Share

PANTAI BERDUA

Flora terdiam dengan polosnya.

"Yasudah saya bantu saja." Veekit melotot menatap flora.

"Apaa!" kagetnya.

Flora gelagapan.

"Maksud saya, saya bantu jalan ke kamar mandi tuan." sahut flora cepat takut Veekit berpikir yang aneh aneh.

Veekit menghela nafas mendengarnya. Uratnya sampai terlihat tadi karena flora mengatakan hal yang seperti itu.

Flora tiba tiba tertawa menatap Veekit.

"Tuan berpikir yang aneh aneh ya?" tanyanya menggoda Veekit. Veekit membuang muka takut salah tingkah.

"Tidak ada, sudah bantu saya!" ujar Veekit mengalihkan pembicaraan. Flora mengulum senyum mendengarnya sembari membantu Veekit berjalan ke arah toilet di kamar mereka.

"Tuan tidak mau jujur ya?" tanya flora lagi masih belum berhenti menggoda Veekit ditengah tengah dirinya membantu Veekit berjalan.

"Diam kamu. Kamu pikir saya selera lihat kamu!" ujarnya tegas dengan tangan yang merangkul pundak flora.

"Ya, tuan pikir saya juga selera lihat tuan?" tanyanya tidak mau kalah.

Terjadi perdebatan kembali diantara m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status