Zoe kembali dengan wajah tak bersemangat. Iyan langsung menghampirinya. Ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi tadi. Harusnya Zoe bahagia dengan kelulusannya.“Kenapa kau tak bersemangat. Ayo lanjutkan merayakan kelulusan kita?” tanya Iyan melihat Zoe keluar dari ruang Master Li.Iyan yang ingin melanjutkan perayaan kelulusan, yang tadi sedang mereka lakukan berdua.“Aku harus ujian ulang,” jawab Zoe dengan nada benar-benar tak percaya bahwa dirinya harus mengulangi ujian. Zoe tidak tahu apa yang salah dalam dirinya meskipun segel dalam dirinya menguasai, tapi dia tetap berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menunjukkan kemampuan yang ia miliki.“Ha yang benar saja?” tanya Iyan terkejut tak percaya dengan apa yang ia dengar, karena melihat kemampuan yang dimiliki oleh usai benar-benar sangat luar biasa.Tak mungkin temannya tersebut mengulang ujian Bahkan dia memiliki kekuatan yang begitu hebat.Zoe merasa sangat kecewa dan terpukul mendengar keputusan itu. Meskipun dia tahu telah m
Master Li memahami bahwa untuk memastikan Zoe siap menghadapi ujian ulang, latihan intensif yang berkelanjutan sangat penting. Setiap hari, dia memperhatikan kemajuan Zoe dan menyesuaikan latihan agar tetap menantang dan efektif.Setiap pagi dimulai dengan latihan fisik yang berat. Zoe melakukan latihan kekuatan seperti angkat beban, push-up, dan sit-up. Master Li juga menambahkan latihan daya tahan, seperti lari jarak jauh dan sprint, untuk meningkatkan stamina Zoe.Pada siang hari, sesi latihan difokuskan pada teknik bertarung dan sparring. Master Li mengajarkan Zoe berbagai teknik baru yang lebih kompleks. Zoe berlatih sparring dengan beberapa murid terbaik di perguruan, termasuk Iyan, untuk mengasah kemampuannya dalam situasi pertarungan nyata. Master Li sering memberikan umpan balik langsung dan koreksi pada teknik Zoe.Sesi sore hari didedikasikan untuk meditasi dan latihan mental. Zoe belajar teknik pernapasan untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus. Master Li juga mem
Guru Besar Wang telah mengumpulkan berbagai informasi tentang Zoe dan kini merasa perlu untuk membicarakannya secara mendalam dengan Master Li. Mereka bertemu di ruangan pribadi Guru Besar Wang untuk membahas temuan dan kekhawatiran mereka. Guru Besar Wang memulai percakapan dengan nada serius. "Master Li, saya telah mengamati Zoe dan mendengar banyak hal baik tentangnya dari para murid dan Anda. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita bahas lebih lanjut." Master Li mengangguk. "Tentu, Guru Wang. Saya juga telah memperhatikan perkembangan Zoe dengan saksama. Apa yang ingin Anda ketahui?" Guru Besar Wang melanjutkan, "Saya berpikir untuk menunda ujian ulang tidak hanya untuk menyelidiki lebih lanjut, tetapi juga untuk memberikan Zoe waktu lebih banyak untuk mempersiapkan diri. Saya ingin melihat bagaimana dia berkembang dengan latihan tambahan yang Anda berikan. Apakah Anda melihat kemajuan yang signifikan?" Master Li mengangguk. "Benar sekali. Zoe menunjukkan kemajuan yang luar
“Aku banyak mendengar tentang mu,” kata Guru Wang saat bertemu dengan Zoe berdua di ruangan nya.“Saya tahu, dan tentang ujian ulang. Apakah itu benar?” tanya Zoe yang kecewa tentang keputusan guru uang yang menyuruhnya untuk melakukan ujian ulang. Ia bener kecewa dengan keputusan tersebut karena dia sudah berusaha cukup keras untuk bisa ujian itu “Iya benar. Karena tenaga dalam mu rendah tak sesuai hasil,” jelas Guru Wang yang tidak memiliki banyak waktu. Hal itu membuat ia terburu-buru.“Guru sebenarnya,” kata Zoe belum sempat menyelesaikan perkataannya. Guru Wang mencoba untuk menghentikannya karena dia harus segera pergi.“Tidak apa-apa. Tidak ada alasan untuk itu. Aku akan mengawasi latihan mu,” kata Guru Wang mengakhiri percakapan. Guru Besar Wang, setelah mengamati Zoe dengan cermat, mulai tertarik pada kemampuan unik yang dimiliki oleh Zoe. Meskipun tenaga dalam Zoe tampak lemah. kemampuan fisik dan mentalnya menunjukkan potensi luar biasa yang membuat Guru Wang penasaran.
Zoe menemui Master Li di sebuah kuil yang terletak di puncak gunung yang sunyi. Saat memasuki aula utama, dia melihat Master Li duduk bersila dengan tenang, dikelilingi oleh lilin-lilin yang menyala lembut. Zoe menghampiri dengan penuh hormat dan berkata, "Master Li, saya datang untuk mencari tahu tentang kekuatan saya. Bisakah Anda membantu saya?"Master Li membuka matanya perlahan dan tersenyum. "Zoe, kekuatan sejati datang dari dalam diri kita sendiri. Marilah kita mulai perjalananmu untuk menemukannya. Duduklah dan meditasi bersama saya, rasakan aliran energi di sekitar dan dalam dirimu."Zoe duduk bersila di hadapan Master Li dan mulai meditasi. Master Li membimbingnya melalui latihan pernapasan dan visualisasi, membantu Zoe merasakan energi yang mengalir dalam tubuhnya. Seiring waktu, Zoe mulai merasakan getaran energi yang kuat dan mulai memahami potensi yang ada dalam dirinya.Setelah beberapa jam meditasi, Master Li berbicara lagi, "Zoe, kekuatanmu terletak pada kemampuanmu u
Setelah percakapan dengan Guru Besar Wang, Zoe mulai menjalani latihan yang lebih intensif dan terarah. Dia menerima panduan khusus dari Guru Wang tentang meditasi dan pengendalian diri, serta teknik-teknik lanjutan yang dirancang untuk membantunya memahami dan mengatasi segel kekuatannya.Zoe menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Setiap hari, dia berlatih sejak pagi hingga malam, menggabungkan latihan fisik, mental, dan meditasi. Dia mengikuti setiap instruksi Guru Wang dengan seksama dan tidak pernah mengeluh, meskipun latihannya sangat berat.Dalam beberapa minggu, perubahan pada diri Zoe mulai terlihat. Meskipun segel kekuatannya masih membatasi tenaga dalamnya, Zoe mulai menunjukkan peningkatan signifikan dalam ketahanan, kecepatan, dan teknik bertarungnya. Keterampilan meditasi yang dia pelajari juga membantunya menjaga keseimbangan emosi dan fokus.Kesempatan bagi Zoe untuk membuktikan dirinya datang saat perguruan Utara mengadakan kompetisi internal. Meskipun masih dianggap le
Keesokan harinya di aula bela diri yang baru saja mereka rebut, suasana penuh semangat dan antusiasme. Zoe dan Iyan, yang dikenal sebagai dua anggota terbaik tim, memutuskan untuk melakukan sparring. Tujuannya bukan hanya untuk melatih kemampuan mereka, tetapi juga untuk menunjukkan skill dan inspirasi kepada anggota tim yang lain.Di sekitar mereka, anggota tim berkumpul, siap menyaksikan pertarungan yang menarik. Bani dan Azil berada di barisan depan, memberikan dukungan penuh."Siap, Zoe?" tanya Iyan sambil memasang sarung tinju.Zoe mengangguk dengan yakin. "Siap, Iyan. Mari kita lakukan ini."Pelatih memberi tanda dimulainya sparring, dan keduanya langsung memasuki posisi bertarung. Gerakan mereka cepat dan terukur, menunjukkan latihan dan disiplin yang ketat. Iyan menyerang dengan serangan cepat, tetapi Zoe dengan lincah menghindar dan melancarkan serangan balik yang akurat.Teriakan semangat dan tepuk tangan dari anggota tim mengiringi setiap gerakan mereka. Pertarungan semakin
Setelah pengakuan dari Master Li, suasana di aula bela diri semakin penuh semangat. Semua anggota tim merasa termotivasi untuk berlatih lebih keras. Zoe, dengan semangat baru, melanjutkan latihannya dengan dedikasi yang lebih besar.Suatu sore, saat Zoe sedang berlatih gerakan baru, Master Li mendekatinya dengan senyum bangga di wajahnya. "Zoe, perubahanmu sangat luar biasa," katanya. "Kamu telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam waktu singkat."Zoe berhenti sejenak, mengatur napasnya. "Terima kasih, Master Li. Saya berusaha untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik setiap hari."Master Li mengangguk. "Aku sangat suka melihat perubahan ini. Namun, ada satu tantangan lagi yang harus kamu hadapi. Guru Besar Wang, yang dikenal sebagai salah satu ahli bela diri terbaik, akan datang untuk menguji kemampuanmu."Zoe merasakan campuran antara kegembiraan dan sedikit gugup. Guru Besar Wang adalah legenda dalam dunia bela diri, dan ujiannya sangat terkenal karena ketat dan menan