Share

73. Menguji Kesabaran 2

Tepukan di pinggulnya membuat Puspa berjingkat kaget. Bram berlari melewatinya. Suara dari sepatunya yang menapak di lantai semen terdengar berat dan teratur. Pantas saja dia memiliki tubuh yang bagus dan sehat. Karena tidak malas berolahraga. Puspa mengulum senyum dan melempar pandang pada langit yang gelap kebiruan. Malu dengan angannya sendiri. Padahal dia sudah merasakan bagaimana tubuh itu mendekapnya tanpa sekat.

Puspa menoleh pada sang suami yang berhenti dan berdiri di dekatnya. Bram menariknya pelan dan diajak duduk di bangku semen.

Di cakrawala semburat cahaya keemasan mulai kentara. Puspa memperhatikan keringat yang membasahi rambut dan rahang kokohnya Bram. Terlihat begitu keren meski tengah bermandi keringat. Mulai diperhatikan,

mulai terlihat segala keistimewaan. Mulai dari sikap dan posturnya. Dia memegang teguh prinsip hidupnya. Setegas itu dan sememahami itu pada pasangannya. Hati Puspa menghangat. Duh, denyar aneh kembali timbul. Apakah bisa dibilang dia sekarang ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (17)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
bagus Bram, Vanya memang kudu dikerasin.. biar gk ngelunjak dan hilang hormat sama Puspa..
goodnovel comment avatar
Mulyani Sigar
mbak Is, double up nya dong
goodnovel comment avatar
Yeyeh Masriah
bagus mas Bram emang Vanya perlu di ultimatum memang kebangetan Vanya padahal Puspa udah sadar banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status