Kianna kesiangan lagi. Post it yang sudah gadis itu siapkan semalam, nyatanya tidak jadi lagi diselipkan di laci meja Gior. Kali ini, kesiangannya disponsori oleh papa Andi yang ketinggalan ponsel, mereka harus putar balik ke rumah.
Dua hari sudah Kianna gagal menaruh post it ke laci Gior. Kianna hanya bisa berdoa kalau cowok itu otaknya tidak konslet seperti kemarin. Ia sudah cukup pusing menghadapi Gior jika bertingkah absurd. Kianna lebih memilih untuk bisa memandangi Gior dari kejauhan saja dibanding dekat, tapi membuatnya mati gaya.
Setelah berpamitan dan bersalaman dengan papanya, Kianna masuk ke dalam gerbang sekolah dengan wajah datar seperti biasa. Meskipun ia tidak berekspresi apa pun, gadis itu tetap terlihat cantik dan imut. Sebenarnya tidak sedikit cowok di sekolahnya yang menyukai Kianna, tapi cewek itu terlalu dingin dan pendiam untuk didekati. Kebanyakan dari mereka semua mundur teratur karena Kianna benar-benar slow respon. C
"Calon cewek gue datang!" teriak Bambang, Kianna dan Andara berjalan hampir melewati meja mereka.Bukan cuma Kianna dan Andara yang terkejut dengan teriakan membahana Bambang. Akan tetapi, seisi kantin ikut menoleh dan memandang mereka berdua, termasuk Gior yang kini menopang kepala dengan sebelah telapak tangannya."Calon cewek gue juga," gumam Gior."Calon ceweknya kak Bambang siapa, Ki?" tanya Andara berbisik-bisik dan Kianna hanya mengedikkan bahu tanpa ekspresi.Kianna berjalan melewati tempat duduk Gior's Squad dan pergi menuju lapak penjual minuman. Kianna memesan Ice Thai Tea mengabaikan jeritan Bambang yang mengundang tanda tanya. Kianna sebenarnya juga penasaran siapa orang yang dimaksud Bambang? Apa benar dirinya? Akan tetapi, bukankah Bambang tidak gencar lagi mendekati bahkan menggodanya seperti beberapa hari lalu.Kianna segera menepis pikirannya. Lagi pula jika Bambang naksir Kianna, belum tentu gadis itu menerimanya.
'Aaaaaaaahhh ... Kia ngga kuat mama! Kia bakal pulang sama kak Gior. Nama kak Gior di hape Kia bikin baper, mama,' batin Kianna over excited.Senyum merekah di wajah cantik Kianna. Mata gadis itu tidak lepas menatap nama yang menghiasi list missed call-nya. Meskipun sangat alay upay iyuh, tapi mampu menjingkrak-jingkrakan hati Kianna.Kianna memejamkan mata seraya berdoa dalam hati.'Ya Allah, please, kalo emang kak Gior amnesia jadi suka sama Kianna, biarin aja dia amnesia terus. Kianna suka kak Gior, biarpun kak Gior kamseupay iyuh. Tolong, Ya Allah, jangan bikin ini cuma khayalan babu Kia lagi yah, aamiin.' Kianna merapalkan doa dalam hati.Kianna membuka laman akun tulis online. Moodnya sedang bagus dan jam istirahat juga masih cukup panjang. Ia memilih untuk menyicil tulisan di aplikasi itu. Hatinya seakan sedang dipenuhi kembang-kembang harum mewangi sepanjang hari, untungnya bukan kembang tahi ayam atau
Kianna memilih duduk di bangku tribun bagian atas. Gadis itu berkesempatan untuk menonton Gior latihan basket secara langsung dan diberi kesempatan menjadi kacung untuk menjaga tas serta ponsel kakak kelas gantengnya itu. Semua itu merupakan peluang emas yang mungkin saja tidak akan datang lagi menghampiri Kia, maka dari itu Kianna akan memanfaatkan sebaik mungkin hari ini.Di kursi tribun penonton paling atas ini juga biasanya Kianna menonton Gior bertanding saat ada lomba antar kelas atau antar sekolah. Gadis berponi itu memperhatikan Gior dalam radius sejauh mungkin, di tempat yang sulit dijangkau oleh pemain tentunya. Kianna tidak memiliki keberanian untuk berada lebih dekat pada kakak kelasnya itu. Gadis itu cukup menikmati keadaannya untuk menjadi pengagum rahasia saja sejak ia duduk di kelas sepuluh.Di lapangan basket indoor itu, tidak hanya ada tim basket yang sedang bersiap untuk latihan, tetapi anggota cheerleaders juga ada di sana. Mereka
Kianna masuk ke dalam rumah dengan senyum semringah, ekspresi yang sangat jarang ia tampilkan sekalipun dengan keluarganya sendiri. Mama Kianna mengerutkan dahi tampak begitu heran, bingung dan aneh melihat ekspresi anaknya yang sangat tidak biasa. Wajah Kianna begitu cerah ceria, biasanya hanya ekspresi datar yang dipasang oleh anak gadisnya itu ketika bersalaman dan bergegas masuk ke dalam kamar. Berbeda dengan hari ini, Kianna tidak langsung masuk kamar, tapi duduk di ruang tamu sambil melamun dan senyum-senyum sendirian."Kia, kamu sehat, Nak?" tanya Mama Kia. Kianna menoleh ke arah mamanya dan tersenyum lebar."Sehat wal'afiat, Ma," jawab Kianna bersemangat."Kamu kenapa girang banget? Kamu dikirim sekolah lagi, buat ikut lomba? Atau kepilih jadi ketua OSIS?" tanya mama Kianna kepo dan Kianna menggeleng dengan senyum yang tidak lepas dari wajah cantiknya."Kianna pokoknya lagi seneng banget hari ini. Girangnya melebihi apa pun, Ma. Sayangnya, Kia gak
Kianna buru-buru masuk kembali ke dalam rumah, mengambil tas memasukkan kotak bekalnya lalu memasang sepatu dan mengikatnya dengan kencang. Lebih baik menyeret pergi Gior yang datang secara tiba-tiba ke rumahnya tanpa diundang. Sebelum mama Kianna semakin membuat rusuh keadaan dengan membongkar semua aib-aib Kianna pada cowok itu.Mama Kianna dan Gior persis seperti botol bertemu dengan tutupnya. Klop, serasi, pas dan sulit dipisahkan. Padahal mereka baru bertemu dan berkenalan beberapa menit yang lalu, tapi sudah seperti bertahun-tahun lamanya mereka mengobrol dengan topik yang cukup membuat pusing Kianna."Kak Gior datang ke sini mau ngajak Kia pergi ke sekolah bareng 'kan? Yuk, pergi sekarang!" Kianna menyela percakapan antara mamanya dan Gior yang sedang membahas kembang tahi ayam yang sedang mekar di halaman rumah Kia."Heh, Kia. Kok udah mau pergi sekolah aja? 'Kan kamu belum sarapan loh. Ayo, masuk dulu. Sekalian ajak Gior sarapan bareng juga." Mama Kiann
Lagu yang dinyanyikan Gior untuk Kianna sukses mengocok perut seisi ruangan dan lingkungan. Mereka semua terpukau dan terkaget-kaget, karenaGior kakak kelas yang terkenal paling tampan di sekolahan, pemain basket unggulan, salah satu murid XII IPA 1 sekolah yang merupakan kelas unggulan bisa bertingkah konyol bin absurd. Sungguh, di luarbayangan para seisi sekolah.Gior terlihat begitu berniat dan mempersiapkan semuanya dengan matang. Bagaimana tidak? Ia bahkan membagikan secara gratis kaos pink ala kampanye untukdipakaiorang-orang yang dipilihnya demi kelancaran dan kesuksesan acara pernyataan cintanya. Begitu juga dengan bendera yang sengaja ia sablon.Hal-haldi luar nalar manusia pada umumnya, nyatanya diaplikasikan oleh Gior. Pemilihan lagu yang antimainstream pun tak luput dari hasil pemikiran konyolnya meskipun berkali-kali ditentang oleh teman-teman satu bandnya.Yah, pada dasa
Setelah adegan tembak menembak dan akhirnya, mimpi Kianna menjadi kenyataan. Gadis itu memilih berdiri di pojok ruangan menunggu sang pacar, eeaaaaallaaah ... sudah pacar sekarang panggilannya. Kianna hanya menunduk diam memandang ujung sepatu dan tiba-tiba Nada menghampirinya."Congrats yah, dedek gemes yang sekarang sudah official taken sama cowok ganteng di atas rata-rata. Lo harus kuat mental ngadepin keabsurdannya Gior, tapi gue mau kasih info penting buat lo." Kianna menoleh Nada dan mengerenyit bingung."Gior udah lama suka sama elo," ucap Nada dengan cengiran khasnya.Kianna sukses melongo dibuatnya."Kalo elo kepo maksimal, lo bisa minta ceritain langsung sama pacar lo, gue yakin dia bakal nyeritain dari kulit sampe intinya," kata Nada lagi.Kianna cuma diam dan seketika dia ingat buku catatan Nada yang sudah selesai ia tulis. Kianna menyerahkannya dan Nada terkejut saat melihat buku pink itu."Maaf, Kak, Kia lupa
Muka Kianna mendadak pucat pasi seakan jika disayat bagian tubuhnya tidak akan mengeluarkan darah. Tangan dan kakinya dingin, kepalanya pusing, jantungnya berdebar-debar, bibirnya kelu, apa yang dirasakan Kianna saat ini semacam rasa kelaparan? Ah- tentu saja bisa jadi iya juga, karena ia sudah menghabiskan energi yang banyak untuk menghadapi sikap Gior yang absurd, tapi lebih banyak semua reaksi tubuhnya itu terjadi karena dia baru saja terciduk oleh Gior karena ketahuan menulis di aplikasi online mengenai kisah tentangnya dan Gior.Di otak Kianna kini berputar-putar pertanyaan mengenai semua itu. Dari mana Gior tahu? Bagaimana Gior tahu? Kenapa Gior bisa tahu? Apa Gior punya akun aplikasi tersebut? Pertanyaan sulit melebihi soal ujian semester yang akan dihadapinya sebentar lagi.Sialnya, otak Kianna mendadak keram memikirkannya. Pikirannya benar-benar buntu mengenai bayangan jawaban atas pertanyaan yang berputar di otaknya saat ini.Kianna melirik Gior yang t