Share

Bab 167

Lilia tidak mengatakan seberapa besar pertikaiannya dan Wina juga tidak bertanya.

Keduanya terdiam beberapa saat, lalu Lilia membuka laci dan mengeluarkan beberapa kotak obat yang baru tiba itu dan menyerahkannya kepada Wina. "Ingat untuk minum obat-obat ini tepat waktu," ujar Lilia.

Setelah mengucapkan terima kasih, Wina hendak mentransfer uang obat itu dengan ponselnya, "Dokter Lilia, berapa harganya? Aku transfer uangnya ke kamu."

Lilia melambaikan tangannya dan berkata, "Nggak perlu, bagiku ini hanya beberapa kotak obat saja, sebaliknya kamu kelihatan sedang kekurangan uang, ya?"

Wina menggelengkan kepalanya dan berkata, "Orang yang hidupnya sudah nggak lama lagi seperti mana mungkin kekurangan uang. Hanya saja, aku ingin meninggalkan lebih banyak uang untuk kakakku."

Lilia mengangguk, mengerti ucapannya. Kemudian, dia teringat sesuatu dan menyerahkan sebuah kartu nama kepada Wina.

"Dia adalah seorang dokter spesialis jantung terkenal di Kameria. Pak Jihan mengundangnya untuk menca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status