Share

Bab 1239

Penulis: Coklat Panas
Artha menatap Sisilia yang matanya agak memerah, tetapi dia menahan senyumannya dan berkata, "Dia baik-baik saja, jadi aku nggak akan mengganggunya."

Artha tahu Aulia sudah tidak mencintainya lagi. Tetap muncul di hadapan Aulia hanya akan menyulitkan Aulia. Bagi Artha, bisa mendapatkan kesempatan memandangi Aulia dari kejauhan seperti ini saja sudah lebih dari cukup.

Sikap Artha yang menahan diri membuat Sisilia merasa sangat bersalah, dia meminta maaf dengan suara pelan, "Maaf, akulah yang menyakitimu dan Aulia."

Artha tersenyum kecil. "Kamu yang merestui pernikahan Jefri dengan Nona Sara itu bisa dianggap sebagai kompensasi untuk hubungan kami."

Kebesaran hati Artha membuat Sisilia sampai tidak berani menatap langsung ke arahnya. "Maaf."

Artha tidak berkomentar apa-apa, dia hanya menoleh menatap aula resepsi. "Bibi, Bibi pasti sangat sibuk, 'kan? Resepsinya sebentar lagi akan dimulai."

Melihat sikap Artha yang sangat sopan bahkan saat mengusirnya, Sisilia tiba-tiba menyadari bahwa Ar
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1240

    Jodie berjalan di depan Zeno, Cessa dan Jordan menuju pintu aula resepsi. Sorot tatapannya yang tajam melewati Jihan dan tertuju pada Wina yang berdiri di samping Jihan. Tepat pada saat itu, Wina menengadah menatap Jodie. Jodie refleks memalingkan pandangannya.Jihan yang menggandeng tangan Wina tidak tahan melihat Jodie diam-diam menatap istrinya. Dia refleks melepaskan tangan Wina, lalu merangkul pinggang Wina dan sedikit memiringkan kepalanya. Gayanya itu terkesan mencemooh Jodie.Jodie mengepalkan tangannya, dia menyadari maksud Jihan. Jodie pun melirik Zeno yang berada di samping. Begitu mendapatkan isyarat dari Jodie, Zeno segera bangkit berdiri dan berseru, "Pak Jihan, Kak Jodie bilang pokoknya Nyonya adalah anggota Keluarga Dinsa! Karena kakaknya Nyonya menikah, jadi sudah sewajarnya mereka membawakan hadiah. Itu sebabnya aku mengajak mereka sekalian ke sini."Setelah menjelaskan, Zeno pun memberikan sebuah cengiran canggung kepada Jihan dan Wina. Otot wajahnya yang berkedut da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1241

    Karena Wina hanya diam, Jordan pun mengusap bagian belakang rambutnya yang berkilau. Dia menatap ke arah Wina dengan gestur yang menurut bayangannya sangat tampan, lalu berjalan melewati Jihan dan Wina memasuki aula resepsi.Zeno yang sedari tadi memperhatikan dari samping pun menarik Cessa mendekat, lalu berjalan menghampiri Jihan dengan gemetar ketakutan. "Harap bersabar ya, Pak Jihan. Orang-orang di keluarga istriku memang agak nggak normal.""Hei, siapa yang kamu bilang nggak normal, hah!" omel Cessa sambil memukul kepala Zeno. Jihan bahkan belum sempat memberikan tanggapan.Zeno mengusap-usap kepalanya sambil menatap Jihan. Sorot tatapannya yang sedih itu seolah mengatakan, "Lihat, Tuan, apa menurutmu mereka normal?"Jihan memalingkan pandangannya dan berpura-pura tidak melihat sorot tatapan Zeno. Zeno tahu apa yang Jihan maksud. Zeno sendiri yang memilih ini, jadi dia pula yang harus menanggung konsekuensinya sendiri!Cessa pun menyeret Zeno yang terlihat sedih ke dalam aula rese

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1242

    Wina sontak tertawa saat melihat respons Sara yang kehilangan kata-kata akibat kedua robot itu. "Sayang, kenapa robot buatan perusahaan kalian nggak bisa dibikin lebih cantik?"Saat Wina bertanya, robot no. 77 sedang membungkuk ke arah Jihan. "Selamat datang, selamat datang, selamat da ...."Jihan pun mematikan robot itu. Belum sempat robot no. 77 itu menyelesaikan ucapan selamat datangnya, tiba-tiba mulutnya sudah terbuka lebar dan memperlihatkan kabel di dalam yang berantakan. Ekspresi Jihan langsung berubah menjadi lebih serius. "Jefri pasti mengejar waktu. Kerangkanya saja belum sempurna, tapi sudah berani-beraninya diatasnamakan produk Grup Lionel."Wina pikir memang tampilan si robot saja yang jelek, tetapi Jihan merasa itu karena kerangka si robot yang belum sempurna. Karena mereka berdua berbeda pendapat, jadi Wina tidak mau memperpanjang perdebatan. Dia menggandeng lengan Jihan sambil berkata, "Kalau gitu, Sayang, nanti kamu buat satu robot yang sama persis denganmu saja.""Ke

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1243

    Publik tidak menyangka bahwa seorang buaya darat yang terkenal seperti Jefri rela menghabiskan waktu yang lama untuk mengejar wanita. Mereka semua tidak percaya pada ucapan Jefri. Mereka juga kaget sekali dengan pernyataan Jefri tentang bagaimana Jefri akan menghabiskan sisa hidupnya untuk meminta Sara menjadi pendamping hidupnya selamanya. Semua orang jadi penasaran akan seperti apa bahtera rumah tangga antara tuan muda ketujuh dari Keluarga Lionel dengan si anak yatim piatu yang menikah untuk kedua kalinya ....Namun, Jefri dan Sara tidak peduli dengan hal itu. Mereka tidak mau ambil pusing dengan pendapat orang lain. Yang terpenting adalah mereka menjalani hidup mereka sendiri dengan bahagia.Denis juga tercengang setelah membaca berita. Dia menatap Sara yang terlihat glamor di layar, rasanya seperti salah melihat orang. Dia mengusap-usap matanya dengan kuat, lalu membuka matanya lebar-lebar dan menatap Sara dengan saksama. Hanya dengan begitu dia baru yakin bahwa mantan istrinya be

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1244

    Anggota Keluarga Dinsa dan Keluarga Lionel sudah terbiasa berhadapan dengan Jihan yang sangat dingin itu, tetapi Ivan merasa sangat kikuk.Dia tidak tahu harus bagaimana berhadapan dengan Jihan dan Wina. Ivan selalu merasa kehadirannya akan mengusik hubungan mereka. Rasanya tidak tepat juga dia berada di sini.Sara yang sudah berganti pakaian pun menyadari Ivan yang duduk diam di kursi roda dengan kepala tertunduk. Sara duduk di samping Ivan, lalu mengajak pria itu mengobrol.Kehadiran Sara membuat Ivan tidak merasa begitu kesepian. Perlahan-lahan, dia akhirnya berani menengadah menatap Wina yang duduk tenang di seberangnya.Tangan Wina yang diletakkan di atas paha Jihan tampak digenggam erat oleh Jihan. Kemesraan mereka itu tampak begitu natural, pasti mereka sudah sering melakukannya.Wina bisa merasakan tatapan Ivan. Dia ragu-ragu sesaat, lalu akhirnya perlahan menengadah. Begitu bertatapan dengan Ivan, Wina menyunggingkan seulas senyuman tenang.Ivan langsung menyadari bahwa Wina s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1245

    Begitu mendengar usulan Jordan, sorot tatapan kakak-beradik Keluarga Lionel itu langsung terlihat menghina."Kami nggak sudi bersama Keluarga Dinsa."Keluarga Lionel punya dendam terhadap Keluarga Dinsa!Mereka saat ini bersedia berdamai demi Wina, tetapi mana mungkin mereka sudi menjadi satu tim dengan anggota Keluarga Dinsa!"Kalau gitu, Wina adalah anggota Keluarga Dinsa. Karena Nona Sara adalah kakaknya, jadi Nona Sara juga bagian dari Keluarga Dinsa. Pak Rian bukan dari Keluarga Lionel ataupun Keluarga Dinsa, jadi anggap saja dia bagian dari Keluarga Dinsa. Lalu, Tuan Muda Artha ....""Enak saja! Artha itu sahabatku, ngapain kamu rekrut-rekrut dia?""Cuma sahabat, bukan saudara sedarah. Kenapa juga dia dianggap bagian dari Keluarga Lionel?""Dia itu cinta pertama adikku, jadi tentu saja dia bagian dari Keluarga Lionel."Begitu Jefri berkata seperti itu, Artha refleks menengadah menatap Aulia.Aulia duduk di sebelah Ivan dengan tenang tanpa memberikan reaksi apa-apa seolah dia tida

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1246

    Jordan melirik Jihan yang terlihat bosan, sebersit cahaya jahat berkilat dalam sorot tatapannya."Gini saja, Keluarga Dinsa akan mengaku kalah dulu. Tapi, para pemain yang sudah mencapai ronde ini akan bertanding untuk ronde terakhir dengan aturan pemenang yang dibuat ulang. Gimana?"Jefri mendahului Jihan berkomentar."Aku setuju! Ya sudah, begitu saja!"Pokoknya, Jefri mau menyelamatkan kapal dan kedua robotnya terlebih dulu!Jihan sendiri tidak ambil pusing. Dia merangkul pinggang Wina dan mendekatkan istrinya itu ke arahnya, lalu melirik Jodie dengan dingin."Mau lanjut atau nggak?"Jodie menatap tangan Jihan yang melingkari pinggang Wina sebelum akhirnya berpaling."Karena nggak ada pemenangnya, tentu saja harus lanjut!"Tangan Jihan pun berpindah ke belakang kepala Wina. Jihan mendorong kepala Wina dengan lembut agar Wina bersandar dalam pelukannya."Oke, ayo lanjut."Walaupun berpelukan di hadapan orang banyak seperti ini cukup memalukan, Wina tetap menuruti kemauan Jihan.Cara

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1247

    "Berhenti!"Tepat saat Jihan akan menarik kartu secara acak, Jordan sontak berseru."Aku duluan!"Jordan sudah kehilangan kesempatan untuk berbuat curang saat mengocok kartu, jadi dia tidak boleh sampai keduluan menarik kartu!Tanpa menunggu respons dari Jihan, Jordan langsung melompat ke hadapan meja dan berjongkok, lalu mengulurkan tangannya dengan gugup ....Lima menit kemudian, jari Jordan masih berpindah-pindah. Sebentar dari kiri ke kanan, sebentar dari kanan ke kiri ...."Kamu ini mau ngambil atau nggak sih!"Jodie menendang kaki Jordan dengan kesal.Jordan mengusap-usap kakinya yang terasa sakit sambil menatap kakak-beradik Keluarga Lionel yang saling menyayangi itu dengan iri.Lihat saja betapa baiknya para kakak di Keluarga Lionel terhadap adik mereka. Sementara kakak laki-laki Jordan sendiri ....Ah, sudahlah. Bukan salahnya juga terlahir di keluarga yang salah!Jordan akhirnya memilih kartu dengan gemetar.Dia mendekap kartu itu tanpa berani melihat, lalu mengisyaratkan Jih

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status