Share

Bab 166

Penulis: Coklat Panas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-21 15:56:20
Yuno tercekat, seolah tersadar kembali. Emosi yang aneh di matanya dengan cepat memudar dan digantikan oleh rasa kebencian.

"Aku bukan kakakmu!"

Dia mendorong Lilia menjauh dan mundur selangkah. Saat menatap Lilia lagi, sorot matanya penuh dengan kebencian.

"Kakakmu hanya si berengsek itu. Aku nggak ada hubungan darah denganmu!"

Lilia tidak bereaksi sama sekali terhadap sorot mata Yuno yang penuh kebencian itu, seakan-akan dia sudah terbiasa.

Sikap tenang Lilia itu semakin kebencian Yuno membesar. Dia melangkah maju, meraih wajah Lilia yang masih bengkak itu, menggertakkan gigi dan berkata, "Lilia, kamu malah mengikuti si berengsek itu bekerja dengan Jihan. Mulai hari ini, kita lanjutkan permainan saat masih kecil kita ...."

Mendengar Yuno ingin melanjutkan permainan yang mereka mainkan saat kecil, tubuh Lilia gemetar sejenak, tetapi dia tetap menunjukkan ekspresi keras kepala, yang menolak untuk mengaku kalah.

Yuno langsung menamparnya dan berseru, "Kalau kamu melihatku seperti itu la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 167

    Lilia tidak mengatakan seberapa besar pertikaiannya dan Wina juga tidak bertanya.Keduanya terdiam beberapa saat, lalu Lilia membuka laci dan mengeluarkan beberapa kotak obat yang baru tiba itu dan menyerahkannya kepada Wina. "Ingat untuk minum obat-obat ini tepat waktu," ujar Lilia.Setelah mengucapkan terima kasih, Wina hendak mentransfer uang obat itu dengan ponselnya, "Dokter Lilia, berapa harganya? Aku transfer uangnya ke kamu."Lilia melambaikan tangannya dan berkata, "Nggak perlu, bagiku ini hanya beberapa kotak obat saja, sebaliknya kamu kelihatan sedang kekurangan uang, ya?"Wina menggelengkan kepalanya dan berkata, "Orang yang hidupnya sudah nggak lama lagi seperti mana mungkin kekurangan uang. Hanya saja, aku ingin meninggalkan lebih banyak uang untuk kakakku."Lilia mengangguk, mengerti ucapannya. Kemudian, dia teringat sesuatu dan menyerahkan sebuah kartu nama kepada Wina."Dia adalah seorang dokter spesialis jantung terkenal di Kameria. Pak Jihan mengundangnya untuk menca

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 168

    Wina secara tiba-tiba menerima tamparan keras dari Mira.Bekas jari merah langsung muncul di pipi pucat dan kurusnya.Wina sangat ingin menamparnya kembali, tetapi tubuhnya tidak cukup kuat.Tamparan itu membuat kepalanya berdengung dan detak jantungnya tiba-tiba bertambah cepat, membuatnya sulit bernapas.Dia tidak memiliki kekuatan untuk bersaing dengan Mira, jadi dia hanya bisa bertahan dan menatap dingin ke arah Mira yang sangat arogan di depannya."Nona Mira, apa maksudmu?""Nggak ada, aku hanya ingin menamparmu setiap bertemu denganmu!"Mira mengangkat dagunya setinggi-tingginya, dengan angkuh mengangkat tangannya lagi untuk menampar Wina.Wina menggertakkan gigi dan mundur selangkah untuk menghindari tamparan itu.Dia segera mengeluarkan ponsel dari sakunya, tetapi sebelum dia bisa membuka ponselnya, Winata dengan cepat merampas ponselnya.Mira tidak berhasil menampar Wina, lalu ketika melihat Wina mencoba untuk memanggil polisi, dia menjadi semakin marah.Untungnya, Winata mera

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 169

    Saat Wina batuk-batuk, ada banyak ludah yang berwarna merah bercampur ke dalam air jamban.Pengawal yang menahan kepala Wina langsung terkejut. Dia mengira Wina batuk darah, jadi segera mengangkat kepalanya ke atas.Setelah dapat menghirup udara lagi, Wina tersadar kembali, tetapi masih terus batuk-batuk.Yang keluar saat dia batuk masih ludah berwarna merah. Ini merupakan gejala stadium akhir.Mira hanya mengira perut Wina sakit karena kemasukan air. Amarahnya pun sedikit mereda, tetapi dia masih menatap Wina dengan tajam."Ini adalah balasan yang pantas kamu terima! Kamu pantas mati tersedak sampai mati!"Setelah mengatakan itu, Mira mengangkat dagunya ke arah kedua pengawal itu dan mereka segera melepaskan Wina."Kali ini aku akan melepaskanmu. Kalau kamu masih berani melawanku lagi, jangan pernah berpikir untuk bisa hidup lagi!"Setelah melontarkan ancaman itu, Mira meraih lengan Winata dan berbalik untuk pergi.Siapa sangka, Mira yang baru berjalan dua langkah, lehernya ditarik ol

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 170

    Mira, yang sudah bisa bernapas kembali, sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar dan dia sama sekali tidak mendengar pertanyaan Jihan.Dia sangat marah karena pertama kalinya sejak lahir dia diperlakukan begitu hina seperti iniSetelah bangkit dari lantai, dia bergegas mendorong Wina dengan keras.Wina yang didorong secara tiba-tiba itu terjatuh ke dalam bilik toilet dan kepalanya membentur tepi jamban.Darah merah mengalir keluar, mengalir dari tepi jamban dan jatuh ke lantai setetes demi setetes ....Wajah Jihan seketika menjadi muram dan tangan yang memegang pinggang Winata tiba-tiba mengeluarkan kekuatan yang tak terkendali.Winata mengernyit kesakitan dan bertanya, "Jihan, ada apa?"Jihan segera melepaskan Winata dan berjalan mendekati Wina.Tangan Jihan yang terulur tiba-tiba ditarik kembali karena tatapan terkejut Winata.Jihan menatap Wina dan mengucapkan dua kata dengan dingin, "Minta maaf."Wina menengadah, tetapi darah yang mengalir dari kepalanya menutupi pandangannya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 171

    Jihan tidak mengetahui situasi Wina yang terbaring di belakangnya. Dia hanya bertanya dengan dingin kepada Mira, "Apa ini cukup?"Tamparan itu menghilangkan keraguan Mira.Jihan tidak akan pernah melukai orang yang disayanginya. Sebaliknya, dia kan berjuang untuk melindunginya.Melihat Jihan menampar Wina tanpa belas kasihan menunjukkan bahwa Jihan tidak ada hubungan dengan wanita jalang ini.Mira berpikir Jihan tadi membela wanita jalang ini, kemungkinan karena si jalang Lilia.Namun, pada akhirnya Jihan memberi pelajaran kepada teman Lilia. Hal ini menunjukkan bahwa Jihan yang sebagai kakak masih sayang padanya.Mira awalnya ingin membunuh Wina, tetapi karena tidak ingin kehilangan kasih sayang dari Jihan, dia pun memilih untuk mengalah."Kak Jihan turun tangan membeli pelajaran pada wanita jalan ini, tentu saja sudah cukup!"Mira mengeluarkan tisu basah dari tasnya dan menyerahkannya kepada Jihan."Kak Jihan, bersihkan tanganmu, kotor ...."Dengan wajah tanpa ekspresi, Jihan mengamb

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 172

    Sara, Sara ....Samar-samar seperti ada suara tangisan Sara yang memilukan hatinya, suara tangisan itu membuat Wina berhenti melangkah maju.Dia berdiri di tengah kabut, saat perlahan berbalik, dia langsung melihat Sara berlari ke arahnya."Wina, jangan pergi. Kembalilah, masih banyak hal yang ingin kukatakan padamu ...."Wina membuka mulutnya untuk membalas kata-kata Sara, tetapi ternyata dia tidak bisa mengeluarkan suara.Kemudian, seperti ada udara segar masuk, memperlambat jantungnya yang mati lemas.Perlahan-lahan, kabut dan Sara di depannya menghilang. Wina jatuh dalam keadaan koma sepenuhnya ...."Dokter Lilia, jantungnya kembali berdetak!""Cepat, terus beri dia oksigen!"Lilia seketika merasa lega ketika dia melihat fluktuasi data elektrokardiogram yang terputus-putus.Pertama kalinya dia begitu gugup terhadap seorang pasien, karena takut Wina akan mati begitu saja.Tangannya sampai sekarang masih gemetar, dia bahkan tidak punya tenaga untuk mengangkat tangannya."Dokter Aldo,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 173

    Sara sedang bekerja sif malamnya. Entah mengapa dia merasakan firasat buruk dan kelopak mata kanannya terus berkedut.Hal pertama yang terpikirkan olehnya adalah Wina. Dia segera menelepon, tetapi sudah beberapa kali mencoba tetap tidak diangkat.Karena merasa cemas, Sara izin cuti dan bergegas pergi ke apartemen kecilnya sambil terus menelepon.Bertepatan dengan dia membuka pintu apartemen, panggilan teleponnya dijawab.Sara menghela napas lega dan bertanya dengan cemas, "Wina, apa yang kamu lakukan? Kenapa dari tadi nggak menjawab teleponku? Aku sangat cemas!"Namun, yang terdengar bukanlah suara Wina, melainkan suara wanita lain, "Kamu kakaknya Nona Wina?"Jantung Sara seketika berdetak kencang ketika dia mendengar orang asing yang menjawab teleponnya."Benar, kamu siapa?""Aku Dokter Lilia. Sebelumnya kita pernah bertemu di apartemenmu.""Dokter Lilia?"Sara mengernyit, raut wajahnya terlihat sangat gelisah."Kenapa kamu yang mengangkat ponsel Wina? Apa terjadi sesuatu padanya?""N

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 174

    Lilia tertegun sejenak dan bertanya, "Nona Sara, apa kamu berencana mencari perhitungan dengannya?"Sara mengepalkan tangannya dan berkata dengan marah, "Dia berani memukul Wina yang kuanggap sebagai adikku sendiri sampai seperti ini, tentu saja aku akan mencari perhitungan dengannya!"Saat mendengar itu, Lilia tercekat. Dia baru saja mengetahui sedikit tentang situasi Sara.Sara seperti Wina yang merupakan seorang yatim piatu. Dia tidak memiliki kekuasaan dan juga latar belakang apa pun.Oleh karena itu, Lilia merasa bagaimana mungkin Sara bisa mengalahkan Mira. Kemungkinan Sara akan langsung diusir sebelum bisa menginjakkan kaki di kediaman Keluarga Levin.Jika seperti itu, Sara termasuk beruntung. Jika tidak cukup beruntung dan bertemu Mira, Sara mungkin akan langsung kehilangan separuh nyawanya.Lilia berpikir sejenak dan akhirnya mencoba membujuk Sara, "Nona Sara, Nona Mira sudah terbiasa bersikap kejam. Kamu bukan tandingannya. Selain itu, dia ada banyak pengawal yang menjaganya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

DMCA.com Protection Status