Share

64 Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya

"Baru ada siapa di sini?"

“Hah? Maksud Papa?” Jantung Ervin memang hampir loncat dari rongganya, tapi ia berusaha setengah mati untuk tidak menunjukkan kegugupannya di depan orang tuanya yang kini duduk bersebelahan di sofa.

“Ini, kenapa ada dua piring?” Naren menatap piring yang masih berserakan di atas meja.

Ada dua piring yang masing-masing masih berisi sisa ayam saos mentega dan sisa capcay. Lalu ada dua piring kosong yang jelas-jelas baru digunakan untuk makan.

“Oooh, tadi aku udah pulang agak sore, Pa. Aku laper, jadi makan. Trus barusan makan lagi.”

“Itu, teflon di atas kompor?”

“Cuma buat manasin, Pa.” Ervin tidak tahu bagaimana caranya jawaban-jawaban itu bisa tersusun di otaknya. Yang jelas ia hanya berusaha untuk memberikan alasan yang paling masuk akal.

Bisa saja sebenarnya ia memberi alasan kalau Bastian atau Adit baru dari unitnya dan mereka makan bersama, tapi Ervin yakin detik itu juga pasti papanya akan langsung menghubungi temannya dan menanyakan kebenarannya.

Kening
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status