Share

Bab 1272

Hati Ivan terasa sakit karena dia menahan apa yang ingin dia katakan. Dia mundur selangkah dengan kruknya.

"Wina, jangan lupa meneleponku kalau kamu butuh bantuanku."

Ivan selalu menahan diri dan menjaga tata kramanya. Dia tidak pernah melewati batas karena dia sudah mengatakan bersedia menjadi keluarga Wina.

Sama seperti dulu, Wina balas mengangguk dengan patuh tanpa benar-benar mengindahkan apa yang Ivan katakan.

"Ya."

Ivan menatap Wina dengan saksama untuk terakhir kalinya, lalu berbalik badan dan kembali ke mobil.

Setelah pintu mobil ditutup, Ivan menatap ke arah Wina yang masih berdiri di pinggir jalan melalui jendela mobil.

Wina sendiri menundukkan kepalanya menatap "surat wasiat" yang sudah robek menjadi dua di atas aspal itu ....

Setelah mobil Ivan menghilang di ujung jalan, barulah Wina perlahan berbicara.

"Alta, telepon Vian dan suruh dia ke sini menemuiku."

Alta takut Wina tidak akan sanggup menanggungnya jika dia mengetahui segalanya, tetapi dia tetap mengangguk dengan patu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status