Share

Bab 25. Rendi mengungkapkan isi hatinya

"Dev, apa kamu yang membuat kejadian tadi?" tanya Rendi sambil mengemudikan mobilnya.

"Emang kamu lihat aku membakar lokasi tadi?"

"Ya, enggak cuma heran aja, tiba-tiba kamu ngerokok."

"Ya, katanya merokok bisa menghilangkan kesedihan, nyatanya batuk yang datang."

"Alasan klise! Sudah jujur saja, itu tadi, kamu kan?"

Devi bergeming.

"Ya," jawab Devi setelah sekian menit tak ada obrolan.

Rendi menghela napas panjang. "Devi, kamu terlalu nekat dan membahayakan nyawa orang lain."

"Setidaknya mereka juga merasakan kepahitan yang aku rasakan, buktinya tadi juga tidak ada korban," ungkap Devi sambil menatap ke depan.

Tatapannya kosong, hatinya masih dipenuhi dengan dendam.

Dulu sangat begitu memuja dan mau melakukan apapun demi cinta dan kini rasa cinta sudah berubah, Devi begitu kecewa dengan hasil yang ia perjuangkan.

Rendi menoleh ke arah Devi, dia belum paham dengan perasaan sakit yang dialami Devi karena waktunya habis buat bekerja sampai lupa berpacaran atau mengenal lawan jenis, umu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status