Share

GOYAH

Ia sampai di masjid rumah sakit yang terletak di sisi kiri gedung poliklinik. Bangunan suci yang cukup luas ini kiranya menjadi pilihan jiwa yang sedang merapuh.

Diambil wudhu, lalu bersimpuh di dalam ruangan yang tak tampak satu orang pun di sana. Diadukan segala keresahan, sakit hati, kepedihan dan lara yang entah kapan akan sirna.

Satu, dua tetes bening jatuh dari netranya. Kaca mata minus itu memburam akibat terkenai air yang tak henti mengalir.

Selepas sesak mereda, Reynan mulai memikirkan solusi untuk masalah ini. Tak boleh dibiarkan terus memainkan hati. Terlebih nasib Aslena juga belum jelas ke depannya.

Apakah dia harus membawa putrinya ke Singapura? Selain pengobatan lebih mutakhir juga untuk melarikan diri dari permainan hati. Sepertinya itu solusi paling tepat yang harus diambil.

Reynan bangkit, hatinya mantap untuk mengurus kepindahan Aslena hari ini juga.

Fahira dan Bayu keheranan mendapati Reynan tak kunjung kembali. Sudah satu jam keduanya menunggu.

Mereka makin bingun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status