Share

BERJANJILAH

Setelah basa basi dilakukan, orangtua Bayu menyampaikan maksud undangannya.

“Setelah mempertimbangkan banyak hal. Kami berkeinginan untuk mempercepat pernikahan menjadi bulan depan.”

Seperti ada guntur menggelegar menghantam telinga Fahira. Gadis itu menoleh pada tunangan yang tengah tersenyum lebar.

“Apa kamu tidak suka?”

Suara datar wanita di depannya mengembalikan kesadaran Fahira. Cepat-cepat ditebarkan senyuman.

“Saya senang sekali, Tante, Om.”

“Syukurlah. Besok kami akan menemui orangtuamu.”

“Iya, Tante.”

“Hai, masa masih manggil Tante.”

Fahira kembali ternganga melihat perubahan sikap wanita itu. Kali ini begitu hangat dan bersahabat.

Lepas perbincangan bersama, mama Bayu mengajaknya bicara empat mata di teras samping kanan rumah. Keduanya duduk berdampingan di bangku kayu ukir, sedang alasnya dari busa super yang dilapisi kain beludru.

“Maafkan mama, ya. Selama ini kurang baik sama kamu. Mama sadar kamu itu benar-benar terbaik untuk Bayu.”

Wanita anggun itu memeluk calon mena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status