Share

Bab 1197

Penulis: Coklat Panas
Setelah Aulia pergi, Jihan meletakkan pena yang digunakannya untuk menandatangani dokumen. Dia berdiri dengan elegan, mengambil jaketnya, dan memerintahkan sopir untuk mengemudikan mobil. Tak lama kemudian, Jihan pun sampai di rumah Jaden.

Begitu sosok tinggi dan tegap itu melangkah ke ruang tamu, sebuah piring langsung terbang ke arahnya. Jihan pun buru-buru menghindarinya.

Piring itu terbang melewati Jihan dan menghantam dinding di belakangnya dengan suara keras, lalu seketika hancur berkeping-keping.

Melihat pecahan piring di lantai dan ruang tamu yang berantakan, Jihan pun sedikit mengangkat alisnya yang tebal itu.

Jihan jarang berkunjung ke rumah Jaden. Namun, dalam ingatannya, rumah Jaden selalu bersih dan rapi.

Akan tetapi, saat ini, sejauh mata memandang, tidak ada yang bersih dan rapi. Keadaannya jelas sama persis dengan rumah anjing yang dibangun Gisel di halaman belakang.

Sisilia dan Jaden, yang masih berdebat dengan Jefri, melihat Jihan datang. Mereka pun langsung menyingki
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1198

    Walaupun Sisilia merasa sangat malu, dia tetap berkata dengan nada kasar, "Sekalipun dia itu kakakmu, dia tetap calon menantu Bibi! Itu berarti dia tetap membutuhkan restu dari Bibi! Masa Bibi sebagai calon ibu mertuanya nggak berhak mengobrol dengannya?"Jihan hanya menatap Sisilia sebentar dalam diam, lalu menyahut dengan dingin, "Memangnya kata siapa Nona Sara mau menjadi menantu Bibi?""Kalau memang dia nggak berniat jadi menantu Bibi, kenapa juga dia terus menjalin hubungan dengan putra Bibi selama lima tahun ini?" bantah Sisilia.Jihan duduk bersandar di sofa, ekspresinya terlihat agak bosan. Dia mengatupkan bibirnya dengan acuh tak acuh, lalu berkata, "Kayaknya Bibi Sisilia nggak begitu mengenal putra Bibi."Jika Sisilia saja tidak memahami Jefri, lantas siapa yang bisa?Tentu saja Sisilia tidak sependapat dengan Jihan. "Bibi mengandung Jefri selama 10 bulan! Bibi-lah yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang! Nggak mungkin ada yang lebih memahami dia daripada Bibi, ibu kand

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1199

    Ucapan Jihan akhirnya mulai membuka jalan pikiran Sisilia. Dia menatap Jihan dengan ragu, lalu bertanya, "Maksudmu ... Jefri bisa berubah dan menjadi seperti sekarang karena jatuh cinta pada Sara?""Bibi Sisilia, Jefri baru menyadari bahwa dia jatuh cinta dengan Nona Sara setelah berulang kali gagal mendapatkan Nona Sara. Itu sebabnya dia berubah demi Nona Sara. Kalau nggak, dia nggak akan menjadi seperti sekarang," jawab Jihan dengan tenang.Sebenarnya, Sisilia juga menyadari betapa bertanggung jawabnya Jefri dengan pekerjaannya di rumah sekalipun putranya itu jadi berselisih dengan orang rumah. Mana mungkin Jefri yang dulu akan bersikap seperti ini?Akan tetapi, Sisilia tidak berkomentar apa-apa karena merasa kesal. Bagaimanapun juga, dia berulang kali mengajari putranya untuk bekerja keras dan berhenti bermain-main, tetapi Jefri tidak pernah mau menurut. Sekarang, begitu Sara turun tangan, Jefri langsung berubah. Ditambah lagi, Jihan selalu membela Sara dan mematahkan semua bantahan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1200

    Sisilia pun menurunkan pandangannya, ekspresinya terlihat bimbang dan pikirannya sontak berkecamuk.Sebenarnya, apa sih yang membuat dia merasa khawatir?Dulu, Sisilia khawatir orang seperti Artha tidak layak untuk Aulia, itu sebabnya dia berusaha semampunya untuk memisahkan kedua orang itu. Namun, Artha ternyata memiliki alasan tersendiri.Sekarang, Sisilia khawatir wanita seperti Sara tidak layak untuk Jefri. Itu sebabnya dia berniat campur tangan untuk memisahkan mereka berdua. Namun ....Jika suatu saat nanti dia tiba-tiba mengetahui bahwa Sara bukanlah seperti yang dia pikirkan, sama seperti Artha dulu, bukankah itu berarti dia akan menyesali hancurnya hubungan Sara dan Jefri seperti yang terjadi pada Artha dan Aulia dulu?Begitu pikiran itu terlintas dalam benaknya, Sisilia sontak berkeringat dingin. Jelas-jelas masalahnya belum sampai sana, jadi kenapa dia sudah berpikir seperti itu? Inikah prediksi yang muncul setelah belajar dari kesalahan masa lalu?Sisilia jadi teringat lagi

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1201

    Pada akhirnya, Sisilia yang ditekan oleh Jihan itu pun terpaksa terbang ke Negara Marota dengan pesawat pribadi yang sudah Jihan siapkan. Sisilia ditemani oleh putra kesayangannya ....Sepanjang perjalanan menuju Negara Marota, Jefri terus mengingatkan Sisilia agar jangan sembarangan bicara pada Sara. Jika tidak, Jefri berjanji akan menghancurkan Keluarga Lionel dan Keluarga Nomana.Cara Jefri mengancam ini memang agak mirip dengan Jihan, tetapi tetap saja nyalinya sebenarnya tidak sebesar Jihan ....Sisilia jadi berpikir betapa bagusnya seandainya putranya adalah Jihan.Lihat saja betapa cakapnya Jihan dalam hal mengintimidasi orang lain. Jihan bahkan hanya perlu berkata-kata untuk memaksa Sisilia naik pesawat.Bandingkan dengan intimidasi yang Jefri lakukan. Seenaknya saja Jefri bilang akan menghancurkan Keluarga Nomana setelah Keluarga Lionel. Jefri jadi terkesan seperti orang idiot yang bisanya hanya menghancurkan keluarga orang!Sisilia menatap Jefri yang terus mengoceh mengancamn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1202

    Sementara itu, Sara sama sekali tidak menyadari siapa yang ada di luar kamar. Dia menundukkan kepalanya dan bertanya kepada pria yang terbaring di atas ranjang rumah sakit, "Kamu mau makan apa, Ivan? Biar nanti aku pulang dan memasakkannya untukmu."Ivan terlihat pucat dan kurus, dia juga terlihat masih lemah sekali untuk sekadar bicara. Wajar saja, dia baru menjalani operasi besar. Akan tetapi, dia tetap merespons pertanyaan Sara dengan lembut."Biar Fariz saja yang beli, kamu nggak perlu repot-repot."Selama beberapa hari terakhir, Sara sudah cukup kerepotan harus bolak-balik rumah sakit dan rumah.Sara memeras handuk itu dan langsung menyanggah Ivan, "Biar aku saja. Kamu nggak terbiasa dengan makanan sini."Ivan hendak mencoba membujuk lagi, tetapi Sara menyelanya dengan lembut, "Cuma sekadar masak kok, nggak bikin capek. Lagian, menu makanmu gampang banget, orang cuma bubur."Apa memasak itu bukanlah pekerjaan yang melelahkan?Sisilia yang merasa itu adalah pekerjaan yang sangat me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1203

    Jefri dan Sisilia sontak terdiam dengan bingung.Sisilia sudah bersedia menghampiri Sara ke sini untuk meminta maaf secara langsung, jadi Sara tidak seharusnya terus-terusan bermain tarik ulur seperti ini, bukan?Akan tetapi, Sara bukan bermain tarik ulur. Dia memang benar-benar sudah tidak menginginkan Jefri lagi.Sara meraih tangan Sisilia dan meletakkan kartu hitam itu ke atas tangan Sisilia, lalu berbalik badan dan bergegas berjalan pergi.Akal sehat Jefri langsung berhenti bekerja. Dia segera mengejar Sara, lalu meraih dan memeluk wanita itu."Sara, kalau kamu merasa permintaan maaf ibuku kurang tulus, katakan saja padaku. Aku akan meminta ibuku untuk mengulangi permintaan maafnya. Tolong jangan katakan kamu nggak mau menikah denganku atau semacamnya."Sara kesulitan melepaskan diri dari dekapan Jefri yang erat. Akan tetapi, sekujur tubuh Sara juga jadi terasa sakit.Jefri sudah pernah memeluk Yolanda, Yeni, dan banyak wanita lainnya di luar sana. Dulu Sara memang tidak mempermasa

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1024

    Sara mengangkat dagunya menatap Jefri yang terlihat kebingungan, lalu menyunggingkan seulas senyuman dingin."Anggap saja ini semua karena aku nggak begitu mencintaimu."Tidak begitu mencintainya ....Itu sebabnya Sara tidak ingin menikah dengannya.Jefri merasa sangat sakit hati karena ibunya tidak merestui hubungannya dengan Sara, tetapi ...."Aku tahu kamu sudah nggak terlalu mencintaiku. Tapi, selama aku bisa menempati sedikit bagian di hatimu, itu sudah cukup buatku."Sisilia sontak merasa kasihan dengan Jefri setelah menyaksikan sendiri bagaimana putranya memelas kepada Sara.Sisilia pikir Sara-lah yang terus mengusik Jefri, tetapi seperti kata Jihan, justru Jefri-lah yang tidak bisa membiarkan Sara sendiri.Sementara itu , Sara sama sekali tidak luluh dengan permintaan Jefri. Dia pun menatap Jefri yang berlutut memohon dengan wajah tanpa ekspresi."Tuan Muda Jefri, kamu sudah nggak punya tempat sedikit pun di hatiku."Jefri sama sekali tidak percaya."Kalau memang nggak ada, ken

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1205

    Sementara itu, Sisilia dan Jefri kembali ke hotel. Sisilia terkejut sekali melihat kaki putranya yang berlumuran darah, dia segera memanggil dokter.Jefri sama sekali tidak merespons pengobatan yang dokter berikan. Dia hanya meringkuk sendirian dengan kesal di atas sofa sambil memejamkan matanya.Tentu saja Sisilia ikut merasa tertekan melihat betapa keputusasaan putranya. Dia duduk di samping Jefri dan berusaha menghibur putranya dengan lembut."Sudahlah, Jefri, kamu nggak usah berlarut-larut dalam kemarahanmu karena wanita seperti Nona Sara. Lepaskan saja dia kalau memang dia nggak mau menikah denganmu."Jefri tidak mau mendengarkan, jadi dia membalikkan tubuhnya ke samping dan menghadap ke sandaran sofa.Sisilia menatap punggung Jefri dan menghela napas dengan putus asa."Dia sudah bilang nggak mencintaimu, jadi kenapa kamu harus galau seperti ini?""Dia mencintaiku."Sisilia terkejut mendengar bantahan putranya dan memutar bola matanya dengan bosan."Kalau memang dia mencintaimu, d

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status