Share

Bab 26. Belah duren

Bab 26 Belah duren

Sesampainya di rumah, mereka saling mendiamkan satu dengan yang lainnya.

Hasan merebahkan dirinya ke sofa, menatap nanar tembok yang di depannya. Begitu juga Bu Endang yang langsung masuk ke kamar tanpa sepatah kata pun keluar.

Badannya terasa linu bahkan rasanya tulang sudah berpindah tempat dari asalnya. Hasan melirik ke arah Rasty.

"Ras, duduk dekat sini! Mas pegal semua, boleh pijitin dong!" suruhnya ke Rasty yang sedang asik dengan ponselnya.

Rasty mendekat dan memijit lengannya Hasan. "Mas, besok masih libur?" tanyanya membuka obrolan.

"Iya, kenapa?" tanya Hasan tak bersemangat.

"Enggak ada rencana bulan madu gitu?" tanya Rasty sembari tangannya langsung meraba-raba pelan ke area sensitif yang membuat Hasan panas dingin.

Hasan pun langsung membalas dan mengajak masuk ke kamar, rasa capek yang dirasa sudah terlupakan apalagi mengingat wanita yang di depannya adalah sah juga perawan.

Tanpa mengunci pintu, Hasan langsung membuka helai demi helai kain yang menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status