Share

71. Ketegasan Bram 3

"Maaf, kalau perkataan saya menyinggung perasaan Mama Harso dan Santi." Bram menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Bu Harso, monggo dicicipi kuenya." Bu Dewi mempersilakan untuk mengurai ketegangan.

"Iya, Bu Dewi."

Jam setengah sembilan malam, mereka pamitan. Santi memeluk Vanya dan Sony bergantian. "Tante sayang kalian dan selalu ada buat kalian," ucap wanita itu pada Vanya. Dan sengaja biar Puspa yang tidak jauh dari mereka bisa mendengarnya.

Namun Puspa tetap menampilkan wajah ceria, seolah tidak terpengaruh oleh ucapan wanita cantik itu.

Sedangkan Bram tidak mendengar sama sekali karena membukakan pintu mobil untuk mama mertuanya.

"Bun, makasih kadonya, ya." Sony bergelayut manja di lengan kiri Puspa.

"Sama-sama." Puspa mengusap lembut rambut Sony.

"Pa, Vanya ke kamar dulu mau belajar," pamit Vanya yang dijawab anggukan kepala papanya.

Puspa membantu Sony membawakan kadonya ke kamar. Memastikan anak itu gosok gigi dan ganti baju, baru Puspa masuk ke kamarnya sendiri.

***
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
kak rose
pantesan bram gak mau nikah sm santi, lah buruk hati ternyata...keluarga toxic
goodnovel comment avatar
Andin Gemoy
santai ternyata serigala berbulu kelinci...diam2 cuci otak vanya
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Sony si anak baik yg paling sweet banget sama bundanya....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status