Share

Memohon

Waktu seakan berhenti berputar. Pandangan mereka bertemu. Adegan saling tatap penuh kebencian pun tak dapat terhindarkan. Hingga salah satu wanita, yang tak lain Arum maju mendekat. 

"Han," panggilnya seraya tersenyum, lalu memeluk dan mencium Hani tanpa sungkan. "Bagaimana kabar kamu?"

Hani berusaha balik tersenyum walau terasa kaku. 

"Baik, Mbak, alhamdulillah," jawabnya pelan. "Mbak Arum periksa?"

"Oh, biasa terapi Ibu." Arum melirik wanita di atas kursi roda yang terus menatap Hani dan ibunya penuh kebencian. "Kamu mau periksa, Han?" 

"Iya, Mbak, kontrol jahitan, sama …." Hani melirik sang ibu di sampingnya. Ia urung bilang ingin k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status