Share

Bab 400

Setelah menyelesaikan sesi pagi itu, Jihan akhirnya mengambilkan Wina banyak sekali peralatan menggambar dari ruang kerjanya.

Saat Wina hendak mengambil barang-barang itu, Jihan menggandeng tangannya dan mengajaknya ke ruang kerja yang lain.

Ruangan ini berukuran lebih besar dari ruang kerja Jihan, desain ruangan ini dibuat mengikuti gaya Benua Endoa. Sinar matahari yang menembus dari jendela membuat ruangan ini terasa begitu hangat dan terang.

Jihan meletakkan semua barang yang Wina perlukan di atas sebuah meja panjang, lalu mengusap rambut pendek Wina dengan penuh kasih sayang.

"Ruangan ini cukup oke, Wina?"

"Ya."

Meja kayu yang kekar dan panjang itu sudah cukup besar dan lebar bagi Wina untuk mengukur dan mendesain arsitektur.

Saat Wina hendak duduk di depan meja dan mulai mendesain, Jihan malah menggendongnya.

Wina yang tiba-tiba digendong sontak menatap Jihan dengan malu dan enggan. "Nggak mau ...."

Jihan pun tertawa kecil. "Kamu 'kan belum sarapan, ayo makan dulu."

Wajah Wina son
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status