5. SIHIR PENJARA JIWA
“Tubuh ini setidaknya sudah kuperbaiki dari NOL hingga tingkat kedua. Tampaknya, aku butuh waktu lama untuk kembali ke Kekaisaran Tian Xin dan melakukan balas dendam!”
Woshhh! Dengan tubuh seringan kucing Feng Zhi melompat dari satu pohon ke pohon lainnya menjajal kekuatannya. Dia terus menjelajahi seisi hutan sambil mengecek keadaan sekitar. Juga mencari tahu identitas bocah yang tubuhnya sudah dirinya ambil alih sekarang ini.
“Tunggu?! Ada sesuatu di sana!” Feng Zhi menghentikan langkahnya di pohon terdekat, bersembunyi sambil menguping apa yang sedang terjadi di tempat tersebut.
“Liu Han keparat! Dasar pengkhianat! Kalian sudah menipu kami!” Teriak Xiao Tang, seorang kepala penjaga dari keluarga Xiao dengan tubuh besar berotot memegang sebilah golok besar ditangannya.
"Aku bilang kau jangan ikut campur dengan urusan keluarga ini! Pergilah, dan berikan kitab pencairan roh kelas 2 itu. Dan aku akan mengampuni nyawamu serta kedua bocah cantik itu karena memandang pertemanan lama kita..” Ucap Liu Han angkuh. Dirinya adalah mantan orang kepercayaan tuan Xiao Gang (kepala keluarga Xiao) yang memberontak saat mengetahui kondisi keluarga Xiao sedang kacau. Dia berdiri menyilangkan tangannya ke hadapan ditemani beberapa algojo yang siap membantunya menghancurkan sisa-sisa keluarga Xiao yang ada di hadapannya.
“Meski kami harus mati sekarang... Kami tak akan memberikan kitab pencairan roh kelas 2 ini kepada bajingan sepertimu! Ini adalah satu-satunya harta berharga milik keluarga Xiao yang tersisa.” Ucap Xiao Xun’Er putri tertua keluarga Xiao.
“Kak, jangan hentikan aku. Aku ingin membunuh para pengkhianat ini!” ucap bocah enam tahun, yang adalah adik Xun’Er. Sifatnya yang sangat bandel dan tak kenal takut itu terkadang membuat Xun’Er sakit kepala.
Sementara Feng Zhi masih duduk diam diatas pohon sambil memperhatikan keadaan.
”Rupanya keluarga Xiao dalam masalah. Para Bandit itu pasti sedang menjarah harta keluarganya… tunggu?! Bandit? Keluarga Xiao? Perasaan ini… Hei, apa hubungan keluarga Xiao denganku? Lebih baik aku pergi dari sini! Ini bukan urusanku, buang-buang waktu saja!” Feng Zhi merasakan sesuatu yang aneh dari perasaannya terhadap keluarga Xiao.
Ia menggelengkan kepalanya dan menghela nafas, siap untuk berbalik dan pergi. Slat! Feng Zhi yang malas mengurusi urusan orang lain segera meninggalkan tempat tersebut, kembali melompat dari satu pohon ke pohon lain. Lagi pula dengan kekuatannya yang sekarang, dirinya tak ingin mati konyol hanya untuk membantu keluarga Xiao yang bukan siapa-siapanya.
“Aww! Sakit!” Feng Zhi tiba-tiba saja terjatuh saat hendak melompati pohon ketiga karena rasa sakit yang amat sangat di dada sebelah kirinya. Rasanya jantungnya diremas-remas serasa mau berhenti berdetak untuk beberapa saat. Ia mengepalkan tangannya di depan dada. Rasa sakitnya begitu menyiksa hingga membuatnya berlutut kesakitan.
“Kenapa ini? Apa yang terjadi? Tunggu... Apa jiwa bocah ini masih hidup? Atau justru ini efek dari latihanku tadi? Tapi seharusnya tidak mungkin, seharusnya aku masih bisa mengontrol fluktuasi kekuatan yang kuserap . Apa jiwa Feng Zhi tidak cocok dengan kekuatan yang kuserap? Tak mungkin jika tubuhnya tak cocok untuk berkultivasi... Dasar sampah! Kenapa aku harus hidup kembali pada tubuh orang lemah sepertinya!” Feng Zhi mengeluh dalam posisi meringkuk sambil memegangi dada kirinya yang kesakitan. Jantungnya dipenuhi kepanikan. Jika benar bahwa kultivasinya tidak cocok dengan tubuh bocah tersebut, konsekuensinya tidak sesederhana itu. Dia akan benar-benar tak bisa berkultivasi dan lumpuh. Tapi ini tidak, dia bisa menyerap kekuatan sebelumnya dengan mantap. Sepertinya jiwa asli Feng Zhi masih ada dalam tubuhnya.
Saat rasa sakitnya hilang Feng Zhi segera bangkit, duduk bersila untuk menstabilkan kekuatan dalam tubuhnya. Ia mengambil nafas dalam-dalam sambil mengatur energi yang menyerang jantungnya.
Namun percuma, rasa sakit itu kembali datang.”Tidak! Ini bukan karena ketidakcocokan… Tapi ini.. Sihir Penjara Jiwa?!” Memikirkan hal tersebut, Feng Zhi segera mencari sumber dimana perasaannya terpenjara dan terikat oleh seseorang yang seharusnya punya hubungan erat dengan tubuh bocah tersebut. Jika dia mengabaikannya, rasa sakit itu akan bertambah parah dan menyebabkan kematian.
“Nona Xun’Er?!” Feng Zhi segera menemukan sumber rasa sakitnya, tetapi hasilnya membuatnya merasa tak puas.
Bagi seorang pendekar, jika mereka terkena sihir penjara jiwa, itu sama saja terkena kutukan. Mereka akan terikat dengan seseorang, tidak bisa leluasa melakukan sesuatu sesuai kehendak hati mereka. Jika mereka melanggar, mereka akan mati.
“Pertama, kita gabungkan dulu tiap memori yang ada di hati bocah ini, kemudian akan kulihat sihir macam apa yang menyakitiku.” Gumam Feng Zhi yang masih tak habis pikir dengan apa yang diinginkan jiwa aslinya. Lan Hao yang mengisi jiwa dalam tubuh bocah itu, mulai menyelam dalam memori hati Feng Zhi…
“Ayahmu telah berkorban untuk keluarga Xiao-ku. Kami tidak akan berlaku buruk kepadamu. Mulai sekarang keluarga Xiao adalah rumahmu.” Ingatan pertama, muncul dari Xiao Tang, kepala penjaga keluarga Xiao.
“Penjaga Tang! Ajari aku latihan. Aku ingin menjadi penjaga juga!” Ucap Feng Zhi kecil pada Xiao Tang.
“Bocah kecil, kamu masih terlalu lemah untuk menjadi penjaga, ini masih terlalu dini. Tapi aku akan mengajarimu keterampilan dasarnya…” Ucap Xiao Tang dengan lembut, sambil mengusap rambut Feng Zhi.
Ingatan lain muncul, dalam benaknya. “Jangan menindas Feng Zhi! Dia adalah bagian dari keluarga Xiao Sekarang!” ucap Nona Xun’Er yang sedang membela Feng Zhi saat sedang berlatih dengan anak-anak lainnya.
Lalu ingatan lain dan lain datang. Ingatan yang jauh lebih besar lagi.
“Bandit! Bandit telah datang! Mereka adalah keluarga Han, cepat lindungi tuan muda dan Nona Xun’Er.”
“Bunuh semua anggota keluarga Xiao, jangan biarkan ada yang pergi!” terlihat Liu Han pemimpin darinya sedang memberikan titah kepada para algojo untuk membunuh seluruh keluarga Xiao.
“Sekarang para tetua keluarga Xiao sudah mati! Cepat serahkan harta kalian!”
“Feng Zhi bertahanlah..” Terlihat dalam memori tersebut, nona Xun’Er yang sedang menangisi dirinya yang sedang sekarat.
“Nona cepat larilah bersama tuan muda! Jangan pikirkan diriku lagi. Maafkan diriku yang lemah ini. Aku membenci diriku sendiri karena tidak bisa melindungi keluarga Xiao!” rengek Feng Zhi.
Lan Hao menyudahi acaranya menyatukan memori bocah tersebut, dia kini sudah mengetahui sumber masalah dari sihir penjara jiwa tersebut.
“Brengsek! Ternyata dia bertekad untuk melayani keluarga Xiao dan menjaga Xun’Er! Itulah kenapa tiap aku menjauh dari keluarga Xiao, rasanya jantungku hampir meledak. SIAL!! Mengapa persyaratannya seperti ini?! Apa aku harus menjadi budak orang lain seumur hidupku?” Lan Hao jelas tak terima dengan semua kenyataan yang menimpanya. Dia dahulu adalah raja iblis yang agung, dan sekarang dirinya terkurung dalam tubuh seorang pelayan yang lemah. Dan harus melayani orang lain seumur hidupnya. Ini jelas tak adil!
”Bahkan membunuh orang, lebih baik daripada ini! Aku adalah seorang Raja Iblis, Lan Hao! Dan sekarang harus melayani keluarga kecil seperti ini?” Teriak Feng Zhi tanpa sadar.
Brukkk! Dengan emosi Feng Zhi tanpa sengaja memukul batang pohon di sampingnya hingga patah dan menimbulkan suara keras karena menghantam tanah. Membuat orang-orang dari dua keluarga yang sedang berseteru menoleh penasaran.
“Sialan!” Pekik Feng Zhi yang terpergok menguping mengumpat kasar.
“Siapa di sana?! Cepat keluar! Tunjukkan dirimu!” teriak salah seorang algojo bawahan dari Liu Han. Feng Zhi merasakan niat membunuh yang sangat kuat dari orang tersebut.
“Apakah bantuan kita sudah datang?” tanya nona Xun’Er pada penjaga Xiao Tang.
“Tidak Nona, tidak mungkin mereka datang secepat itu.” Bantah Xiao Tang.
Feng Zhi menggelengkan kepalanya, menghela napas dan berjalan keluar. Ia mau tak mau harus berurusan dengan para bandit tersebut, karena Sihir Penjara Jiwa yang mengikat hatinya tersebut.
“Serahkan saja kitab pencairan roh kelas 2 itu kepada mereka, nona Xun’Er. Tidak ada salahnya.”Ucap Feng Zhi berjalan keluar dari balik semak belukar.
“Huh, aku sempat khawatir dan bertanya-tanya siapa itu… Rupanya hanya bajingan kecil!” ujar Liu Han menghina Feng Zhi yang baru saja muncul.
Bersambung...
6. KEKUATAN BARU FENG ZHI YANG MENGEJUTKAN SEMUA ORANG “Nona, mengenai Kitab Pemurnian Roh, berikan saja kepada mereka. Aku tidak ingin kehilangan nyawa nona dan itu akan menjadi kerugian besar bagi keluarga Xiao.” “Feng Zhi! Aku pikir kamu sudah…” ucap Nona Xun’Er terkejut melihat Feng Zhi kembali. “Benar Nona, aku masih hidup. Keajaiban besar karena aku masih bisa bertahan sekarang…” Balas Feng Zhi tersenyum datar. Sementara itu para algojo bawahan Liu Han yang mengenali Feng Zhi mulai menertawakannya. “Bukankah bajingan kecil itu, adalah budak Nona Xun’Er. Berani sekali dia berbicara di sini?!” “Mungkin karena dia telah menjadi budak keluarga Xiao selama hidupnya. Hahahaha!” mereka tertawa bersama-sama. Sementara Feng Zhi hanya terdiam sambil berpikir cara mengalahkan algojo itu dan menyelamatkan Nona Xun’Er. ”Yang terlemah diantara para algojo itu berada di puncak level dua... Terutama Liu Han, yang sudah berada di level tiga tingkat menengah. Dengan kekuatanku saat ini yan
7. MENCARI TEMPAT PERSEMBUNYIAN Feng Zhi menghela napas berat sembari mengedarkan pandangan sejauh korneanya mampu menjangkau lingkungan sekitar. Ia berbalik kemudian menatap nona Xun’Er yang memelas namun memasang wajah cemberut akibat sikapnya yang tak terkendali sebelumnya. “Nona?” panggilnya dengan nada pelan dan terdengar seperti penuh rasa sesal. Xun’Er yang masih kesal hanya mendongak pelan, sambil menyandarkan punggungnya pada sebuah pohon besar yang ada di sampingnya. “Saya menyesal Nona, namun bisakah Nona Xun’Er dan tuan muda Xiao Chan menuruti perkataan saya sekali ini saja? Saya tak bermaksud menjadi lancang atau kurang ajar, tapi yang paling penting sekarang adalah keselamatan Nona dan tuan muda...” Feng Zhi menahan diri, biar bagaimanapun dirinya bukan lagi seorang raja iblis yang agung, yang bisa bersikap angkuh semaunya seperti dahulu. Dia hanya seorang pelayan dari sebuah keluarga kecil bermarga Xiao ini. “Hmmm,” Xun’Er tak mau keras kepala, ia mengangguk sejenak
8. MERENCANAKAN PEMBANTAIAN KELOMPOK LIU HAN “Tunggu!” sanggah Feng Zhi yang tiba-tiba saja menunduk sambil bersikap seolah-olah sedang menerawang sesuatu. Sebelum melangkah lebih dalam, Feng Zhi dengan tenang dan tanpa aba-aba segera memejamkan kelopak matanya untuk merasakan jejak spiritual dari penjaga hutan berkabut ini. Meski dirinya adalah seorang raja iblis yang tak kenal takut sebelumnya, tapi rasa takut dan waspada harus lebih dirinya tingkatkan saat ini. Segalanya sudah jauh berbeda... Bahkan jika dirinya dan kedua keturunan keluarga Xiao ini bertemu dengan magical beast tingkat 3 keatas, itu akan cukup merepotkan. Setidaknya binatang iblis itu memiliki kekuatan bertarung setingkat dengan kesatria di puncak level tiga. Berurusan dengan Liu Han yang berada di tingkat menengah level tiga saja, Feng Zhi masih tak yakin dapat mampu mengalahkannya atau tidak dengan kekuatan yang dimilikinya sekarang. “Feng Zhi!” bentak Nona Xun’Er pada pelayannya tersebut sebab kesal menatap Fen
9. APA YANG AKAN DILAKUKAN FENG ZHI? Tak sampai sepuluh menit Feng Zhi telah kembali kemudian menghampiri kedua kakak beradik keturunan keluarga Xiao tersebut, sambil sedikit mengangkat alisnya. Setidaknya saat kepergiannya untuk merencanakan sesuatu di dalam hutan, mereka tak terluka. Sepertinya kelompok bajingan Liu Han itu belum datang sehingga keduanya masih tampak baik-baik saja. “Nona... Bisakah nona Xun’Er mengulurkan tangan sebentar?” pinta Feng Zhi halus sambil meraih tangan kanan Xun’Er. “Apa yang kau rencanakan?” tanya Xun’Er penasaran. Sebelum akhirnya Feng Zhi meletakkan sebuah benda kecil seukuran ibu jari pada telapak tangan Xun’Er kemudian menggulung telapak tangan tersebut untuk menyembunyikan barang itu. Ia mendekatkan wajahnya dengan mendadak ke telinga nona muda itu, kemudian membisikkan beberapa kalimat. “Bisakah Nona melakukannya?” tanya Feng Zhi dengan tatapan penuh harap pada wanita muda di hadapannya itu. Sementara Xun’Er hanya mengangguk setuju tanpa mengu
10. TEKNIK SEGEL UNTUK MEMBUNUH LIU HAN Setengah jam lalu sebelum kelompok Liu Han menemukan ketiganya, Nona Xun’Er bisu sejenak saat melihat bahwa Feng Zhi mengeluarkan cincin roh pemberian ayahnya tersebut. “Aku akan mengajarimu sebuah Segel Nona, hanya kamu yang seharusnya dapat melakukan ini karena sudah menerobos level tiga, sementara nanti diriku akan mengalihkan perhatian dan memancing mereka untuk masuk dalam perangkap!” “SEGEL?!” pekik Xun’Er sedikit terkejut. Bukankah sebuah segel merupakan salah satu dari teknik roh yang sangat susah dipraktikkan. Meskipun Xun’Er baru saja menerobos level 3, dirinya tahu betul seberapa sulit mempraktikkan teknik Segel ini. Bahkan jika itu hanya teknik segel tingkat rendah sekalipun. “Benar Nona... Apakah Nona pernah mendengar teknik segel ‘Gerbang Ilusi Penelan Kegelapan?’... “Bukankah sangat sulit untuk mempraktikkan teknik segel semacam itu? Apalagi teknik segel ‘Gerbang Ilusi Penelan Kegelapan’ ini... Sepertinya aku baru pertama kali
11. MENJEBAK LIU HAN DALAM PERANGKAP Sekitar satu jam sudah waktu yang dibutuhkan bagi kelompok Liu Han untuk dapat menyusuri medan berkabut di wilayah Black Forest Domain ini dan menemukan seorang pria muda yang tengah duduk bersandar di sebuah pohon besar. Namun sebelum mereka bisa mendekat, dengkuran datang dari seorang pria yang tidur di pohon. Sebuah pandangan hati-hati dari Liu Han dapat mengidentifikasi bahwa pria kurus yang tertidur di pohon itu adalah Feng Zhi. “Tuan Liu! Bukankah itu pelayan keluarga Xiao yang sudah membunuh si gendut?” Teriak salah seorang algojo di pihak Liu Han saat berjalan mendekati sosok pria itu. Terbangun oleh suara itu, Feng Zhi menguap dan membuka matanya yang lelah. Melihat Liu Han dan rekan-rekannya, dia tidak menunjukkan rasa takut, tidak ada kecemasan. Sebaliknya, sebuah senyuman. “Liu Han?! Bukankah ini terlalu lama, hanya untuk menemukanku saja...” tutur Feng Zhi dengan nada malas. “Sungguh tak terduga bahwa bocah tengik ini akan datang u
12. MENEROBOS LEVEL TIGA “Liu Han?” ucap Feng Zhi dengan tenang saat dirinya tiba-tiba berhenti menuntun jalan. “Kenapa berhenti? Apa disini tempatnya?!” “Aku akan membawa kalian semua, menemui kematian... Huahhaha!!!” Tawa Feng Zhi menggema keras. "Bajingan! " Liu Han meninju tanah dan membuat lubang selebar satu meter dengan marah ke arah Feng Zhi. Dia sendiri adalah seorang penipu, namun dia jatuh di tangan anak nakal yang bau. Dia menarik Feng Zhi mendekat. Namun tubuh Feng Zhi yang sebelumnya tampak nyata, berubah menjadi bayangan yang langsung memudar dan menghilang menjadi ketiadaan begitu saja. Yang dipegang oleh Liu Han bukan Feng Zhi, hanya angin kosong. “Cari bajingan kecil itu dan bunuh dia sekarang, cepat! Jangan biarkan keluarga Xiao itu juga ikut melarikan diri.” Liu Han bergegas dari tempat mereka datang. "Tuan Liu Han, dia sudah pergi." Para bandit itu ikut terkejut menyadari bahwa komandan Tang yang ada di belakang mereka juga ikut menghilang. “Aku tak peduli,
“Luar biasaa!!! Terobosan karena menyerap kekuatan roh dari beberapa orang sekaligus mengandung energi Yuan yang jauh lebih besar daripada saat melakukan terobosan beberapa waktu lalu. Aku merasakan bahwa meridian dalam tubuh bocah ini membengkak karena terlalu banyak menyerap kekuatan roh. Setidaknya ini tiga kali lipat dari sebelumnya.” Ucap Feng Zhi menatap kedua telapak tangannya yang terbuka, dengan penuh keterkejutan.Feng Zhi segera beralih dan menatap sekelilingnya, ia berniat untuk menjajal kekuatan barunya setelah baru saja menerobos. Meski terkesan hal biasa karena menerobos level 3 saja, namun di benua Yuan yang cukup pinggiran seperti ini, kultivasi seorang kesatria dapat dianggap lambat disini. Feng Zhi dapat disebut sebagai monster karena dapat menerobos 3 level hanya dalam beberapa hari saja. Dikatakan bahwa menerobos satu level saja bagi seorang kesatria biasa membutuhkan waktu bertahun-tahun.“Feng Zhi!” suara lembut seorang wanita tiba-tiba memecah keheningan. Feng