudah mencoba untuk menyenangkan hatimu."Ketika dia berumur enam tahun, Jihan yang masih punya rasa sayang terhadap ibunya pun meniru kakaknya dan membeli kue yang disukai Ellen pada hari ulang tahunnya. Dia berlari ke kamar Ellen dan berkata dengan gembira, "Bu, aku sudah membelikan kue ulang tahun yang Ibu suka. Semoga Ibu panjang umur dan sehat selalu ...."Namun, Ellen tidak menanggapi Jihan dengan lembut seperti yang dia lakukan kepada Ryder. Ellen menjambak rambut Jihan dan menendangnya keluar kamar, lalu kakinya yang mengenakan sepatu hak tinggi menginjak-injak kue yang Jihan belikan sambil memaki, "Dasar bajingan! Masa seekor anjing membelikanku makanan? Aku nggak sudi makan ...."Sampai kemarin, Jihan tidak mengerti kenapa Ellen begitu kejam padanya. Sekarang setelah tahu kenapa, dia jadi merasa lega ....Mereka sama sekali bukan ibu dan anak, jadi bagaimana dia bisa meng

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 888

    Tidak peduli betapa kejamnya Jihan, dia tidak pernah mengira bahwa Ellen-lah yang mengganti obat Ryder.Dia tertegun untuk waktu yang lama sebelum sadar kembali karena tidak percaya. "Binatang saja nggak akan menyakiti anaknya sendiri. Ternyata kamu lebih busuk daripada mereka sampai menyerang putramu sendiri."Mata Ellen memerah dan dia menggelengkan kepalanya seperti orang kesetanan. "Nggak! Bukan itu masalahnya! Harusnya obat itu diminum oleh kamu, tapi entah kenapa malah kakakmu yang mengambilnya! Jelas-jelas aku menukar obatmu, kenapa malah dia yang memakannya? Bagaimana ini bisa terjadi ...."Saat Wina mendengar ini, dia merasa sedikit tertekan dan meraih lengan Jihan. "Jadi orang yang ingin dia bunuh adalah kamu ....""Omong kosong!"Ellen meraung marah, menunjuk ke arah Jihan dan berkata, "Siapa bilang aku ingin membunuhnya? Obat itu hanya akan menurunkan IQ-nya, bukan membunuhnya. Dia adalah mainanku, aku ingin membuatnya bertahan hidup untuk menyiksanya selamanya! Mana mungki

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 889

    Setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil, Wina melihat Jihan memegangi kepalanya dengan satu tangan dan tampak fokus berpikir. Itu sebabnya Wina menduga Jihan sudah tahu siapa yang mengganti obat kakaknya.Wina tidak bertanya tentang rahasia Keluarga Lionel, tetapi Jihan menoleh menatapnya dengan sorot tatapan mendalam."Sayang, aku juga baru tahu kemarin kalau ada rahasia gelap di balik kelahiranku. Tolong kamu ... jangan membenciku."Ternyata Jihan khawatir Wina tidak akan menyukai rahasia kelahirannya, itu sebabnya Jihan menatap Wina dengan sangat murung.Wina pun mengelus-elus rambut Jihan."Aku nggak peduli rahasia apa di balik kelahiranmu, aku nggak akan pernah membencimu. Yang aku cintai hanyalah kamu."Bahkan sekalipun Jihan bukan orang kaya atau sosok yang memesona, Wina akan tetap mencintainya selamanya.Ekspresi tegang Jihan perlahan menjadi lebih rileks. Dia merangkul pinggang Wina, lalu memeluk Wina di pangkuannya.Jihan menyandarkan kepalanya ke kursi mobil sambil menga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 890

    Wina sontak menjadi gelisah sehingga dia melangkah maju dan meraih lengan Jihan. "Sayang, kepalamu sakit lagi?"Kepala Jihan benar-benar sakit. Dia takut Wina akan khawatir, jadi dia segera meletakkan jarinya dan berpura-pura berkata dengan cuek, "Nggak kok, aku cuma agak capek. Nggak usah kepikiran soal itu."Mana mungkin Wina tidak memikirkannya di saat dia tahu Jihan menderita tumor otak? "Kalau sakit, kamu harus memberitahuku. Jangan sembunyikan dariku."Jihan mengangguk kecil dan menatap Wina dengan ragu-ragu. Dia merasa tidak seharusnya dia menyembunyikan soal itu dari Wina, tetapi dia juga tidak ingin mengatakan yang sebenarnya.Wina sudah bersama Jihan selama bertahun-tahun, jadi dia sudah bisa menebak apa yang Jihan pikirkan dari perubahan ekspresinya. Sekarang, hanya bertanya tentang siapa ibu kandungnya saja sudah membuat Jihan pusing dan tidak berani menatap Wina. Rasanya seperti ibu kandung Jihan memiliki hubungan tertentu dengan Wina ....Wina pun berpikir. Setelah Killia

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 891

    Wina tidak ingin memikirkan masa depan secara mendalam, dia menjauhkan tangan Jihan yang menutupi bibirnya. "Ibumu Wanda atau anak haram yang bernama Yuri?"Karena Wina bahkan sudah tahu tentang Yuri dan Jihan sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi, Jihan pun menggertakkan gigi dan mengatakan yang sebenarnya, "Yuri."Wina mengangguk mengerti. Jordan sudah pernah mengatakan bahwa salah satu dari ketiga saudara perempuan itu bukan anak Keluarga Dinsa, tetapi Jordan tidak tahu siapa.Saat sedang berpikir, Jihan tiba-tiba meraih dagu Wina dan mengangkatnya sehingga Wina menatapnya. "Apa kamu sedang memikirkan tentang perceraian?"Wina pun menjawab, "Bukan, ini soal ucapan Jor ...."Belum sempat Wina mengucapkan nama Jordan, Jihan sudah menyela lagi dengan mata yang memerah, "Kita cuma sepupuan, bukan saudara kandung. Itu nggak jadi masalah. Tolong jangan ceraikan aku ...."Wina yang disela dua kali pun memandang Jihan yang tampak begitu sedih dan balas sedikit mengernyit. "Sekalipun kita

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 892

    Di kantor direktur rumah sakit, Wina dan Jihan sedang duduk di sofa menunggu hasil tes DNA.Jihan terus menggenggam tangan Wina. Tangan Jihan sendiri terasa begitu panas.Walaupun ekspresi Jihan terlihat biasa saja, Wina tahu pria itu merasa sangat gugup."Nggak apa-apa, jangan takut."Wina menenangkan Jihan dengan mengusap-usap telapak tangan Jihan, sementara Jihan menunduk dan melirik ke arah Wina."Kalau Wanda adalah anak yang diadopsi oleh Keluarga Dinsa, itu berarti kita tetap sepupuan. Apa ... yang akan kamu lakukan?"Jordan bilang salah satu dari ketiga saudara perempuan itu bukan anak Keluarga Dinsa, Jadi selain Veransa dan Yuri, ada juga 30% kemungkinan bahwa Wanda yang merupakan ibu Jodie adalah anak adopsi.Sekalipun Wina mencurigai ibunya bukan anak Keluarga Dinsa, semuanya tidak pasti tanpa bukti tes DNA. Wajar saja Jihan jadi khawatir.Wina juga memikirkan pertanyaan ini dalam perjalanan ke rumah sakit. Bisakah dia mengabaikan etika dan moralnya demi Jihan?Dia menjawab d

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 893

    "Masuk," kata Jihan. Lilia pun berjalan masuk.Wina mengepalkan tangannya dan menatap laporan di tangan Lilia dengan gugup.Walaupun dia sudah mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan, tetap saja dia merasa tegang menunggu jawaban Lilia.Lilia menatap Jihan dengan jahil, lalu membuka dokumen berisi hasil tes DNA di depan mereka berdua."Apa hasilnya?"Dibandingkan dengan Jihan yang tenang, Wina justru jauh lebih gelisah. Wina bahkan langsung bertanya tanpa menunggu Lilia bicara.Lilia mengeluarkan laporan itu dan menyerahkannya kepada Wina. "Kamu dan Pak Jihan nggak memiliki hubungan darah ...."Wina menatap angka yang tertera, lalu berkata dengan lega, "Kayaknya Jordan nggak membohongiku ...."Setelah itu, Wina pun berbalik badan dan berjalan menghampiri Jihan. Dia menunjuk sederet angka yang tertera di atas kertas, lalu berkata dengan penuh semangat, "Lihat, Sayang! Kita sama sekali nggak punya hubungan darah! Kamu lega, 'kan?"Jihan tidak tahu dia harus merasa lega atau tidak, di

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status