Share

Bab 802

Penulis: Coklat Panas
Sara mengikuti arah jari Jefri. Dia menunduk menatap gaun tidurnya.

Sewaktu masih menjadi kekasih Jefri, semua pakaian lama Sara dibuang dan Jefri akan mengirimkan Sara banyak pakaian mewah setiap dua minggu sekali.

Lemari Sara pun penuh dengan pakaian, tas dan perhiasan bermerek yang dibelikan oleh Jefri.

Karena barang-barang ini sangat berharga dan banyak, Sara yang terbiasa hidup hemat pun tidak tega membuangnya. Itu sebabnya dia terus mengenakannya.

Sekarang jika dipikir-pikir lagi, sepertinya harusnya dia mengembalikan barang-barang pemberian mantannya, ya? Kenapa Sara tidak terpikirkan akan hal itu?

Ekspresi Sara pun mendadak berubah.

"Nanti pas pulang, aku akan mengembalikan semua yang pernah kamu berikan kepadaku."

Setelah itu, Sara bergegas hendak menutup pintu seolah-olah dia tidak ingin melihat Jefri lagi.

Jefri menempelkan satu kakinya ke kusen pintu, lalu mendorong pintu terbuka dan berjalan masuk.

Sara refleks mundur selangkah.

Respons defensif itu membuat Jefri jadi mara
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 803

    "Dokter Sandy, pasien tiba-tiba mengalami pendarahan perut ...."Tepat sebelum Sandy membuka pintu kamar mandi, suara dokter bedah pun terdengar dari earphone yang satu lagi.Sandy terpaksa duduk kembali dan mengenakan earphone yang dia lepas, lalu fokus menuntun lajunya operasi ....Jefri baru berhenti mencium Sara setelah wanita itu kesulitan bernapas.Tubuh Sara tampak gemetar menahan amarah.Sara ingin sekali menampar Jefri dengan kencang, tetapi dia tidak bisa bergerak.Jadi, Sara menggertakkan giginya dan memaki Jefri."Jefri, kamu tahu nggak sih aku ini sudah punya pacar! Kalau kamu memperlakukanku kayak gini, gimana aku harus menghadapinya!"Kata-kata "pacar" itu menyulut amarah Jefri lagi."Bukannya aku sudah menyuruhmu untuk putus darinya? Karena kamu nggak mau memutuskannya, bersiaplah tanggung akibatnya!"Sara sontak menatap Jefri dengan mata yang terbelalak kaget."Kayaknya otakmu nggak beres, ya!""Memang!"Jefri menunduk dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Otakku mem

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 804

    "Kamu mau ngapain?"Jefri menyeret Sara ke pintu kamar mandi dan mendorongnya ke pintu kamar mandi.Sara sangat panik sehingga dia segera menoleh ke belakang. Sosok Sandy dengan punggung menghadap mereka terpantul di kaca buram.Sandy, yang memakai headphone peredam bising, tidak melihatnya, tapi Sara takut dia akan mengetahuinya.Namun, Jefri sama sekali tidak peduli dengan kepanikan Sara. Dia memegang pergelangan tangan Sara dengan satu tangan dan meraih piamanya dengan tangan lainnya.Jefri sudah tahu bagian mana yang paling sensitif bagi Sara. Hanya dengan sentuhan ringannya, Sara bahkan tidak berani bergerak."Jefri, kamu ...."Sebelum kata-kata itu terucap, ada rasa dingin lagi di bibir merah yang menyergap.Bau tembakau dan alkohol menyerbu masuk dan bahkan udara di mulutnya pun hilang dalam sekejap.Pria itu seperti ingin menghukumnya, menciumnya dengan membabi buta dan memegang tangannya lebih keras lagi.Ini pertama kalinya Sara melihat Jefri seperti ini. Dia tampak gila, cer

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 805

    Ketika mendengar bahwa Sara akan putus dengan Sandy, kekesalan Jefri pun sedikit mereda.Setelah menatap Sara beberapa saat, dia mengangkat tangannya dan memeluknya lagi.Kali ini seperti memegang harta yang hilang, dia memeluk Sara erat-erat, tidak mau melepaskannya."Kak Sara, setelah kamu putus dengannya, kita akan tetap bersama seperti sebelumnya.""Aku janji nggak akan pernah main-main dengan wanita lagi. Aku hanya akan baik padamu. Kalau kamu mau, aku akan mengajakmu menemui ...."Jefri hendak mengatakan akan melamar Sara di depan orang tua Jefri, tetapi Sara yang berada dalam pelukannya menggelengkan kepala dengan lembut."Nggak, aku nggak akan kembali bersamamu."Tangan yang memegang pinggangnya tiba-tiba menegang.Jefri menunduk dan menatap wanita di pelukannya."Apa maksudmu?""Apa kamu tuli?"Sara mengangkat matanya untuk menatapnya tanpa rasa takut."Aku, Sara, nggak akan kembali bersamamu atau punya pacar. Aku akan hidup sendiri selama sisa hidupku."Buat apa punya pria? D

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 806

    Karena pengawal itu tidak bisa melarang Jefri, dia pun menyalakan korek api dan menyodorkannya ke bibir Jefri yang sedang menggigit rokok ...."Tuan Muda Jefri, isapan pertamanya jangan dihirup dalam-dalam, nanti tersedak ....""Uhuk! Uhuk, uhuk ...."Sebelum pengawal itu sempat mengajari Jefri cara merokok, Jefri sudah keburu tersedak dan terbatuk-batuk karena mengisap rokoknya."Tuan Muda Jefri baik-baik saja?"Pengawal itu sangat ketakutan sehingga dia segera mengangkat tangannya yang besar hendak menepuk-nepuk punggung Jefri.Karena takut tepukannya justru melukai Jefri, pengawal itu pun ganti menggaruk-garuk punggung Jefri. Namun, itu sama sekali tidak memberikan efek apa-apa.Setelah Jefri kembali bernapas dengan normal, dia mengambil rokok itu lagi dan hendak memasukkannya ke dalam mulutnya.Kenapa Sara bisa merokok, tetapi dia tidak bisa?Sebelum dia sempat menggigit puntung rokoknya, sebuah tangan putih terulur dan merebut rokok itu."Kamu ini, ngapain belajar merokok?"Jefri

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 807

    Sara berdiri di pintu kamar mandi dan menunggu sampai Sandy selesai berbicara dengan pihak rumah sakit sebelum dia mengumpulkan keberanian untuk membuka pintu kamar mandi.Ketika Sandy berbalik, dia melihat Sara berdiri di luar pintu dengan wajah serius.Dia mengernyit dan melepas earphone kedap suaranya, lalu berjalan menuju Sara."Kamu kenapa, Sara?"Saat Sandy berada cukup dekat, dia menyadari wajah Sara yang memerah. Bibirnya juga tampak bengkak seolah habis dicium dengan penuh gairah.Sara tidak tahu harus bagaimana menghadapi Sandy. Dia menundukkan kepalanya untuk menutupi penampilannya yang acak-acakkan, tetapi Sandy menahan bahunya."Sara, siapa yang melakukan ini kepadamu? Beri tahu aku, biar aku yang memberinya pelajaran!"Suara Sandy yang lembut menyiratkan amarah seolah-olah dia tidak keberatan dengan apa yang dilakukan Sara. Yang dia pedulikan hanyalah apakah Sara dipaksa atau tidak.Sara menjadi makin bersalah. Sandy benar-benar baik. Bagaimana Sara bisa layak menjadi pas

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 808

    Tentu saja Jefri juga melihat mereka. Tubuhnya yang bersandar dengan malas di atas sofa bahkan langsung menjadi kaku karena melihat Sandy dan Sara saling bergandengan tangan.Amarah yang pada akhirnya berhasil dia redam pun mulai tersulut kembali. Matanya menyalang marah menatap kedua sejoli itu!Jelas-jelas Jefri sudah menyuruh Sara memutuskan Sandy, tetapi bukan hanya Sara tidak memutuskan Sandy, dia malah mendatangi Jefri bersama "kekasihnya" itu. Nyali Sara memang besar, ya!Sandy akhirnya melihat sosok Jefri yang sedang duduk di antara para pemuda kaya lainnya, persisnya di sofa yang terletak di sudut ruangan. Sosoknya tertutup oleh cahaya lampu."Tuan Muda Jefri."Sandy berjalan menghampiri Jefri sambil menggandeng Sara. Dia sama sekali tidak takut dengan identitas dan status Jefri ataupun para pemuda kaya lainnya di sini."Aku ke sini cuma untuk memberitahumu untuk jangan pernah mengusik pacarku lagi. Kalau nggak ....""Kalau nggak apa?"Jefri langsung menyela ucapan Sandy denga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 809

    Begitu melihat Sara berada di jalur pukulannya, tinju Jefri pun langsung terhenti di tengah udara.Sara sudah memejamkan matanya bersiap menerima pukulan Jefri dengan tubuh yang gemetar, tetapi dia tidak merasakan apa-apa.Sara tahu Jefri sudah menarik tangannya kembali, tetapi dia tidak menoleh ke belakang. Dia hanya menundukkan kepalanya untuk memeriksa luka di wajah Sandy."Kak Sandy nggak apa-apa?"Sandy termangu menatap Sara yang mengadang melindunginya. Dia baru tersadar kembali setelah Sara bertanya kepadanya."Aku ... nggak apa-apa."Sandy tidak menyangka Sara akan melindunginya seperti ini. Sandy pun menjadi makin yakin bahwa dia tidak melakukan kesalahan apa pun dengan membela Sara.Sara menatap Sandy yang masih sadar meskipun sudah terluka cukup parah, lalu berbalik menatap Jefri yang terlihat marah dan tidak percaya."Tuan Muda Jefri, kita ketemu lagi di kantor polisi saja. Aku akan lapor polisi karena kamu sudah melecehkanku dan menghajar pacarku."Setelah itu, Sara mendor

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 810

    Setelah mengantar Sandy ke rumah sakit, Sara langsung melapor polisi tanpa rasa takut.Saat Jefri kembali ke vilanya di Kota Ostia, polisi pun menangkapnya dan menggiringnya ke kantor polisi.Jefri takut pihak kepolisian Kota Ostia akan memberi tahu Keluarga Lionel, jadi dia masuk ke mobil polisi dengan patuh untuk pertama kalinya.Begitu memasuki kantor polisi, Jefri melihat Sara sedang menempelkan sekantong es batu ke wajah Sandy.Dia mendengus marah dan menoleh ke samping, tetapi polisi mendorongnya menuju ruang interogasi.Lama sekali Jefri diinterogasi oleh polisi terkait kenapa Jefri memukuli Sandy. Jefri hanya menjawab dia ingin menelepon pengacaranya.Tengah malam, pihak kepolisian pun membangunkan Artha. Dia bahkan tidak sempat berganti pakaian. Dia langsung datang ke kantor polisi sambil mengenakan sandal.Setelahnya, dia menghabiskan beberapa saat bernegosiasi langsung dengan pihak kepolisian."Kalau Nona Sara menuntut Tuan Jefri atas pelecehan seksual, Tuan Jefri mungkin ha

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status