Share

SESAL

Ucapan pilu itu merejam hati Fahira. Dibalas tatapan itu untuk memberi kekuatan pada jiwa.

“Insya Allah mereka akan selamat. Sekarang makanlah, kalau Anda sakit siapa yang akan mendampingi mereka?” hibur Fahira. Ia kembali membalas tatapan itu lama, mengangguk perlahan untuk meyakinkan.

“Temani aku makan.” pinta Reynan.

Lelaki itu menggerakkan-gerakkan bola mata, menyampaikan harapan besar pada gadis di depannya. Keduanya makan dalam diam, menikmati kebersamaan untuk saling menguatkan. Sesekali melempar pandangan, kadang melukis senyuman. Perlahan debaran halus itu kembali hadir.

Pria itu sangat menikmati makannya kali ini, tersebab ditemani seseorang yang telah mengisi penuh ruang hati. Perbincangan mulai mengalir setelah lama terjeda dalam kesunyian.

Aliran hangat mulai menjalar memenuhi ruang-ruang raga. Ada asa tersemat kembali. Jiwa yang merapuh seakan menemukan sandaran.

“Terima kasih sudah membersamaiku. Aku lebih tenang sekarang,” ucap Reynan.

Fahira melengkungkan dua sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status