Share

HARAPAN

POV ALDO

 Aku menghenyak di atas sofa sembari menghela nafas, walau itu hanya sekedar ancaman untuk Feri, tapi aku sangat merasa bersalah pada mba Ina, aku putus asa sekali sekarang selain sangat kecewa akaan keputusannya, ada masalah lain. Papa akan kembali satu minggu lagi jika dia lihat bisnisku tidak ada progress begini dia akan sangat murka, bagaimana tidak jika aku jadikan asset papa seperti mainan gini,aku gak boleh biarkan Feri melepas kontraknya, aku harus dapatkan project perusaahaan luar negri itu.

“Tuan muda ada telpon dari bos.”ucap asistenku. Aku menoleh pada telpon di tanganya dan reflek menyambar,

“Hallo pa?”

“Bagaimana dengan projectmu?”tanyanya to the point, papa tidak tau saja aku tengah pusingkan ini dari tadi.

“Ya pa, semuanya baik-baik saja,’’ucapku pelan

“Baiklah jika memang begitu, papa khawatir dengan tindakanmu yang berisiko ini, jangan bilang kamu tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status