3. LENYAPNYA RAJA IBLIS DAN KITAB ZHANG HUAN DARI BENUA YUAN
Lan Hao merintih keras karena rasa sakit yang tak tertahankan, wajahnya yang muram tak mampu disembuyikan.“Bangsat! Waktuku hampir habis, meridian jantungku telah benar-benar rusak oleh racun api pada pedang itu... Aku harus segera mengakhiri segalanya!” gumam Lan Hao dalam hati, meratapi rasa sakit teramat sangat di jantungnya yang membuatnya berlutut memuntahkan beberapa teguk darah.Langit tiba-tiba saja bergemuruh, membawa angin yang memiliki sedikit beban tekanan berat menyapu seluruh dataran lembah iblis saat seseorang dari barisan pemuja besar bergerak. Itu sang pemuja ketiga, yang memijakkan langkahnya di udara koosng ke hadapan beberapa langkah. Momentum ini tak bisa di remehkan begitu saja. Meski ada kesenjangan kekuatan dengan Lan Hao, tapi kekuatan tempur Yun Tao yang merupakan seorang Protector terlihat cukup berkemampuan hanya dengan melangkah saja.“Cepat serahkan kitab itu, sebelum lembah iblismu ini benar-benar aku ratakan dengan tinjuku!” pekik Yun Tao dengan angkuh. Meski dirinya tahu bahwa Lan Hao adalah raja iblis yang agung, yang bahkan dapat membunuh Kaisar Shi sendirian. Dirinya masih yakin jika ketujuh orang pemuja besar bersatu itu bukan tak mungkin untuk menjatuhkan Lan Hao yang sedang sekarat sekarang. Gulungan kuno yang ada ditangan Lan Hao itu, sangat berbahaya jika itu benar-benar jatuh ketangan bajingan seperti Raja Iblis semacamnya.“Kalian jangan bermimpi untuk medapatkan Kitab Zhang Huan yang susah payah aku dapatkan ini!” ucap Lan Hao lirih, menahan beberapa aliran darah beracun yang terus menerus menggerogoti energi Yuan dalam tubuhnya.“Menyerahlah sekarang! Jangan keras kepala... Kau memang Raja Iblis yang kuat, namun dengan luka yang kau derita sekarang. Bahkan untuk mengatasiku sendirian saja, takutnya kau tak benar-benar bisa menanganinya...” balas Yun Tao dengan nada mengejek.“Ternyata memang benar mengenai hal-hal yang sering aku dengar itu. Bahwa orang-orang dari Kekaisaran Tian Xin sangat pandai membual soal kemampuan. Mereka hanya bisa menggertak orang lain dengan kekuatan besar dibelakangnya.... Huahahha!!!” pungkasnya memberikan tamparan keras melalui mulutnya.“Tutup mulutmu! Dan aku akan benar-benar meratakan lembah iblis terkutuk ini sekarang.” Yun Tao murka mendengar provokasi yang dilontarkan Lan Hao beberapa saat yang lalu dan hendak meluncurkan serangan dengan skala penuh ke arah Lan Hao."Tunggu! Apa dia benar-benar akan meledakkan dirinya sendiri?" gumam Yun Zhong ragu saat menatap ke arah Lan Hao yang terlihat merapal segel yang tak asing bagi penglihatannya saat Yun Tao hendak menyerang."Hahhaha, terlambat... Kalian selalu hanya bisa menyesal diakhir karena sudah berani menyerang sekte lembah iblisku ini. Aku tak akan membiarkan salah satu dari kalian mendapatkan satu katapun dari kitab ini... Biarlah benda ini, hancur bersama jasadku!" tawa Lan Hao menggema keras menggetarkan langit-langit dataran Tian Xin. Energi Yuan yang berwarna perak cerah yang merembes dari tubuh Yun Tao sebelumnya seketika berhenti saat tawa Lan Hao terdengar. Dirinya bahkan tak sempat untuk melakukan serangan terakhir kepada raja iblis itu.“Hentikan dia!” titah Yun Zhong saat melihat Lan Hao berusaha mengeluarkan jurus andalan terakhirnya dan berniat meledakkan diri bersama dengan kitab kendali bumi dan langit tersebut. Lan Hao sangat memahami bahwa segalanya hanya akan menjadi rumit jika dirinya harus mati begitu saja meninggalkan kitab Zhang Huan ini sendirian. Jika itu terjadi, bangsa iblis miliknya akan benar-benar lenyap dari bumi. Setidaknya dirinya harus membawa kitab pembawa petaka ini ikut mati meledak bersama dirinya. Hal ini akan menjadi pukulan keras bagi kekaisaran Tian Xin untuk jangka waktu yang tak bisa dibayangkan. Tak akan ada lagi orang-orang seperti Kaisar Shi lagi yang akan mengguncang dunia karena melangkah ke ranah Yuan Jin (Dewa) karena bakat kutivasinya lagi dalam waktu dekat ini. Terutama si bajingan Yun Zhong itu!“Serang bersama! Formasi Cahaya Suci Pemusnah Kehampaan!” Teriak ketujuh orang itu serempak.Keenam pemuja besar aula jiwa lainnya yang dipimpin oleh Yun Zhong segera membentuk formasi utama yang dimiliki oleh Kekaisaran Tian Xin mereka untuk menggagalkan aksi bunuh diri Lan Hao. Dikatakan bahwa formasi ini pernah membunuh seorang praktisi di puncak level sembilan di masa lalu. Formasi hebat inilah yang membuat Aula Jiwa dari kekaisaran Tian Xin menjadi salah satu dari aula besar hebat yang diperhitungkan di dataran Yuan ini. Bersamaan dengan segel yang telah dibentuk oleh ketujuh orang tersebut dipanggil, sebuah cahaya emas keluar dari domain langit, membentuk cincin emas raksasa yang mengitari Lan Hao dari segala penjuru.“Terlambat!” ucap Lan Hao menyempurnakan energi Yuan berwarna hitam pekat yang merembes keluar dari tubuhnya. Ini adalah teknik pengorbanan jiwa yang hanya pernah terdengar dan tertulis dalam buku buku kuno yang hampir tak pernah terlihat dalam seratus tahun terakhir. Energi eksplosif yang timbul karena ledakan diri seorang Mage kuat yang berada di puncak level sembilan, akan cukup mampu untuk meratakan setengah daratan jika kekuatannya dibiarkan menyebar begitu saja."Berhenti!" Yun Zhong menjerit keras tak berdaya.“Manusia dan iblis hidup dalam sangkar yang sama, namun memakan utas kehidupan yang berbeda... Bunga crysanthium dari timur, gurun pasir berkabut di barat... Seluruh jiwa iblis bangkitlah, aku rajamu memanggil! Teknik Yuan bentuk kesembilan, Pengorbanan Iblis Menggali Seluruh Api Neraka! Matilahhhhhh!” Lan Hao melancarkan teknik Yuan terkuat miliknya sebelum benar-benar meledakkan diri bersama dengan kitab kendali bumi dan langit di tangannya tersebut. Ia menggertakan giginya saat tubuhnya perlahan-lahan melambung ke langit seperti kapas dan terus mengalami pembengkakkan hebat. Seolah-olah hendak meledak.Boom! Cahaya hitam penuh dengan hasrat kematian seolah membelah ruang dan waktu. Menghentikan aktifitas bumi dan manusia beberapa waktu oleh ledakkan kekuatannya. Saking kuatnya energi yang ditimbulkan, ledakan itu seolah tak menimbulkan suara.”Cepat bentuk formasi pertahanan! Sesuatu yang dikeluarkan Lan Hao dari tubuhnya sangat mengerikan, seluruh dataran lembah iblis akan benar-benar musnah jika kita tak menahannya dengan sekuat tenaga!” titah Yun Zhong memimpin ketujuh pemuja besar aula jiwa lainnya. Tameng emas besar melindungi ketujuhnya dari ledakan momentum yang diciptakan raja iblis. Mereka hanya bisa mengiba pada kegagalan ketujuhnya membawa kembali kitab kendali bumi dan langit itu.Tawa Lan Hao segera disertai dengan gelombang kejut kuat yang meratakan seluruh lembah di Utara dataran Tian Xin. Empat gunung disekitarnya meletus bersamaan, asapnya dibekukan badai angin yang dahsyat dalam beberapa saat. Kekaisaran Tian Xin didera oleh getaran yang mengerikan.“Hahaha! Matilah kalian semua!” itulah kata kata terakhir yang keluar dari mulutnya sebelum benar-benar musnah dari dunia ini. Iya tersenyum puas dalam kematiannya karena aula jiwa tak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.Lan Hao dan Kitab Kendali Bumi dan Langit telah lenyap dari dunia ini.Bersambung...4. HIDUP KEMBALI DALAM TUBUH BARU "Arghhhh..." Setelah kematian tragis yang memilukan, Lan Hao tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya seolah habis bermimpi panjang berhari-hari lamanya. Dipegangnya pelipis kiri yang tampak meneteskan darah, sambil merintih kesakitan. Ia menatap sekelilingnya sambil masih memegangi kepalanya yang mengalami pendarahan. "Tunggu ?!" Plak! Plak! Ia menepuk pipinya dua kali dengan keras. "Tubuh siapa ini? Kenapa jiwaku bisa ada pada tubuh bocah sialan ini!" Pekik Lan Hao mengutuk. Dia termenung beberapa detik, sambil duduk bersila meratapi tubuh barunya "Jadi? Aku kembali?! Tapi, kenapa harus tubuh bocah ini?" ucapnya mendeklarasikan sesuatu yang sampai detik ini masih tak dirinya percayai. Ia tiba-tiba saja telah mengambil alih tubuh seorang pemuda lemah! Belum puas dirinya meratapi nasibnya yang dihidupkan kembali dalam tubuh seorang pemuda yang entah dari mana asalnya tersebut, sebuah suara sibuk mengusik. Rasanya seperti ada beberapa pasang mata yan
5. SIHIR PENJARA JIWA “Tubuh ini setidaknya sudah kuperbaiki dari NOL hingga tingkat kedua. Tampaknya, aku butuh waktu lama untuk kembali ke Kekaisaran Tian Xin dan melakukan balas dendam!” Woshhh! Dengan tubuh seringan kucing Feng Zhi melompat dari satu pohon ke pohon lainnya menjajal kekuatannya. Dia terus menjelajahi seisi hutan sambil mengecek keadaan sekitar. Juga mencari tahu identitas bocah yang tubuhnya sudah dirinya ambil alih sekarang ini. “Tunggu?! Ada sesuatu di sana!” Feng Zhi menghentikan langkahnya di pohon terdekat, bersembunyi sambil menguping apa yang sedang terjadi di tempat tersebut. “Liu Han keparat! Dasar pengkhianat! Kalian sudah menipu kami!” Teriak Xiao Tang, seorang kepala penjaga dari keluarga Xiao dengan tubuh besar berotot memegang sebilah golok besar ditangannya. "Aku bilang kau jangan ikut campur dengan urusan keluarga ini! Pergilah, dan berikan kitab pencairan roh kelas 2 itu. Dan aku akan mengampuni nyawamu serta kedua bocah cantik itu karena meman
6. KEKUATAN BARU FENG ZHI YANG MENGEJUTKAN SEMUA ORANG “Nona, mengenai Kitab Pemurnian Roh, berikan saja kepada mereka. Aku tidak ingin kehilangan nyawa nona dan itu akan menjadi kerugian besar bagi keluarga Xiao.” “Feng Zhi! Aku pikir kamu sudah…” ucap Nona Xun’Er terkejut melihat Feng Zhi kembali. “Benar Nona, aku masih hidup. Keajaiban besar karena aku masih bisa bertahan sekarang…” Balas Feng Zhi tersenyum datar. Sementara itu para algojo bawahan Liu Han yang mengenali Feng Zhi mulai menertawakannya. “Bukankah bajingan kecil itu, adalah budak Nona Xun’Er. Berani sekali dia berbicara di sini?!” “Mungkin karena dia telah menjadi budak keluarga Xiao selama hidupnya. Hahahaha!” mereka tertawa bersama-sama. Sementara Feng Zhi hanya terdiam sambil berpikir cara mengalahkan algojo itu dan menyelamatkan Nona Xun’Er. ”Yang terlemah diantara para algojo itu berada di puncak level dua... Terutama Liu Han, yang sudah berada di level tiga tingkat menengah. Dengan kekuatanku saat ini yan
7. MENCARI TEMPAT PERSEMBUNYIAN Feng Zhi menghela napas berat sembari mengedarkan pandangan sejauh korneanya mampu menjangkau lingkungan sekitar. Ia berbalik kemudian menatap nona Xun’Er yang memelas namun memasang wajah cemberut akibat sikapnya yang tak terkendali sebelumnya. “Nona?” panggilnya dengan nada pelan dan terdengar seperti penuh rasa sesal. Xun’Er yang masih kesal hanya mendongak pelan, sambil menyandarkan punggungnya pada sebuah pohon besar yang ada di sampingnya. “Saya menyesal Nona, namun bisakah Nona Xun’Er dan tuan muda Xiao Chan menuruti perkataan saya sekali ini saja? Saya tak bermaksud menjadi lancang atau kurang ajar, tapi yang paling penting sekarang adalah keselamatan Nona dan tuan muda...” Feng Zhi menahan diri, biar bagaimanapun dirinya bukan lagi seorang raja iblis yang agung, yang bisa bersikap angkuh semaunya seperti dahulu. Dia hanya seorang pelayan dari sebuah keluarga kecil bermarga Xiao ini. “Hmmm,” Xun’Er tak mau keras kepala, ia mengangguk sejenak
8. MERENCANAKAN PEMBANTAIAN KELOMPOK LIU HAN “Tunggu!” sanggah Feng Zhi yang tiba-tiba saja menunduk sambil bersikap seolah-olah sedang menerawang sesuatu. Sebelum melangkah lebih dalam, Feng Zhi dengan tenang dan tanpa aba-aba segera memejamkan kelopak matanya untuk merasakan jejak spiritual dari penjaga hutan berkabut ini. Meski dirinya adalah seorang raja iblis yang tak kenal takut sebelumnya, tapi rasa takut dan waspada harus lebih dirinya tingkatkan saat ini. Segalanya sudah jauh berbeda... Bahkan jika dirinya dan kedua keturunan keluarga Xiao ini bertemu dengan magical beast tingkat 3 keatas, itu akan cukup merepotkan. Setidaknya binatang iblis itu memiliki kekuatan bertarung setingkat dengan kesatria di puncak level tiga. Berurusan dengan Liu Han yang berada di tingkat menengah level tiga saja, Feng Zhi masih tak yakin dapat mampu mengalahkannya atau tidak dengan kekuatan yang dimilikinya sekarang. “Feng Zhi!” bentak Nona Xun’Er pada pelayannya tersebut sebab kesal menatap Fen
9. APA YANG AKAN DILAKUKAN FENG ZHI? Tak sampai sepuluh menit Feng Zhi telah kembali kemudian menghampiri kedua kakak beradik keturunan keluarga Xiao tersebut, sambil sedikit mengangkat alisnya. Setidaknya saat kepergiannya untuk merencanakan sesuatu di dalam hutan, mereka tak terluka. Sepertinya kelompok bajingan Liu Han itu belum datang sehingga keduanya masih tampak baik-baik saja. “Nona... Bisakah nona Xun’Er mengulurkan tangan sebentar?” pinta Feng Zhi halus sambil meraih tangan kanan Xun’Er. “Apa yang kau rencanakan?” tanya Xun’Er penasaran. Sebelum akhirnya Feng Zhi meletakkan sebuah benda kecil seukuran ibu jari pada telapak tangan Xun’Er kemudian menggulung telapak tangan tersebut untuk menyembunyikan barang itu. Ia mendekatkan wajahnya dengan mendadak ke telinga nona muda itu, kemudian membisikkan beberapa kalimat. “Bisakah Nona melakukannya?” tanya Feng Zhi dengan tatapan penuh harap pada wanita muda di hadapannya itu. Sementara Xun’Er hanya mengangguk setuju tanpa mengu
10. TEKNIK SEGEL UNTUK MEMBUNUH LIU HAN Setengah jam lalu sebelum kelompok Liu Han menemukan ketiganya, Nona Xun’Er bisu sejenak saat melihat bahwa Feng Zhi mengeluarkan cincin roh pemberian ayahnya tersebut. “Aku akan mengajarimu sebuah Segel Nona, hanya kamu yang seharusnya dapat melakukan ini karena sudah menerobos level tiga, sementara nanti diriku akan mengalihkan perhatian dan memancing mereka untuk masuk dalam perangkap!” “SEGEL?!” pekik Xun’Er sedikit terkejut. Bukankah sebuah segel merupakan salah satu dari teknik roh yang sangat susah dipraktikkan. Meskipun Xun’Er baru saja menerobos level 3, dirinya tahu betul seberapa sulit mempraktikkan teknik Segel ini. Bahkan jika itu hanya teknik segel tingkat rendah sekalipun. “Benar Nona... Apakah Nona pernah mendengar teknik segel ‘Gerbang Ilusi Penelan Kegelapan?’... “Bukankah sangat sulit untuk mempraktikkan teknik segel semacam itu? Apalagi teknik segel ‘Gerbang Ilusi Penelan Kegelapan’ ini... Sepertinya aku baru pertama kali
11. MENJEBAK LIU HAN DALAM PERANGKAP Sekitar satu jam sudah waktu yang dibutuhkan bagi kelompok Liu Han untuk dapat menyusuri medan berkabut di wilayah Black Forest Domain ini dan menemukan seorang pria muda yang tengah duduk bersandar di sebuah pohon besar. Namun sebelum mereka bisa mendekat, dengkuran datang dari seorang pria yang tidur di pohon. Sebuah pandangan hati-hati dari Liu Han dapat mengidentifikasi bahwa pria kurus yang tertidur di pohon itu adalah Feng Zhi. “Tuan Liu! Bukankah itu pelayan keluarga Xiao yang sudah membunuh si gendut?” Teriak salah seorang algojo di pihak Liu Han saat berjalan mendekati sosok pria itu. Terbangun oleh suara itu, Feng Zhi menguap dan membuka matanya yang lelah. Melihat Liu Han dan rekan-rekannya, dia tidak menunjukkan rasa takut, tidak ada kecemasan. Sebaliknya, sebuah senyuman. “Liu Han?! Bukankah ini terlalu lama, hanya untuk menemukanku saja...” tutur Feng Zhi dengan nada malas. “Sungguh tak terduga bahwa bocah tengik ini akan datang u