Share

Bab 48. Kabar duka

Sesampainya rumah sakit, Veni langsung menuju ke ruangan Reyhan.

“Maafkan Tante, Reyhan. Andaikan malam itu Tante tidak mengusirnya. Seharusnya hari ini kamu masih mainan sama Tante.“ Rita merengkuh badan Reyhan yang sudah terbungkus kain mori. Menciumi inci demi inci wajah mungil yang kini sudah membiru. Meletakkan kembali dengan kasih sayang yang begitu mendalam.

“Bapak yang mengurus pemakaman ini?“ tanyanya menghadap ke Parno.

Parno mengangguk pelan.

“Nanti tolong kasih tau saya, di mana makamnya biar saya susul. Saya mau menengok Rendi dulu. Di ruangan anggrek.“

“Rendi sakit?“ Nurul mendengar itu langsung terbangun dari tempat duduknya.

“Iya, Rendi kecelakaan, saya barusan dikasih tahu sama Ibunya.“

Devi yang sebelumnya tidak menggubris. Akhirnya menoleh mendengar ucapan Rita. Hatinya bergejolak teringat perjalanan tadi. Mungkinkah yang kecelakaan itu Rendi?

Ah, tidak mungkin!

“Dev, kamu harus tabah. Semua terjadi karena kehendak Allah. Maafkan Tante yang memaksamu keluar rumah ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status