"Kita PA-CA-RAN!!" eja Gior.
"Maksudnya, aku sama kakak punya hubungan? Kak Gior pacar Kianna?" tanya Kianna ragu.
"Iya, Sayang. Giorgio Fernandes sekarang pacar lo, bukan Lutfi atau Bambang." Gior menekankan kata pacar pada Kianna.
"Kia ga lagi mimpi 'kan?"
Gior menarik lengan Kianna agar mendekat dengannya. Gior mengecup punggung tangan Kianna, gadis itu melotot terkejut.
"Masih mikir ini mimpi?" tanya Gior dan Kianna menggeleng kaku.
******
Kianna tersadar dari lamunan ketika pundaknya ditepuk seseorang. Seolah sedang mengumpulkan nyawa, Kianna menatap Andara dengan mulut sedikit terbuka.
"Ya ampun, Kia. Pantesan aja gak nyaut dari tadi dipanggil, ternyata lagi asyik melamun." Andara mengambil tempat duduk di sebelah kanan Kianna dan menggeleng sambil memakan chiki yang ia bawa.
Kianna tampak bingung. Bukankah tadi ia berada di taman rahasia dan Gior barusan mengajaknya berpacaran, tapi ken
Teruntuk kamu, terima kasih sudah menjadi pelangi dihariku. Kamu membuat setiap hari berwarna. Kuharap, aku tak akan pernah memudarkan warna yang telah kau torehkan.Caption di salah satu foto yang di update Gior beberapa jam yang lalu. Kianna tersenyum masam saat membacanya. Tentu saja caption bak gulali itu ditujukan untuk pacar tercintanya, Nada.Kianna mencebikkan bibir ketika ingat permintaan Nada. Bisa-bisanya kakak kelasnya satu itu, meminta Kianna untuk menuliskan cerpen masalah pribadinya."Kenapa sih tiba-tiba kak Nada minta aku buat bikini dia cerpen? Mana ceritanya mirip lagi dengan khayalan aku kemarin, ‘kan bete," gerutu Kia di atas kasur.Kianna berguling ke kanan ke kiri. Pikirannya kembali teringat akan ucapan dan tindakan Gior yang cukup ambigu."Ngapain kak Bambang kalo mau ngomongi rambutku harus lewat kak Gior? Biasanya juga kak Bambang teriak-teriak kayak tarzan kalo mau ngomon
GiorgioFd :Today, 10.03 AMBocah, gue bete! Kasih semangat kekKianna mengetikkan balasan untuk Gior. Namun, sudah sebaris diketik lalu dihapus lagi, begitu terus berulang-ulang sampai akhirnya Gior mengiriminya chat lagi.Lo nulis apa deh! Gak nyampe2 ke gue?Kianna melototkan matanya melihat deretan kalimat itu. Bisa dipastikan jika Gior memang sedang menunggu balasan chat dari Kianna.Lo gak jadi ngirim apa2 ke gue?Jangan PHP dek, hati Kakak sakit L'WTF! Fix, kak Gior gegar otak!' batin Kianna.Kianna memilih mematikan ponsel dan membereskan barang-barang bawaannya untuk segera kembali ke kelas. Biasanya jam istirahat ini, Gior bersama teman-temannya menghabiskan waktu di kantin, jadi Kianna merasa sedikit lega karena hanya kemungkinan kecil akan bertemu cowok itu.Jika Gior ber
Kianna kesiangan lagi. Post it yang sudah gadis itu siapkan semalam, nyatanya tidak jadi lagi diselipkan di laci meja Gior. Kali ini, kesiangannya disponsori oleh papa Andi yang ketinggalan ponsel, mereka harus putar balik ke rumah.Dua hari sudah Kianna gagal menaruh post it ke laci Gior. Kianna hanya bisa berdoa kalau cowok itu otaknya tidak konslet seperti kemarin. Ia sudah cukup pusing menghadapi Gior jika bertingkah absurd. Kianna lebih memilih untuk bisa memandangi Gior dari kejauhan saja dibanding dekat, tapi membuatnya mati gaya.Setelah berpamitan dan bersalaman dengan papanya, Kianna masuk ke dalam gerbang sekolah dengan wajah datar seperti biasa. Meskipun ia tidak berekspresi apa pun, gadis itu tetap terlihat cantik dan imut. Sebenarnya tidak sedikit cowok di sekolahnya yang menyukai Kianna, tapi cewek itu terlalu dingin dan pendiam untuk didekati. Kebanyakan dari mereka semua mundur teratur karena Kianna benar-benar slow respon. C
"Calon cewek gue datang!" teriak Bambang, Kianna dan Andara berjalan hampir melewati meja mereka.Bukan cuma Kianna dan Andara yang terkejut dengan teriakan membahana Bambang. Akan tetapi, seisi kantin ikut menoleh dan memandang mereka berdua, termasuk Gior yang kini menopang kepala dengan sebelah telapak tangannya."Calon cewek gue juga," gumam Gior."Calon ceweknya kak Bambang siapa, Ki?" tanya Andara berbisik-bisik dan Kianna hanya mengedikkan bahu tanpa ekspresi.Kianna berjalan melewati tempat duduk Gior's Squad dan pergi menuju lapak penjual minuman. Kianna memesan Ice Thai Tea mengabaikan jeritan Bambang yang mengundang tanda tanya. Kianna sebenarnya juga penasaran siapa orang yang dimaksud Bambang? Apa benar dirinya? Akan tetapi, bukankah Bambang tidak gencar lagi mendekati bahkan menggodanya seperti beberapa hari lalu.Kianna segera menepis pikirannya. Lagi pula jika Bambang naksir Kianna, belum tentu gadis itu menerimanya.
'Aaaaaaaahhh ... Kia ngga kuat mama! Kia bakal pulang sama kak Gior. Nama kak Gior di hape Kia bikin baper, mama,' batin Kianna over excited.Senyum merekah di wajah cantik Kianna. Mata gadis itu tidak lepas menatap nama yang menghiasi list missed call-nya. Meskipun sangat alay upay iyuh, tapi mampu menjingkrak-jingkrakan hati Kianna.Kianna memejamkan mata seraya berdoa dalam hati.'Ya Allah, please, kalo emang kak Gior amnesia jadi suka sama Kianna, biarin aja dia amnesia terus. Kianna suka kak Gior, biarpun kak Gior kamseupay iyuh. Tolong, Ya Allah, jangan bikin ini cuma khayalan babu Kia lagi yah, aamiin.' Kianna merapalkan doa dalam hati.Kianna membuka laman akun tulis online. Moodnya sedang bagus dan jam istirahat juga masih cukup panjang. Ia memilih untuk menyicil tulisan di aplikasi itu. Hatinya seakan sedang dipenuhi kembang-kembang harum mewangi sepanjang hari, untungnya bukan kembang tahi ayam atau
Kianna memilih duduk di bangku tribun bagian atas. Gadis itu berkesempatan untuk menonton Gior latihan basket secara langsung dan diberi kesempatan menjadi kacung untuk menjaga tas serta ponsel kakak kelas gantengnya itu. Semua itu merupakan peluang emas yang mungkin saja tidak akan datang lagi menghampiri Kia, maka dari itu Kianna akan memanfaatkan sebaik mungkin hari ini.Di kursi tribun penonton paling atas ini juga biasanya Kianna menonton Gior bertanding saat ada lomba antar kelas atau antar sekolah. Gadis berponi itu memperhatikan Gior dalam radius sejauh mungkin, di tempat yang sulit dijangkau oleh pemain tentunya. Kianna tidak memiliki keberanian untuk berada lebih dekat pada kakak kelasnya itu. Gadis itu cukup menikmati keadaannya untuk menjadi pengagum rahasia saja sejak ia duduk di kelas sepuluh.Di lapangan basket indoor itu, tidak hanya ada tim basket yang sedang bersiap untuk latihan, tetapi anggota cheerleaders juga ada di sana. Mereka
Kianna masuk ke dalam rumah dengan senyum semringah, ekspresi yang sangat jarang ia tampilkan sekalipun dengan keluarganya sendiri. Mama Kianna mengerutkan dahi tampak begitu heran, bingung dan aneh melihat ekspresi anaknya yang sangat tidak biasa. Wajah Kianna begitu cerah ceria, biasanya hanya ekspresi datar yang dipasang oleh anak gadisnya itu ketika bersalaman dan bergegas masuk ke dalam kamar. Berbeda dengan hari ini, Kianna tidak langsung masuk kamar, tapi duduk di ruang tamu sambil melamun dan senyum-senyum sendirian."Kia, kamu sehat, Nak?" tanya Mama Kia. Kianna menoleh ke arah mamanya dan tersenyum lebar."Sehat wal'afiat, Ma," jawab Kianna bersemangat."Kamu kenapa girang banget? Kamu dikirim sekolah lagi, buat ikut lomba? Atau kepilih jadi ketua OSIS?" tanya mama Kianna kepo dan Kianna menggeleng dengan senyum yang tidak lepas dari wajah cantiknya."Kianna pokoknya lagi seneng banget hari ini. Girangnya melebihi apa pun, Ma. Sayangnya, Kia gak
Kianna buru-buru masuk kembali ke dalam rumah, mengambil tas memasukkan kotak bekalnya lalu memasang sepatu dan mengikatnya dengan kencang. Lebih baik menyeret pergi Gior yang datang secara tiba-tiba ke rumahnya tanpa diundang. Sebelum mama Kianna semakin membuat rusuh keadaan dengan membongkar semua aib-aib Kianna pada cowok itu.Mama Kianna dan Gior persis seperti botol bertemu dengan tutupnya. Klop, serasi, pas dan sulit dipisahkan. Padahal mereka baru bertemu dan berkenalan beberapa menit yang lalu, tapi sudah seperti bertahun-tahun lamanya mereka mengobrol dengan topik yang cukup membuat pusing Kianna."Kak Gior datang ke sini mau ngajak Kia pergi ke sekolah bareng 'kan? Yuk, pergi sekarang!" Kianna menyela percakapan antara mamanya dan Gior yang sedang membahas kembang tahi ayam yang sedang mekar di halaman rumah Kia."Heh, Kia. Kok udah mau pergi sekolah aja? 'Kan kamu belum sarapan loh. Ayo, masuk dulu. Sekalian ajak Gior sarapan bareng juga." Mama Kiann