Share

Bab 44. Diajak ngemis

Esoknya Endang sudah bersiap dengan kostum yang memelas. Reyhan pun sengaja tidak dimandikan agar terlihat kusut.

Mereka akan kembali mengemis di lampu merah, Hasan menggendong Reyhan dan Endang memakai kacamata hitam sebagai pelengkap dengan tongkat.

Hasan menatap lekat ke Reyhan yang dari tadi tidak mengeluarkan suara tangis, bahkan setiap diangkat tangan dan kakinya lunglai seperti tanpa tulang. Biasanya jemari kecil nan mungil itu pasti menggenggam erat baju yang dipakai Hasan. Tapi ini tidak sama sekali, membuat Hasan curiga, ia meraih lengan Reyhan memijit jari jemarinya. Kenapa lemas sekali?

Bahkan tadi malam Hasan tidak mendengar suara tangisan sama sekali, bahkan seharusnya di umur Reyhan pasti akan terbangun untuk meminta susu seperti keluhan para karyawannya pas curhat di kantor dulu.

Tapi kenapa berbeda dengan bayi ini, mungkinkah karena anak yang pintar? Hasan menatap kembali manik mata Reyhan.

Seperti tatapan kosong, dengan pelan Hasan meraih pipi Reyhan dan mencubitnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status