Share

95. Curahan Hati Ana (Bagian C)

95. Curahan Hati Ana (Bagian C)

"Ternyata kediaman Mbak selama ini tidak menghasilkan apapun, malah mereka menganggap Mbak sebagai orang yang gampangan, sebagai orang yang bisa diperintah seenak mungkin!" kataku sambil menatap Aira dengan pandangan dalam.

Adik itu sama sekali tidak menjawab ucapanku, dia hanya mengangguk mengerti, seolah dia hanya ingin mendengarkan segala keluh kesahku yang tidak pernah aku ceritakan kepada siapapun.

"Jika Mbak yang yang dihina, dan juga dicurangi oleh mereka, Mbak masih bisa merasa legowo. Tetapi ketika mereka ingin mengakui sesuatu yang bukan miliknya, melainkan milik Emak, Mbak benar-benar merasa sakit hati. Mbak merasa kalau perjuangan Emak selama ini untuk memberikan kita kehidupan yang lebih baik daripada sebelumnya, tidak akan menjadi berarti jika Mbak mengakui kepada orang-orang kalau apa yang sudah Mbak terima itu dari ibunya Mas Abi!" kataku lagi.

"Tapi aku yakin, Mbak. Berada di posisi Mas Abi juga pasti tidak enak, dia mempunyai tanggung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status