Share

(Masih di) Ruang Tahanan

Begitu langkah kaki Wira dan Yudi yang berlari sudah tidak kedengaran dan ibu Fatih sudah puas, atau sadar bahwa teriakannya tidak akan didengar oleh orang yang ditujunya, atau capek, berteriak memaki-maki kedua polisi yang menyebalkan itu, Ibad pun memunculkan dirinya dari balik pintu dan Pita berdiri dari tempat persembunyiannya yang aman. Masih sambil sekali-sekali menoleh ke pintu, mereka mendekati sel tahanan tempat Fatih bersemayam.

“Thanks, Fatih, udah nolong gue dan temen gue.”

Ibad menyalami Fatih yang menyambutnya dengan senyum di balik jeruji. Ibu Fatih sendiri menyaksikan dengan saksama, siap mengeluarkan teriakan membahana lagi jika ternyata dua polisi di depannya ini menghina putranya juga.

“Jadi, lo yang namanya Fatih? Manis juga. Nggak rugi gue nerima permintaan Kila untuk jadi mata-mata karena ternyata yang mau diselamatkan adalah manusia semanis ini.”

Pita tersenyum-senyum tidak jelas sambil berusaha menjawil lengan Fatih yang cepat-cepat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status