Share

Bab 166

Yuno tercekat, seolah tersadar kembali. Emosi yang aneh di matanya dengan cepat memudar dan digantikan oleh rasa kebencian.

"Aku bukan kakakmu!"

Dia mendorong Lilia menjauh dan mundur selangkah. Saat menatap Lilia lagi, sorot matanya penuh dengan kebencian.

"Kakakmu hanya si berengsek itu. Aku nggak ada hubungan darah denganmu!"

Lilia tidak bereaksi sama sekali terhadap sorot mata Yuno yang penuh kebencian itu, seakan-akan dia sudah terbiasa.

Sikap tenang Lilia itu semakin kebencian Yuno membesar. Dia melangkah maju, meraih wajah Lilia yang masih bengkak itu, menggertakkan gigi dan berkata, "Lilia, kamu malah mengikuti si berengsek itu bekerja dengan Jihan. Mulai hari ini, kita lanjutkan permainan saat masih kecil kita ...."

Mendengar Yuno ingin melanjutkan permainan yang mereka mainkan saat kecil, tubuh Lilia gemetar sejenak, tetapi dia tetap menunjukkan ekspresi keras kepala, yang menolak untuk mengaku kalah.

Yuno langsung menamparnya dan berseru, "Kalau kamu melihatku seperti itu la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status