Share

Bab 744

Saat Zeno memikirkan hal ini, dia merasa bayangan tebal tiba-tiba menyelimuti sisi tubuhnya.

Tangannya yang memegang pisau dan garpu tiba-tiba gemetar ....

Dia perlahan mengangkat kepalanya dan melihat bayangan itu ....

"Tu ... Tuan ...."

Jihan berdiri membelakangi cahaya. Bulu mata panjangnya menutupi mata, membuat pandangan matanya tampak suram.

"Zeno, kamu duduk di tempatku dan mengatai aku kejam? Apa menurutmu aku terlalu baik hati akhir-akhir ini?"

Eh?

Tuan, kenapa bisa sampai dihubungkan ke sana?!

Jelas-jelas istrimu yang pertama kali menyebutmu kejam. Dia hanya ikut-ikut saja!

Zeno hendak bangkit dan membela diri ketika dia melihat Tuan Malam melemparkan piring makan di tangannya ke atas meja ....

"Kalian berdua harus makan semua makanan yang aku masak, kalau nggak ...."

"Nggak perlu diancam, aku akan memakannya sekarang juga!"

Zeno tidak menunggu Jihan selesai bicara dan segera menyatakan pendiriannya!

Wina yang sudah kenyang menatap Jihan sambil tersenyum.

"Sa ..."

"Nggak ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status