Share

Bab 684

Author: Coklat Panas
"Kebetulan Reo mengambil jurusan psikologi anak dan pintar banget dalam bidang itu. Pas banget nih waktunya, nanti akan kuminta dia ke sini," kata Lilia.

"Reo memang hebat banget. Kalian itu pasangan yang serasi tahu. Kapan akta pernikahan kalian akan diambil?" sahut Sara.

"Setelah acara pernikahan Pak Jihan dan Wina selesai," jawab Lilia. "Aku nggak mungkin melangkahi bosku dalam masalah kayak gini, 'kan?"

Sara pun tertawa dengan geli. Setelah itu, dia bertanya dengan kaget seolah baru menyadari bahwa Wina masih berdiri di sampingnya, "Loh, Wina? Kok masih di sini?"

Wina terdiam lagi.

Pada akhirnya, Wina memerintahkan para pengawal untuk menjaga Sara dan yang lainnya, lalu pulang ke rumah Keluarga Lionel bersama Daris.

Jihan sudah bangun. Sekelompok orang yang bertopeng berdiri di dalam kamar Jihan, Zeno berdiri paling depan.

Sebelum Wina membuka pintu dan masuk, suara dingin Jihan yang khas itu terdengar dari dalam,

"Zeno, serahkan bukti bahwa Robert-lah yang menabrak Alan mati denga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 685

    Pada dasarnya, Jihan memang selalu bertindak semaunya dan tidak bisa dihalangi oleh siapa-siapa.Wina pun membuka pakaian rumah Jihan yang longgar dan kasual, lalu memperhatikan perban yang menutupi sekujur punggung Jihan.Demi mengurus masalah Robert, Jihan sampai berganti baju dan turun dari kasur.Walaupun lukanya belum sembuh, pria itu tetap bersikeras mau menikah sesuai dengan rencana awal. Mana mungkin Wina tega membiarkannya begini?"Kamu istirahat dulu, ya? Nanti kita bicarakan lagi soal acara pernikahan kita."Wina menurunkan pakaian Jihan dengan lembut, lalu menggandeng lengan Jihan hendak memapah pria itu kembali ke atas kasur. Namun, Jihan mencengkeram pergelangan tangan Wina."Wina, kamu sudah nggak mau menikah lagi, ya?"Jihan menunduk menatap Wina dengan mata yang tampak memerah. Dia sudah lama mendambakan pernikahannya dengan Wina, tetapi Wina malah mengatakan "nanti dibicarakan lagi" dengan begitu santainya."Aku cuma takut lukamu ....""Sekalipun aku sudah mati, aku a

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 686

    Walaupun Sara memiliki aset lebih dari ratusan miliar dengan pendapatan tahunan sebesar puluhan miliar lebih, tetap saja dia merasa getir mengeluarkan 200 juta begitu saja.Bukannya dia tidak rela, tetapi dia merasa seperti tertipu! Kenapa bisa-bisanya dia bertaruh seperti itu dengan Lilia?Dasar kekanak-kanakan!Pikirannya terlalu sempit!Sara duduk di sofa sambil memukuli bantalnya, lalu mengutuki kebodohannya sendiri sambil menggertakkan gigi. Gisel sontak tertawa dengan geli ....Lilia tertegun sesaat menatap tawa Gisel, lalu berkata, "Sara, lihat, Gisel ketawa."Sara juga melihat tawa Gisel, jadi dia mencubit wajah mungil Gisel dengan gemas. "Sudahlah. Melihatmu tertawa membuatku merasa sepadan ngeluarin uang segitu."Lilia pun menekuk lututnya dan menyandarkan siku di atasnya, lalu menumpukan dagunya pada satu tangan sambil menatap Gisel.Melihat Gisel yang kembali menunduk bermain balok setelah tertawa itu membuat Lilia mendadak merasa penuh dengan perasaan mendamba."Sara, past

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 687

    Sara meletakkan ponselnya dengan perasaan yang sudah tidak lagi berkecamuk, lalu duduk di atas karpet dan bertanya kepada Lilia, "Bukannya waktu itu kamu bilang mau mengenalkanku dengan kenalan doktermu? Kapan aku bisa bertemu dengannya?""Bukannya setelah kencan buta waktu itu kamu bilang nggak akan mau kencan buta lagi?" tanya Lilia sambil menatap Sara dengan kaget.Waktu itu, Manajer Kerry memberi tahu Sara bahwa dia ingin mengenalkan pasangan kencan buta untuk Sara. Siapa sangka pasangan itu ternyata Manajer Kerry sendiri.Sara duduk di dalam kafe sambil menatap Manajer Kerry yang menyatakan cinta kepadanya dengan gemetar. Sara merasa geli sekaligus kesal.Dia tidak menyangka bahwa selama ini ternyata Manajer Kerry memendam rasa kepadanya. Sebenarnya, Manajer Kerry adalah pasangan yang sepadan untuknya. Mereka sama-sama sedang mencari pasangan hidup untuk kedua kalinya.Masalahnya, Sara tidak merasa tertarik atau memiliki perasaan apa pun kepada Manajer Kerry. Dia hanya menganggap

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 688

    Selama beberapa hari terakhir ini, Wina tinggal bersama dan merawat pria itu dengan telaten. Begitu melihat bekas luka Jihan mulai mengelupas, Wina pun perlahan-lahan merasa lebih lega.Wina menunggu sampai Profesor Andaru selesai mengganti perban, lalu bertanya dengan cemas, "Apa bekas lukanya bisa hilang setelah sembuh?"Profesor Andaru melepas sarung tangan sterilnya dan menjawab, "Bisa hilang kalau lukanya dangkal, tapi sulit hilang kalau lukanya terlalu dalam. Tapi, tenang saja. Aku akan menggunakan obat terbaik untuk meminimalisir kemungkinan lukanya membekas di kulit Pak Jihan."Walaupun penjelasan yang diberikan singkat, tetap saja Profesor Andaru adalah seorang ahli bedah yang terkenal di penjuru dunia. Selama pria itu ada di sini, bekas luka Jihan tidak akan jadi masalah.Jawaban Profesor Andaru itu akhirnya membuat Wina berhenti mengernyit. "Terima kasih, Profesor Andaru.""Sama-sama," jawab Profesor Andaru sambil melambaikan tangannya.Setelah itu, Profesor Andaru menganggu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 689

    Wina tidak tahu mengenai risiko ini. Dia memegang guci abu kakaknya sambil menatap Jihan dengan cemas. "Doktermu ikut nggak?"Jihan balas mengangguk kecil, lalu mengelus-elus kepala Wina untuk menenangkan wanita itu. Setelah itu, dia melirik ke arah Gisel yang sedang meringkuk di sudut kursi.Begitu menyadari tatapan Jihan yang tertuju kepadanya, Gisel langsung mengalihkan pandangannya dan menundukkan kepalanya untuk bermain dengan boneka di tangannya ....Jihan juga hanya melirik sekilas sebelum memalingkan kepalanya.Karena Jihan sudah berhenti menatapnya, Gisel pun diam-diam melirik Jihan melalui ekor matanya.Karena mereka duduk berhadapan, jadi Gisel bisa langsung melihat garis wajah Jihan yang tajam.Sepertinya Paman Tampan jauh lebih kurus daripada sebelumnya, tetapi ketampanannya tetap sama.Tidak ada paman lain yang mampu menandingi ketampanan Paman Tampan. Benar-benar memesona dan memukau.Gisel menatap Jihan selama beberapa saat, lalu tiba-tiba menyodorkan bonekanya kepada J

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 690

    Setelah pesawat pribadi itu mendarat, sekelompok anggota Organisasi Shallon yang berpura-pura menjadi preman pun berpencar ke segala arah, tetapi tetap mengikuti rombongan Jihan dengan saksama.Di pintu keluar bandara, Wina menggandeng tangan Gisel, sementara tangannya sendiri digandeng oleh Jihan. Mereka tampak seperti keluarga yang bahagia.Yang pria tampak dingin dan berwibawa, yang wanita tampak anggun dan elegan, sementara si anak perempuan tampak menggemaskan.Di belakang mereka, tampaklah sekumpulan pengawal yang mengenakan jas dan dasi formal. Dua orang yang berjalan paling depan dari sekelompok pengawal itu juga sangat tampan.Begitu Jihan dan yang lainnya muncul di bandara, semua orang yang melihat mereka sontak memekik dengan kagum dan buru-buru mengeluarkan ponsel untuk memotret.Sayangnya, hanya punggung mereka saja yang sempat terfoto karena mereka semua bergegas masuk ke dalam sederet mobil mewah. Kelihatannya benar-benar spektakuler ....Mereka menginap satu malam di vi

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 691

    Tidak ada satu pun yang berani mengambil Gisel saat Jihan berada di sampingnya. Kata-kata menenangkan darinya membuat Gisel berhenti menangis."Kalau begitu aku akan memberikan buket bunga krisan pada Ayah dan Ibu."Dia sudah pernah melihat seorang anggota keluarga kerajaan meninggal dan di sana, di atas batu nisan diletakkan buket bunga krisan.Ayah dan ibunya sudah meninggal, jadi secara naluriah mereka ingin putri mereka mengirim bunga krisan.Jihan melambaikan tangannya dan seseorang segera mengambilkan banyak sekali bunga krisan. Buket bunga itu sedikit berat, tapi Gisel bisa membawanya.Jihan membuka pintu mobil dan membiarkan Gisel keluar sendiri. Dia juga turun dari mobil.Begitu Zeno melihat mereka keluar seperti itu, dia segera berkata, "Pak, jangan pergi. Seseorang dari Keluarga Chris nggak akan membiarkan kalian begitu saja."Jari ramping dan bersih Jihan memegang pintu mobil lalu dengan acuh tak acuh menjawab pertanyaan Zeno, "Mereka nggak akan berani melakukannya."Kalau

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 692

    Wina melihat kedatangan Gisel. Sesaat dia terkejut dan berbalik untuk melihatnya lebih jelas. Tepat saat melihatnya lagi, dia melihat seorang pria sedang menaruh tangannya di saku dan berdiri di belakangnya.Pria itu mengenakan jas hitam. Berdiri tegak seperti patung. Fitur wajahnya sempurna dan tanpa cela.Melihat Jihan keluar dari mobil, Wina mengerti kalau dia membawa Gisel untuk memberi penghormatan terakhir pada Vera dan Alvin.Niat awal Wina adalah menunggu sampai Keluarga Chris pergi sebelum membawa Gisel untuk memberikan penghormatan. Mencegah Keluarga Chris untuk merebut anak itu.Namun, begitu melihat penampilan Jihan yang menakjubkan, pria itu tampaknya tidak akan membiarkan Keluarga Chris merebut anak itu.Lalu, dia membiarkan Gisel mengirim orang tuanya ke perjalanan terakhir agar anak itu tidak akan menyesal kelak.Setelah Wina memikirkannya, dia berjalan dan meraih kepala kecil Gisel lalu mengusapnya."Gisel, ibumu ada di sini. Kalau kamu ingin mengatakan sesuatu, kataka

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status